Papua Barat

Bukti Kemajuan Daerah, Masyarakat Ingin Piet-Matret Kembali Pimpin Teluk Bintuni

185
×

Bukti Kemajuan Daerah, Masyarakat Ingin Piet-Matret Kembali Pimpin Teluk Bintuni

Sebarkan artikel ini
Print

Petrus Kasihiw – Matret Kokop. PAPUADALAMBERITA. FOTO: istimewa

PAPUADALAMBERITA.COM. BINTUNI- Angka Kemiskinan di Teluk Bintuni, berada pada pemerintah sebelumnya pada Tahun 2015 berada pada angka 36,66 %, dan dalam waktu 3  tahun kepempinan Petrus Kasihiw – Matret Kokop angka kemiskinan menunurun menjadi 30,30%, Data per maret Tahun 2019 yg dipublis oleh BPS.

Anggaran Papua Barat kurang lebih Rp 9,3 Trilyun tapi angka kemiskinannya berada di urutan 33 (22,1%) dari 34 Provinsi di Indonesia, Indonesia Anggarannya kurang lebih 2.500-an Trilyun, dan angka kemiskinannya berada di kisaran 9,7%. Menurut IMD World Competitiveness Year Book 2020 Indonesia angka kemiskinananya menurun, pada 2020, Indonesia menempati posisi ke 40 dari 63 negara yg menurun, (Tahun 2019 Indonesia peringkat 32) ini faktor pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran, perlambatan ekonomi dunia dan lainnya.

Yang lebih penting Kabupaten Teluk Bintuni sudah tidak menjadi Kabupaten Termiskin di papua Barat, bahkan angka penurunannya adalah yang tertinggi diantara semua Kab/Kota di Papua Barat.

Menurut  Kordinator PMK2 Wilayah Pemenangan Dapil I Bintuni Kota, Anes Akwan.  Penurunan itu bukan karena faktor ekonomi semata, tapi juga disebabkan oleh menurunnya angka pengangguran yang saat ini berada pada angka 5,93%. Dimana pada tahun 2015 angka pengangguran berada pada angka 6,87%.

Pengangguran ini menurun karna adanya program dan kegiatan Pemerintah Daerah terhadap Pengembangan Tenaga Kerja siap Pakai, Meningkatnya Tenaga Kerja yang bekerja di Sektor Informal dan adanya ruang kerja bagi masyarakat kampung yang bekerja di Program Padat Karya.

Indikator Capaian keberasilam ini membuat adanya keinginan kuat dari masyarakat yg terus mengalir dukungan kuat kepada Petrus Kasihiw dan Matret Kokop untuk kembali memimpin Teluk Bintuni di Priode ke II.

Hal yang sama, pada posisi partai Koalisi pendukung Petahana yang merupakan  Partai-Partai Besar dan Berkuasa di Indonesia.Disamping itu pada posisi kekuaran parlemen di Legislatif tentunya sangat kuat karena posisi Petrus Kasihiw sendiri menjabat sebagai ketua DPD Partai partai Nasdem Teluk Bintuni dengan perolehan kursi sebanyak 7 kursi dan di tambah partai koalisi dan juga partai non sit yg ikut mendukung seperti PBB.

disisi rakyat masih tetap konsisten terhadap dukungan kepada petahanan yg dilihat berhasil dalam membangun Teluk Bintuni di priode Pertama dimana 3 tahun sebelumnya mampu menurungkan angka kemiskinan dari 36,66% menjadi 30,30% artinya di kepemimpinan Piet Matret angka kemiskinan kita menurung 6,36 % dan di tahun ke 4 berhasil menangulangi pandemi covid 19 di Kabupaten Teluk Bintuni 100% masuk dlm zona hijau.serta.mampu menciptakan mitigasi dampak dari pandemik covid merefucusing anggaran APBD sebesar 88 Milayar untuk penanganan covid dan penanganan dapak ekonomi dan sosial.

dilihat dari struktur posisi politik petahana memberikan jaminan cukup kuat untuk meghadapi perhelatan politik di 9 desember 2020, hal ini di buktikan dengan adanya prestasi yg sudah di lakukan oleh petahana dalm memimpin Teluk Bintuni dalam kurung waktu 3,5 Tahun.

prestasi dan capaian kinerja membuat dukungan rakyat kepada petahana terus mengalir kuat untuk mendukung petahana di priode ke II.

kedua Calon Petahana dilihat memiki hati, kerap tampil di media dan keduanya sosok yg bersahaja dan tidak pendedam tetapi merangkul dengan hati dan mempersatukan rakyat dengan kasih..Keduanya adalah pemimpin yang renda hati dan tidak arogan, pemaaf dan tidak memperkaya diri..dengan APBD yang besar digunakan sepenuhnya  untuk percepatan pembangunan dari kampung ke kota..dengan kata lain petahana sdh bekerja dan bukan baru mau berjanji.(aba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *