Papua Barat

Demo 11 4 ”22 di Manokrwari, Tak Minta Jokowi Turun, Minta BBM, Pajak dan Bapok Turun

172
×

Demo 11 4 ”22 di Manokrwari, Tak Minta Jokowi Turun, Minta BBM, Pajak dan Bapok Turun

Sebarkan artikel ini
Print

 Orasi koordinator lapangan Galang Pahala saat aksi demo humanis di perempatan Makaleo Manokwari, Senin (11/4/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Jika Jakarta mahasiswa berunjuk rasa turnkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), menolak wacana pelaksanaan presiden tiga periode, atau penundaan Pilpres dan Pilkada, di Manokwari menggelar aksi yang sama, oleh Pilar Pemuda Rakyat Provinsi Papua Barat, di perempatan lampu merah Makalo, Manokwari pagi, Senin (11/4/2022) telah selesai.

Baca juga: Aaksi 11 April 2022, Manokwari

Aksi ini tidak meminta presiden Ir Joko Widod untuk turun dari jabatannya sebelum masa waktu berakhir kekuasannya, namun mereka resah dengan kenaikan harga BBM, PPN dan Bahana pokok, dan meminta barang-barang itu diturunkan.

‘’Kami tidak menyampaikan terkait menurunkan (Presiden RI, red) Joko Widodo, kami hanya memberikan kritik berdasarkan kenaikan harga BBM dan beberapa isu-isu strategis, isu untuk menurunkan Jokowi kami tidak ada,’’  ujar koordiantor aksi demo, Pilar Pemuda Rakyat Provinsi Papua Bara Galang Pahala yang ditemui wartawan seusai demo di perempatan Makalo, Manokwari Senin (11/4/2022).

‘’Karena kami tidak pernah bermasalah dengan Presiden, hanya mungkin kebijakan lalai dalam melaksanakan tugas sehingga tugas-tugas dia yang kami kritisi bukan jabatannya,’’ sambung Galang.

Pada spanduk yang dibentang ada 6 tuntutan, rinciannya yaitu:

  1. Menolak dengan tegas isu perpanjang presiden Jokowi tiga periode.
  2. Menolak dengan tegas penundaan pemilihan Presiden 2024.
  3. Menolak dengan tegas Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua dan Papua Barat.
  4. Menolak dengan tegas kenaikan harga BBM
  5. Menolak dengan tegas harga bahan pokok.
  6. Menolak dengan tegas kenaikan pajak PPN.

Sekitar pukul 11.13 WIT kelomp ppilar pemuda rakyat dengan satu set soundnya tiba di perempatan Makalo, kemudian melakukan orasi secara bergantian dengan menampilkan tiga orator salah satu wanita.

Sedangkan sejumlah aparat kepolisian dan TNI tanpa senjata, tanpa tameng atau rotan berjaga-jaga disekitar lokasi demo, ikut hadir Kapolres Manokwari, Parasian Herman Gultom SIK, Msi, Kabagops Kompol Djunedi Weken, Kasat Sbhara, Kasat Reserse, Kasat Intel dan sejumla pejabat utama serta anggota lalu lintas yang mengatur arus lalu lintas.

Demo berjalan kalem, aman, tanpa menimbulkan kemacetan lalu lintas, dan tanpa negosiasi bersama aparat keamanan lazimnya sepoerti demo-demo lainnya, yang aparat meminta untuk buabar, namun demo pagi itu berjalan aman, dan berakhir aman, saling menyapa antara pendemo dan aparat.

Koordiantor Aksi demo, Pilar Pemuda Rakyat Provinsi Papua Bara Galang Pahala mengatakan, tujuan melakukan demonstrasi ini tidak semata-mata karena inisiatif daerah, tetapi ini karena gerakan nasional yang hari ini (Rabu, 114/2022, red) dilakukan di seluruh nusantara yang berpusat di Jakarta.

Koordinator lapangan Galang Pahala saat ditemui wartawan di perempatan Makaleo Manokwari, Senin (11/4/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

‘’Kami menilai ini sebagai bentuk isu nasional yang perlu dibangun di seluruh nusantara bagi kami,  ini bagian dari solidaritas mahasiswa dan pemuda,’’ ujarnya yang ditemui wartawan seusai demo di perempatan Makalo, Manokwari Senin (11/4/2022).

Galang berharap, dengan aksi serentak ini menjadi pukulan keras terhadap pemerintah, bahwa ternyata ada persoalan mendasar di daerah dan di seluruh tanah Papua dan di seluruh Indonesia yang perlu diperhatikan.

‘’Oleh sebab itu, kami hadir di tempat ini, untuk memberikan tekanan dan peringatan sekaligus memberikan pokok-pokok pikiran, bahwa sesungguhnya demokrasi tidak hanya itu, kemudian diberikan pada orang-orang yang pangkat dan jabatan, tetapi demokrasi harus diberikan pada seluruh rakyat Indonesia,’’tegas Galang Pahala.

Galang mencontohkan, kegaduhan berawal dari pernyataan yang dilontarkan sejumlah petinggi-petinggi Negara, dan berimbas kepada persoalan-persoalan di daerah,  itulah yang menjadi dasar-dasar melakukan aksi demonstrasi damai.

Orasi tertib dan aman di perempatan Makaleo Manokwari, Senin (11/4/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

‘’Di luar daripada itu, kenaikan harga BBM yang sudah diputuskan pemerintah oleh kementerian terkait,  bahkan PPN sudah disampaikan Sri Mulyani, dan beberapa petinggi Negara, kami menolak itu dengan tegas,’’ ujar Galang “garang”.

Menurutnya, sesungguhnya kenaikan harga itu bisa dilakukan, tetapi pada momen yang tidak tepat, karena ada dalam situasi COVID-19, kenaikan harga BBM betul pada non subsidi, tetapi jangan lupa di daerah ini untuk subsidi susah.

‘’Karena keterbatasan subsidi ditekan ke bawah, akhirnya hanya beberapa orang yang dapatkan subsidi, mau tidak mau rakyat secara otomatis tertekan beralih ke yang non subsidi, sedangkan non subsidi sudah naik, nah ini strategi pemain pemerintah yang kami baca,’’ ungkapnya.

‘’Sehingga perlu ada evaluasinya terhadap kementerian terkait yang berhubungan dengan persoalan-persoalan, khusus pajak, BBM dan bahan makanan pokok,’’ sambung Galang.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *