PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Satuan tugas percepatan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi Papua Barat per Ahad (25/10/2020) merilis orang terkonfirmasi positif virus Corona mencapai 3.885 orang atau 16,3 persen. Sedangkan yang sembuh 3.075 orang atau 79,2 persen, sedangkan yang meninggal dunia sudah 61 orang.
Dari 12 kabupaten dan satu kota di Papua Barat, Kabupaten Manokwari sebagai wilayah paling terbanyak orang dalam perawatan yaitu 292 orang, menyusul Kota Sorong 210 orang, diikuti Kabupaten Raja Ampat 78 orang. Angka yang cukup membuat merinding.
Anggota DPD RI perwakilam Papua Barat, Sanusi Rahangningmas ikut prihatin, namun Sanusi menilai tingginya angka itu bukan semata kesalahan Satuan Tugas COVID-19 Papua Barat, Pemda Provinsi Papua Barat atau kabupaten dan kota, namun itu kembali pada perilaku hidup sehat masyarakat
Sanusi yang ditemui wartawan di Kantor MUI Papua Barat mengatakan, meningkatnya Covid-19 di Papua Barat untuk saat ini dirinya tidak menyalahkan pemerintah.
Ia mengoreksi anggaran besar yang telah digelontorkan pemerintah.
“Barang kali bisa dimanfaatkan maksimal untuk mengurangi meluasnya wabah ini dan memberikan dukungan kepada warga yang berdampak langsung,” jelas Sanusi.
Dikatakan, dimana-mana terjadi recofusing anggaran yang cukup besar setiap APBD Provinsi maupun Kabupaten/Kota, itu menurutnya, merupakan suatu hal yang tidak mudah. “Sehingga mari kita saling memberikan motivasi kepada warga untuk patuh pada aturan yang dikeluarkan pemerintah, khususnya gubernur dan Satgas Covid-19,” ungkapnya.
Sanusi mengingatkan warga untuk mentaati anjuran pemerintah pada protokol kesehatan, jika protocol kesehatan di abaikan maka akan sulit memutus mata rantai Covid-19. karena saat ini banyak tertular kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
“ini harus dihindari. Karena jika bukan kita tidak mungkin barang ini (COVID, red) selesai, hanya dengan kesadaran warga maka warga dapat memutuskan mata rantai pandemi Corona,” tegas Sanusi.(tam)