Ketua pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat, Kepala BIN Papua Barat, Pangdam XVIII/Kasuari, Gubernur Papua Barat, Kapolda Papua Barat dan Wakil Ketua II DPR Papua Barat dalam pertemuan, Senin (15/6/2020) di AstonNiu Hotel Manokwari. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Pertemuan tokoh masyarakat, dunia usaha, pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta Provinsi Papua Barat bersama Forkopimda Papua Barat, Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19) Papua Barat, berjalan alot, Senin (15/6/2020) di AstonNiu Hotel Manokwari
Gubernur yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat memimpin pertemuan yang berakhir dengan penundaan penandatanganan kesepakatan bersama karena perlu perabaikan redaksi penulisan oleh Divisi Hukum Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat.
Pertemuan itu dihadiri Gubernur Drs Dominggus Mandacan, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol DR, Tornagogo Sihombing, SIK, MSI, Kabinda Papua Barat,Brigjen TNI Hardani Lukitanta, Wakil Ketua DPR Papua Barat, H Saleh Seknun dan mewakili Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat, Rudy Hartono, SH.,MH.
Temu sekitar enam jam dimulai pukul 09.45 WIT dan berakhir pada 14. 45 WIT peserta memiliki pandangan sama, yaitu menyatakan kesiapannya untuk mendukung upaya pemerintah dalam menjalankan Adaptasi Kebiasaan Baru atau New Normal dengan penerapan prtokol kesehatan secara ketat, seperti meakai masker saat berpergian, mencuci tangan, menjaga jarak di keramaiaan.
‘’Rapat hari ini, diharapkan komunikasi kordinasi harus jalan terutama dalam Tim Gugus Tugas COVID-19 provinsi, kabupaten maupun kota, kita mengacu pada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis,’’ pesan Gubernur Papua Barat dalam pembukaannya.
Menuju ke New Normal kata gubernur perlu dievaluasi apakah sudah berjalan maksimal atau tidak, masalahnya apa atau ada kendala-kendala yang dihadapi, termasuk fasilitas saran memadai atau tidak.
Gubernur Papua Barat, Kapolda Papua Barat, Senin (15/6/2020). FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
Selain peran Gugus Tugas dan dan kesadaran masyarakat, TNI dan Polri ikut mendisiplinkan masyarakat untuk patuh mengikuti protocol kesehatan sehingga warga produktif, aman dari COVId-19 dan tetap berktivitas.
Hal itu terungkap dalam pertemuan tersebut dari Pangdam XVIII/Kasuari dan Kapolda Papua Barat.
‘’Memberikan informasi dan komunikasi yang mudah dipahami masyarakat harus disertai dengan aksi pencegahan dan penanganan COVID-19 melalui sosialisasi dan komunikasi public yang efektif,’’ ujar Pangdam XVIII/Kasuari.
‘’New Normal sebenarnya tanpa (tidak) diperintahkan kita harus lakukan, karena kehidupan kita di tahun 2019 yang lalu itu tidak bisa kita terapkan dikehidupan tahun 2020 selama vaksin belum ada, kita harus bisa menyadari yang hadir pada hari ini kita memberikan informasi itu kepada masyarakat, tanpa adanya disiplin kepatuhan dari masyarakat apapun yang kita di lakukan tidak bisa,’’ jelas Kapolda Papua Barat.
Untuk di Papua Barat, menurut Kapolda, Ia sangat optimistis masyarakat masih menerima jikadi berikan informasi-informasi, selama diberikan dengan baik dengan sabar dan persuasive.
‘’Tetapi hal ini tidak bisa diberikan kita-kita saja, semua harus berperan hingga tingkat Lurah, RT/RW seluruh berperan dimana pentingnya protocol kesehatan, pentingnya perubahan tatanan kehidupan yang berubah,’’ ujarnya dengan mencotnohkan menjaga jarak dalam satu pertemuan.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat, dokter Arnoldus Tiniap, Senin (15/6/2020). FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
Pada sesi tanya jawab sekitar enam penanya memberikan masukan senada yaitu belum ada nya kesadaran masyarakat dalam pemberantasan COVID-19 di Papua Barat, seperti masih banyaknya warga tidak menjalankan protocol kesehatan mengabaikan memakai maskaer.
Untuk itu Rektor Universita Papua meminta Tim Gugus Tugas Papua Barat dan kabupaten kota terus menerus memberikan sosial kepada masyarakat terkait kesiapan menuju Adptasi Kehidupan Baru.
Juru bicara Gugus Tugas Papua Barat dokter Arnoldus Tiniap diakhir pertemuan menjelaskan sebetulnya jika ditinjau dari sisi kesehatan, Papua Barat berada di zona sedang atau zona yang belum layak menjalani penerapan kehidupan baru.
Tetapi jika mempertimbangkan factor-faktor lain seperti ekonomi keamanan mau tidak mau kita harus siap memasuki kehidupan baru dengan kebiasan-kebiasaan baru yang ketat, seprti mencuci tangan secara rutin, jaga jarak, pakai masker.(tam)