FeaturePapua Barat

Protokol Kesehatan Hidup untuk Sesama, Saya  Tunggu Kata Anda

178
×

Protokol Kesehatan Hidup untuk Sesama, Saya  Tunggu Kata Anda

Sebarkan artikel ini
Print

Iklan layanan masyarakat: DISAIN/GRAFIS: rustam madubun/papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Perubahan kehidupan baru (new normal), akibat VirusCorona Disease 2019 (COVID-19) yang kian massif, hingga merubah tatanan kehidupam manusia seantero dunia yang tidak menentu, dilarang keluar rumah, tetapi dimana-mana warga berjubel.

Dampak ekonomi dari COVID-19 sangat saya dan anda rasakan sebagai pekerja swasta, berbeda dengan mereka yang kerja dari rumah tetapi SMS Banking diakhir bulan berbunyi pertanda ada transfer gaji yang masuk.

Saya merasa gerah, tetapi saya tidak boleh menyerah dan tidak boleh menyalahkan siapa-siapa, namunn saya memiliki peran penting sebagai garda terdepan memutuskan mata rantai COVID-19 mulai dari diri saya,  keluarga saya, tetangga saya, teman saya hingga ke masyarakat luas.

So (suda) pasti bukan hanya tidak patuh pada protocol kesehatan sebaagi biang kerok penyebabnya.

Tetapi tidaknya memahami cara pencegahan COVID-19 berkontribusi sulitnya memutus mata rantai virus yang belum ditemukan obatnya ini, karena sampai kini tidak sedikit warga yang seakan belum paham cara penularan COVID-19..

Ayo, bersatu, bersama sambut kehidupan baru dengan ramah, hidup bersih dimulai dari diri kita rumah kita dan keluarga kita.

New Normal itu sederhana, saya dan kamu tetap hidup berdampingan dengan aktifitasnya masing-masing, seperti dianjurkan, ikut protocol kesehatan, ingat seruan pemerintah, taat pada pesan-pesan ulama dan tokoh agama melalui tausyiah, edaran, imbauan dan seruan mereka.

Tidak Usah Keluar Rumah Kalau Tidak Penting:

Berpergian sesuai kebutuhan yang sangat penting, terkesan mudah diomongan, tetapi kadang kita abaikan dan selalu mau berkumpul dengan pola hidup lama.

Cara paling gampang adalah,tolak ajakan siapa saja untuk bertemu, jika kegiatan itu benar-benar tidak penting. Misalnya hanya duduk-duduk sambil cerita, gantikan komunikasi secara virtual, jika lebih dari tiga orang gunakan tehnologi meting zoom yang aplikasinya di genggaman kita (handphone).

LUPAKAN KEBIASAN LAMA

Pastikan bahwa saya,  keluarga saya, dan anda memiliki waktu panjang dalam istirhat karena sudah cukup seharian kerja dari rumah atau anak kita belajar dari rumah, ketika waktu malam tiba, istrihata dan ibadah malam (bagi agama yang ajarannya sunah ketika melakukan ibadah di malam hari).

PAKAILAH MASKER SEKALIPUN DI RUMAH

Walaupun mungkin semuanya belum mengetahui, jika penularannya melalui percikan bersin, luda dan lendir dari hidung kita yang bisa menularkan ke keluarga dan anda dari jarak satu meter.

Manfaatkan penutup mulut dan hidung yang terbuat dari kain, masker tidak harus yang mahal atau khusus seperti yang dipakai tim medis, ini tentu saya dan anda telah mencegah orang lain dari bahaya virus dan anda mencegah virus itu ke saya dan orang lain.

BIASAKAN MENCUCI TANGAN

Dimana-mana terdapat wastfel (pencuci tangan) dadakan, disediakan kantor, toko, mal tempat ibadah, bahkan di pasar-pasar plus sabunnya. Lebih baik lagi jika wasteful disediakan di depan rumah kita, sehingga orang yang bertamu pun merasa aman, sebelum bertemu ia mencuci tangan dengan kesadaran sendiri, kalau tidak disediakan Ia tidak akan minta permisi ke kamar mandi untuk mencucui tangan.

JAGA JARAK

Mau jajanan warung, rumah makan atau cepat saji, kalau bisa dibungkus untuk makan bersama keluarga di rumah kenapa harus makan di resto atau warung, kalaupun sudah tak tahan untuk makan di rumah, perhatikan jarak duduk anda dan saya, sekalipun kita sahabat, satu meter adalah jarak aman yang dianjurkan, toh jarak itu tidak menguranggi kelezatan hidangan yang kita nikmati nanti.

Atau berada di perkantoran yang menunggu layanan transaksi, serta layanan kesehatan, ingat jarak satu meter, anda sehat saya sehat. Pilih berdekatan tapi saling menularkan atau jaga jarak namun saling menjaga kesehatan demi kemanusian.

TIDAK KE KANTOR, SEKOLAH ATAU HADIRI UNDANGAN

Saya rasa demam, ada gejala flu, badan kurang enak, urungkan niat untuk berjumpa siapa saja, bisa jadi sakit kita itu biasa, tetapi jika bertemu orang lain yang kita tidak mengetahi kesehatannya, bukankah flu makin parah, setelah ditempel termogran jangan-jangan suhu melibih 37 derajat, bukan ka itu orang tanpa gejala?

TIDAK SALAM DULU YA

Saat jumpa tidak salaman dulu yah, kan tidak menguranggi rasa ukhuwa dan silaturahim kita, karena bisa saja saya atau anda lalai saat bersin tanpa masker hanya menutup dengan tangan, kasian anda atau saya.

MANDI SEPULANG BERPERGIAN:

Saya dan anda seharian berjalan, sesampai di rumah langsung mandi, semua pakaian yang kita kenakan sebaiknya direndam dengan dterjen, jangan membawa virus ke dalam rumah, karena ada anak, isrtri dan keluarga kita.

Rustam Madubun: Penulis adalah wartawan papuadalamberita.com

Hal Ini telah berulang-ulang diingatkan pakar kesehatan, para medis, pemrintah, tokoh agama, lembaga-lembaga kemanusian dunia. Tetapi saya tidak akan berhenti menulis hal yang sama untuk kebersamaan dan keselamatan orang banyak, Anda mungkin akan bosan dengan tulisan-tulisan tentang COVID-19 tidak menjadi maslaah, yang menjadi masalah adalah saya kuatir anda akan bosan jika menunggu 14 hari, kemudian diperpanjang lagi 14 hari hanya menanti hasil pemeriksaan laborotorium dua kali swab milik sahabat, keluarga, tetangga atau masyarakat kita yang tak urung tinggal kan rumah sakit karena positif COVID-19.

Ini hanya pemikiran saya, anda ingin berbagi pengetahuan tentang menjaga kesehatan dan keselamatan sesama. Pasti anda memiliki pemikiran yang sama saya yakin anda lebih cerdas dari saya, sempurnakan tulisan ini dengan tulisan dan ulasan anda, kirimkan ke emal saya axa_rus@yahoo.com Insallah saya berbagi di media online papuadalamberita.com. Dua kata kunci “Demi kemanusian”, mari saling menjaga dan mengingatkan Kita hidup sehat berampingan tanpa rasa kuatir dan curiga.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *