Ekspresi dokter Arnold Tiniap dalam gambar sebelum menghadiri upacara hari Pendidikan Nasional di Kantor Gubernur Papua Barat, Selasa 2 Mei 2023. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Alhamdulillah, Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Papua Barat dokter Arnold Tiniap mengapresiasi kabar gembira bagi dunia kesehatan, Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus WHO mengumumkan status Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat global sudah berakhir terhitung 5 Mei 2023 tadi malam.
Arnold Tiniap yang juga Direktur RSUD Provinsi Papua Barat mengingatkan, meski status kedaruratn kesehatan global ini telah diakhir tetapi Covid-19 masih, warga tetap menjaga kesehatan dan kebersihan diri.
‘’Saya sangat apresiasi kepada masyarakat dan semua pihak TNI, Polri, tenaga kesehatan yang selama masa pandemi telah terlibat dalam upaya penanggulan Covid-19, itu menujukan kebersamaan penanggulangan Covid-19, walaupun ada pro dan kontra sejumlah warga terkait Covid-19,’’ ujar Tiniap yang dihubungi papuadalamberita.com, Sabtu (6/5/2023) pagi.
Epidemolog lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar ini mengatakan, terkait satatus Satgas Covid-19 setelah pengumuman WHO yang telah mencabut status kedarutan Covid-19 akan berakhir itu tergantung dari kebutuhan pemerintah pusat.
Menurutnya tentu dunia, Indonesia sampai ke Papua Barat sangat merespon baik pengumuman WHO melalui penetapan status kedaruratan kesehatan masyarakat dan status kedaruratan bencana non alam.
‘’Status pencabutan kedaruratn juga baru diumumkan WHO tadi malam 5 Mei, kita menunggu keputusan pemerinatah dan kementrian kesehatan terkait status Satgas Covid-19,’’ ujarnya.
Menurut dokter Arnold, walaupun status darurat pandemi Covid-19 telah dicabut WHO, kasus ini memberikan telah pelajaran berharga kepada masyarakat dan dunia kesehatan.
‘’Ini menjadi pelajaran dan evaluasi bagi kita dalam pelayanan kesehatan, pelajaaran penting lain yaitu, bahwa ancaman gangguan kesehatan bukan hanya Covid-19, bisa saja terjadi dari virus-virus lain, untuk itu kita tetap waspada,’’ jelas Arnol yang sangat menyabut gembira atas pengumuman WHO sebagai badan kesehatan dunia.
Tambah dokter bahwa pelajaran penting berikutnya yaitu untuk menyelesaikan dan menagani gangguan kesehatan darurat tidak hanya tangungjawab pihak kesehatan.
‘’Tetapi memerlukan keterlibatan semua pihah, masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, pemuda, TNI, Polri dan para medis bersama-sama dalam penaganan kesahatan darurat,’’ kata Tiniap.
WHO sebagai organisasi kesehatan dunia pada 5 Mei 2023 telah menyatakan bahwa COVID-19 tidak lagi memenuhi syarat untuk dianggap sebagai darurat kesehatan global.
“Kemarin, Komite Darurat bertemu untuk ke-15 kalinya dan merekomendasikan kepada saya agar saya menyatakan berakhirnya darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Saya telah menerima nasihat itu,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti yang dilansir kantor berita antara mengutip dari siaran resmi BBC.
Dokter Arnold menjelaskan walaupun satatus kedarutan telah dicabut, Covid – 19 meninggalkan duka panjang bagi banyak keluarga ditinggal selama masa pandemi, termasuk di Papua Barat.
Ia merinci seusai data akumulatif sejak Maret 2017 Covid-19 dan sampai pada 5 Mei 2023 saat WHO mencabut status kedaruratan di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya oarang yang meninggal dunia karena positif Covid-19 ada 398 orang.
Dengan rincian dari Kota Sorong (95), Kabupaten Manokwari 86 orang, Kabupaten Fakfak 46 orang, Kabupaten Sorong 37, Kabupaten Teluk Bintuni 44 orang, Kabupaten Sorong Selatan 31 orang, kabupaten Teluk Wondama 21, Kabupaten Kaimana 17 orang, Kabupaten Manokwari Selatan enam (6) orang, Kabupaten Maybrat lima (5) orang, Kabupaten Raja Ampat lima (5) dan Kabupaten Tambrauw lima (5).
‘’Persentase kematian dari kasus terkonfirmasi (398 dari 33.231) adalah 1,2%,’’ ujar Tiniap.
Sedangkan selama masa pandemi COVID-19 Orang yang diperiksa di Papua Barat dan Papua Barat daya yaitu 462.175 orang. Yang negatif 428.944 orang (92,8%) yang positif 33.231 orang (7,2%).(tam)
Arnold Tiniap yang ditemui wartawan di Kantor Gubernur Papua Barat. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.