PAPUADALMBERITA.COM.JAKARTA- Jabatan Sekertaris Daerah (Sekda) definitif setelah ditinggal Drs Nataniel Mandacana, MSI pada 9 November 2022, kursi Sekda Papua Barat dua kali di duduki dua penjabat Sekda, yaitu Dance Sangkek, SH, MH dan Doktor Yacob S Fonataba, MSI.
Kemudian, melalui tes terbuka digelar panitia seleksi menetapkan tiga nama calon Sekda yang diajukan ke Menteri Dalam Negeri.
Dari tiga nama yang ditetapkan panitia seleksi, Presiden Republik Indonesia Ir Haji Joko Widodo menunjuk Drs Ali Baham Temongmere MTP sebagai Sekda difinitif Provinsi Papua Barat.
Penunjukan Ali Baham sebagai Sekda Papua Barat difinitif tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor: 151/TPA Tahun 2023 Tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Akhirnya Penjabat Gubernur Papua Barat di penghujung masa tugas yang tinggal sehari yaitu Rabu 31 Oktober 2021 melantik Ali Baham menjadi Sekretaris Daerah Provinsi, Papua Barat di ruang sidang utama gedung A Lantai 3, Kementerian Dalam Negeri RI Jalan Medan Merdeka Utara 7 Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Diangkatnya Drs Ali Baham Temong Mere MTP sebagai Sekda Papua Barat difinitf tertuang dalam surat keputusan (SK) Mendagri nomor 100.2.2.6/5299/SJ, yang ditandatangani Mendagri Muhammad Tito Karnavian di Jakarta pada Senin (30/10/2023).
Ali Baham Temongmere sebelumnya menjabat sebagai Sekda Kabupaten Fakfak, dengan ditunjuk menjadi Sekda maka mengantikan DR Yacob S Fonataba MSI yang saat ini sebagai penjabat Sekda Papua Barat.
Sebelumnya panitia seleksi menetapkan tiga calon Sekda yang lulus tes dalam surat bernomor: 17/Pansel-JPT MADYA/PB/2023.
Tiga calon Sekda Papua Barat itu; Reymond Richard Hendrik Yap, Hengky Veky Tewu, dan Ali Baham Temongmere.
‘’Saya mengucapkan selamat kepada Drs Ali Baham Temongmere MTP yang baru saja mengucapkan sumpah janji serta dilantik sebagai Sekretaris Daerah Provinsi papua Barat,’’ sebut Penjabat Gubernru Papua Barat Komjen Pol (pur) Drs Paulus Waterpauw, MSI acara pelantikan pejabat pimpinan tinggi Pratama di lingkungan pemerintahan Provinsi Papua Barat, di Jakarta Selasa.
Penjabat Gubernur papua Barat paulus Waterpauw, Sekda Papua Barat Ali Baham Temongmere (tengah) FOTO: RICO LETSOIN.PAPUADALAMBERITA.
‘’Semoga amanah yang telah diberikan dapat menumbuh semangat baru untuk bekerja dan berkarya dengan lebih baik guna melaksanakan pengabdian untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Papua Barat,’’ sambung penjabat gubernur.
Menurut paulus Waterpauw, pelantikan pejabat pimpinan tinggi Pratama hari ini dilaksanakan untuk mengisi jabatan yang kosong.
Rotasi jabatan dan penggantian pejabat berdasarkan evaluasi kinerja serta kebutuhan organisasi kegiatan pelantikan dan mutasi pejabat setiap instansi pemerintah adalah, bagian dari kehidupan organisasi sebagai upaya peningkatan kapasitas kelembagaan.
‘’Bekerjalah saling bersinergi antara pejabat dan staf yang pada akhirnya diharapkan dapat memperlancar pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan public,’’ pesan gubernur Waterpauw.
‘’Selaku pejabat pembina kepegawaian saya perlu menegaskan kepada saudara yang baru saja dilantik, bahwa jabatan merupakan amanah yang tidak terlepas dari cobaan, untuk itu saya berharap agar dapat melaksanakan amanah dan kepercayaan ini dengan sebaik-baiknya,’’tegas Waterpauw.
Kata Paulus, perlu juga disadari bahwa dengan kedudukan tinggi maka ada tanggung jawab jabatan yang besar pula, yang harus dilaksanakan tanggung jawab terhadap organisasi pengguna anggaran dan staf staf di bawahnya.
‘’Perlu perlu saya ingatkan pula bahwa setia posisi jabatan adalah penting bagi organisasi karena masing-masing saling membutuhkan untuk itu syukur jabatan yang telah diamanatkan kepada saudara,’’ sebutmya.
‘’Bekerjalah dengan semangat karena apa yang dikerjakan sekarang dengan baik dan benar akan mempengaruhi karir saudara selanjutnya ke arah yang lebih baik,’’ pesan jenderal bintang polisi ini.
Kepada Sekda gubernur berpesan, agar memperhatikan dan dapat mempelajari aturan-aturan yang merupakan dasar pelaksanaan tugas mulai dari peraturan gubernur, peraturan daerah sampai dengan undang-undang.
‘’Karena dengan memahami aturan tersebut diharapkan saudara dapat mempermudah pelaksanaan tugas dan menghindari kita dari permasalahan-permasalahan hukum,’’ tegas mantan Kapolda Papua Barat pertama ini.(RL07/RM31)
