Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Otto Parorongan yang ditemui wartawan, Kamis (18/2/2021). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan mengatakan, sampai Rabu 17 2021, sudah sebanyak 69 persen tenaga kesehatan di 12 kabupaten dan satu kota di Papua Barat yang di Vaksin COVID-19, kecuali Kabupaten Pegunungan Arfak yang baru mulai pencanangan Vaksin pada Kamis (18/2/2021).
‘’Sudah 69 % sampai dengan tanggal 17/2021, kita berupaya sampai tanggal 20 Februari sudah tuntas, tetapi mungkin tidak 100%, karena sebelumnya sudah ada tenaga kesehatan yang terpapar, ada juga memiliki penyakit penyerta yang tidak bisa kita hindari, tidak bisa semua karena ada dua faktor.
Kedua ini, jelas Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat yang ditemui wartawan, Kamis (18/2/2021) Kabupaten Arfak melakukan pencangan vaksin kepada tenaga kesehatan di RSUD Provisni Papua Barat.
Untuk vaksinasi periode kedua, Kadis Kesehatan berharap semua instansi dan institusi di Papua Barat mempersiapkan dirinya untuk melakukan vaksinasi.
‘’Kita berharap semua instan dan institusi melakukan persiapan masing-masing dengan pendataan secara online, kami tenaga kesehatan siap melaksanakan vaksinasi,’’ ujar Parorongan.
PLH Bupati Kabupaten Pegunungan Arfak memperlihatkan satu dosisi Vaksin Covid-19 yang baru selesai di vaksinasi, Kamis (17/2/2021). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat mengatakn, Dinas kesehatan kini menunggu pengiriman vaksin sinovac dari Jakarta, direncanakan tiba di Manokwari pada pekan kedua Maret 2021.
‘’Vaksin yang rencana tiba pekan kedua Maret, itu sesuai dengan informasi yang diperoleh dari Direktur Jenderal Pencegahan dan Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, namun belum ada informasi berapa jumlah dosis yang dikirim nanto,’’ sebut Otto.
‘’Pokoknya, begitu vaksin datang langsung kita distribusi ke kabupaten dan kota, dan tingkat provinsi kita tetap kerjakan, vaksin itu termasuk untuk pekerja pelayanan publik dan lansia termasuk teman-teman dari media,’’ sambung Otto.
Disingung terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Ia menjelaskan, bahwa sampai saat ini tidak ada kejadiaan ikutan yang dilaporkan orang yang telah di vaksinasi di Papua Barat. ‘’Namun saya kira belum ada keluahan ikutan,’’ singkatnya.(tam)