PAPUADALAMBERITA.COM. ADONARA – Satu Satuan Setinkat Peleton (SST) Brimob dari Sikka, Maumere dari Polda NTT dikirim ke Polres Flores Timur untuk mengamankan situasi di kepulauaan Adonara paska pecahnya bentrok warga dua desa.
Polda NTT juga mengirim personil BKO (bawah kendali operasi) dari Polres
Maumere, untuk mencegah keributan antar warga lebih lanjut, jelas Kabid Humas
Polda NTT Komisaris Besar Polisi Jules Abraham Abast, Jumat.
“Personil masih di lokasi keributan di Adonara. Ada sekitar 100 Personel
Polres Flores Timur dengan dibantu unsur TNI dan Pemda, serta telah dikerahkan
satu SST Brimob dari Sikka, dan Personel BKO dari Polres Maumere,” kata
dia saat dihubungi Antara dari Adonara, pada Rabu, (5/6).
Kapolres Flores Timur, AKBP Deny Abrahams memimpin pengamanan untuk mencegah
aksi keributan antarwarga tersebut.
.
Bentrok antarwarga Desa Wewit dan Nubalema-2, di Kecamatan Adonara Tengah,
Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur menyebabkan satu orang meninggal dunia
dan tiga lainnya luka-luka.
Selain korban jiwa, sekitar lima rumah warga juga ikut dibakar, tetapi bangunan
tidak terbakar seluruhnya karena masyarakat berhasil memadamkan kobaran api.
Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli secara terpisah mengatakan, bentrok
itu dipicu oleh pemuda mabuk yang melontarkan ancaman kepada warga desa
tetangga, yang kemudian menyulut perkelahian antarwarga Desa Wewit dan Nubalema
2.
Menurut dia, tidak ada motif lain. Peristiwa tersebut semata-mata dipicu oleh
pemuda yang sedang mabuk mengancam pemuda di desa tetangga sehingga terjadi
perkelahian.
Dia menjelaskan, solidaritas warga Adonara sangat tinggi, apalagi menghadapi
ancaman dari luar kampung atau wilayah, walaupun sikap tersebut menurut
berbagai kalangan tidak tepat.(ant/pdb)