Papua Barat

Cegah Covid -19. Toga di Fakfak, Dukung Kebijakan Pemerintah, Tutup Terbatas Hingga Tutup Masjid dan Gereja

112
×

Cegah Covid -19. Toga di Fakfak, Dukung Kebijakan Pemerintah, Tutup Terbatas Hingga Tutup Masjid dan Gereja

Sebarkan artikel ini
Print

Pertemuan Bupati Fakfak, Dr. Drs. Mohammad Uswanas, M.Si, Didampingi Wakil Bupati Fakfak, Ir. Abraham Sopaheluwakan, M.Si, Kapolres Fakfak, AKBP. Ongky Isgunawan, S.IK, M.H, Ketua Satgas Percepatan penanganan Covid -19 Bersama Tokoh Lintas Agama. Senin 6 April 2020. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Sejumlah tokoh Agama di Kabupaten Fakfak mendukung langkah Pemerintah Kabupaten dalam mencegah penyebaran wabah virus Covid -19  di daerah ini dengan berbagai langkah yang telah ditempuh Bupati Fakfak, Dr. Drs. Mohammad Uswanas, M.Si.

Baik itu langkah penutupan pintu masuk Fakfak lewat laut maupun udara, bahkan Kebijakan Pemerintah terkait dengan sosial distancing maupun physical distancing di tempat – tempat Ibadah baik di Masjid maupun di Gereja.

Hal itu, terungkap dalam pertemuan yang digelar Bupati Fakfak, Dr. Drs.Mohammad Uswanas, M.Si, yang didampingi Wakil Bupati Ir. Abraham Sopaheuwakan, M.Si dan Kapolres Fakfak, AKBP. Ongky Isgunawan, S.IK, MH dan Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid -19, Drs, Ali Baham Temongmere, MTP di Rumah Negara, Senin (6/4/2020), terkait langkah – langkah Pemkab Fakfak yang dihadapi dalam situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diterapkan Pemerintah.

Menurut beberapa tokoh agama, untuk pencegahan Covid -19 di Kabupaten Fakfak, pihak Gereja maupun Masjid melalui DMI telah menginstruksikan umatnya untuk tidak melakukan berbagai kegiatan ibadah maupun sholad dalam jumlah yang banyak baik itu di Gereja maupun di Masjid.

Beberapa pendeta baik dari GPI maupun GKI dan Pastor, dalam pertemuan tersebut, mengatakan, pihak Gereja telah memberikan himbauan kepada umat untuk melaksanakan ibadah dari rumah masing – masing dan bila ada umat yang datang ke gereja untuk mendapatkan pelayanan juga dilakukan dalam jumlah yang terbatas. Bahkan untuk pelayanan perayaan Jumat Agung dan Paskah akan dilakukan melalui live streming hingga untuk perayaan pawai paskah pun tidak dilakukan dalam siatuasi Corona yang membayakan umat manusia di Fakfak.

Pendeta Dolly Kabes, S.Th, bahkan tidak tanggung – tanggung dalam pertemuan tersebut meminta Kapolres Fakfak, bila ada umat GKI di Fakfak yang melaksanakan pawai paskah pada puncak perayaan paskah maka Kapolres segera menangkap pendeta yang memberikan ijin umatnya melaksanakan pawai paskah.

“Pak Kapolres, akalau ada umat GKI yang melaksanakan pawai paskah, tangkap saja pendetanya”, tegas Pdt. Dolly Kabes, S.Th, dalam pertemuan tokoh lintas Agama bersama Bupati Fakfak yang berlangsung, Senin (6/4/2020).

Sementara Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Fakfak, dalam pertemuan tersebut, menegaskan kembali bahwa dari hasil pertemuan dengan Bupati Fakfak akan diteruskan kepada pengurus Masjid sebagai penegasan kembali atas surat edaran DMI Kabupaten Fakfak.

Bahkan dalam menghadapi situasi saat ini, kemungkinan besar pelaksanaan Sholad Tarawih pada bulan puasan  hingga Solad Id saat Idul Fitri nanti ditiadakan dalam jumlah yang banyak dan sholad tarawih dan solad Id kemungkinan akan berlangsung dari rumah masing – maing.

Sementara itu Bupati Fakfak, Dr. Drs. Mohammad Uswanas, M.Si, mengatakan, PSBB yang telah diterapkan Pemerintah harus menjadi acuan bagi seluruh umat beragama di Kabupaten Fakfak dalam mengantisipasi penyebaran virus meatikan tersebut.

Menurut Bupati, penyebaran virus tersebut sangatlah cepat, dimana penulatannya melalui manusia ke manusia, Fakfak hari ini memang belum terdeteksi Covid -19 namun langkah yang diambil Pemerintah Kabupaten Fakfak dengan menutup pintu masuk untuk memutus mata rantai penyebaran Corona.

Dengan penutupan terbatas yang telah berlaku di Fakfak maka siapa saja yang masuk di Fakfak dalam situasi ini, Pemerintah Kabupaten Fakfak akan mengambil langkah untuk mereka masuk dalam karantina khusus yang telah disiapkan Pmekab Fakfak di Balai Diklat.

“Semua daerah hari ini kami anggap pandemik sehingga siapa saja yang masuk akan kami karantinakan, kami tidak mau hanya karena satu orang masuk membuat warga Fakfak terjangkit virus mematikan itu”, tegas Bapati Mohammad Uswanas.

Bupati berharap, agar situasi PSBB saat ini harus ditaati seluruh umat beragama di kabupaten Fakfak agar daerah ini aman dari virus Corona yang telah memakan ribuan korban jiwa di berbagai negara termasuk Indonesia.(RL 07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *