Kapolda Papua Barat, Irjen Pol DR Tornagogo Sihombing SIK, MSI, Selasa (23/6/2020). PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO: rustam madubun
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Kapolda Papua Barat, Irjen Pol DR Tornagogo SIK, MSI berkesempatan pada momentum menyambut HUT Bhayangkara-74 bersilaturahim, berdialog bersama tokoh lintas agama Papua Barat dan membuka diri kepada tokoh lintas agama memberikan masukan koreksi dan saran kepada Polda Papua Barat terkait pelayananan kepolisian pada masyarakat.
Acara dihelat di ruangan lantai dasar Polda Papua Barat, Selasa (23/6/2020), selain Kapolda, juga hadir Wakapolda Papua Barat, Irwasda serta pejabat utama Polda Papua Barat, Kapolda mengakui pentingnya kehadiran tokoh agama bersama kepolisian untu membangun Papua Barat yang aman.
‘’Saya bangga atas kehadirannya (tokoh lintas agama), ternyata masih ada bapak dan ibu mendampingi saya sampai saat ini, itu sangat penting bagi Saya, dari tokoh lintas agama, tokoh pemuda, tokoh yang lainnya jika tidak ada disamping saya, saya merasa ada sesuatu yang kurang,’’ ujar Kapolda Papua Barat saat berdialog bersama tokoh lintas agama.
Kapolda Papua Barat mengatakan, pertemuan ini adalah forum silaturahim yang memang tidak mungkin dihindari. Ia mengutip pesan pdt Sherly saat membawakan doa, bahwa Kapolda tidak bisa memimpin kalau tidak ada unsur-unsur lain salah satunya unsur tokoh lintas agama.
‘’Sama halnya dengan Kapolda, tidak ada anggota yang eksis serta anggota yang tidak punya kualitas memadai Kapolda juga tidak akan ada artinya. Untuk itu kepolisian sangat berterima kasih atas forum silaturahim ini,’’ jelas Kapolda.
Sejak enam bulan berdinas sebagai orang nomor satu di jajaran Polda Papua Barat, Ia mengaku melihat banyak tantangan, namun Ia bersukur atas jabatan dan tangungjawab yang diberikan padanya.
‘’Saya melihat berbagai macam tantangan, selama saya disini saya bersukur pada kesempatan saya memimpin saya juga diberikan Tuhan anugerah dimana Polda Papua Barat sudah meningkat tipologinya dari Polda Tipe B menjadi Polda tipe A, ini karena doa dan peran serta bapak ibu semua,’’ akui Kapolda.
‘’Kami merasa, bahwa kami benar-benar diberkahi dalam memimpin Polda Papua Barat bersama-sama Wakapolda, Irwasda semua pejabat utama dan anggota Polda Papua Barat. Dengan keterbatasan itu kami bisa meraih Tipe A,’’ ucap jenderal bintang dua ini.
Namun atas perubahan tipologi menghendaki Polda harus meningkatkan kualitas dalam pelayanan kepada masyarakat, karena itu ukurannya atau standarnya.
Coffee morning Kapolda Papua Barat bersama tokoh lintas agama Papua Barat, Selasa (23/6/2020). PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO: rustam maduun.
‘’Ukuran Polda itu bagaimana kami bisa melayani masyarakat dengan baik, selama saya jadi Kapolda saya berusaha betul, saya ingin supaya anggota saya tidak menjadi masalah buat masyarakat. Apalah artinya seorang Kapolda, kalau ada anggotanya melakukan sesuatu yang tidak baik di luar, jadi saya berusaha untuk bagaimana saya bisa sentuh anggota saya, supaya jangan kita menjadi masalah buat masyarkat,’’ akui Kapolda.
‘’Justru kita (polisi) itu mengatasi masalah, dengan segala kemampuan kita berikan ke masyarakat untuk mengatasi masalah, bukan menjadi masalah,’’ ulang Kapolda.
Tornagogo melanjutkan bahwa ketika menjabat Kapolda dan melihat hasil survei Kompas tentang tingkat kepuasan masyarakat pada Polda Papua Barat, sepertinya polisi tidak dekat dengan masyarakat, dan masyarakat melihat ada beberapa oknum polisi yang mabuk-mabukan minum minuman keras (Miras) dan menjadi masalah buat Kamtibmas.
‘’Saya mencoba sentuh anggota saya, supaya anggota saya tidak melakukan hal-hal seperti itu, saya juga berusaha dekat dengan masyarakat, supaya masyarakat juga tidak minum minuman keras,’’ tegasnya karena menurutnya, rata-rata kecalakaan lalulintas, pelanggaran hukum itu karena hanya Miras.
‘’Melalui kesempatan ini, saya bermohon kepada bapak ibu semua, supaya menjadi corong buat masyarakat, saya juga berusaha untuk pejabat utama bersama para Kapolres bahu-membahu betul-betul menegakan disiplin kepada anggota-anggota.(tam)