Ketua DPD. Golkar Fakfak, Dr. Mohammad Uswanas, M.Si. Sabtu 5 September 2020. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Sorotan dan kritikan salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Fakfak 2020, yang menyoroti Pemerintahan di Kabupaten Fakfak, membuat telinga Ketua DPD. Golkar Fakfak, Dr. Mohammad Uswanas, M.Si, yang juga selaku Bupati Fakfak, panas.
Atas sorotan dan kritikan yang dinilai tidak konstruktif terhadap Pemerintah Kabupaten Fakfak, membuat Dr. Mohammad Uswanas, M.Si, naik pitam hingga membalas kritikan tdak kontruktif yang dinilainya menyerang Pemerintahan dibawah kepemimpinannya.
“Hari ini saya (Mohammad Uswanas) mendengar terlalu banyak kritikan terhadap Pemerintah, ada lawan Politik yang bicara – bicara Pemerintah itu sangat keliru, mau lawan Pemerintah atau mau lawan “SADAR” di Pilkada Fakfak 2020”, tegasnya dihadapan massa pendukung dan simpatisan “SADAR”.
Menurutnya, semua pasalon yang maju di Pilkada Fakfak 2020 dari latar belakang ASN kualitasnya sangat diketahui karena 2 periode menjabat sebagai Bupati Fakfak sehingga kualitas ASN sangat diketahui jadi berhenti sudah bicara – bicara Pemerintah, jangan “ngecrot” (mengeluarkan cairan sendiri dari dalam tubuh).
“Semua yang maju di Pilkada Fakfak rata – rata berlatar belakang ASN, kualitasnya saya tahu persis karena 2 periode jadi Bupati Fakfak, jadi berhenti sudah bicara – bicara Pemerintah, jangan ngecrot”, tegas orang nomor satu DPD. Golkar Fakfak yang juga orang nomor satu di Kabupaten Fakfak selama 2 periode.
Dikatakan. bila mau kritik Pemerintah saat ini datang dan diskusi dengan saya (Mohammad Uswanas) supaya saya kasih tau jangan jadi ular bikin diri belut, seperti itu akan saya hajar (lawan) model – model seperti itu.
Ditempat terpisah saat konfrensi pers dengan awak media di depan KPU Fakfak, usai mendampingi dan mengatarkan paslon “SADAR” mendaftar, Kaka Mocha sapaan Dr. Mohammad Uswanas, M.Si, kembali menegaskan, terkait kritikan salah satu paslon Bupati dan Wakil Bupati, bahwa Pemerintah di erah reformasi ini selalu memberi ruang untuk orang memberikan kritikan terhadap Pemerintah sebagai cek and balance.
Namun menurutnya, kritikan dari seorang pejabat yang pernah dipimpinnya itu harus menggunakan etika dengan cara memberikan kritik yang konstruktif, jangan merusak, mau koreksi sistem silahkan tetapi harus juga mampu untuk mengoreksi diri.
“Semua yang maju hari ini, mantan anak bawahan saya, jadi saya tau kualitasnya, tidak usah saling menghujat dan kemudian harus koreksi diri, mau koreksi sistem silahkan, jangan bicara – bicara yang tidak masuk akal itu, yang lebih tahu saya karena saya pejabat langsung”, tegasnya.
Lanjutnya, sebenarnya yang diinginkan adanya kaderisasi yang baik dari sebuah proses Politik ini baik Pileg maupun Pilkada namun diharapkan semua bisa menjaga diri dengan baik untuk menjadi Negarawan bukan menjadi pelacur Politik, itu tidak bagus.
Dia kembali menegaskan sebelum meninggalkan mimbar konfrensi pers, kalau mau jadi orang Politik dan mau jadi Negarawan janganlah cengeng, “jangan ngeyel ya”.(RL 07)