Papua Barat

CPNS Tidak Otomatis Menjadi PNS, Jangan Coba – Coba Terlibat Narkoba dan Radikalisme, Ini Pesan Kepala BKN RI

103
×

CPNS Tidak Otomatis Menjadi PNS, Jangan Coba – Coba Terlibat Narkoba dan Radikalisme, Ini Pesan Kepala BKN RI

Sebarkan artikel ini
Print

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI, Dr. Ir. Bima Haria Wibisana, MSIS, Ketika Memberikan Arahan Kepada CPNS Formasi 2018 di Gedung KONI Fakfak Papua Barat. Jumat 19 Februari 2021. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Dihadapan ratusan CPNS lulusan Fromasi 2018, Kepala BKN RI, Dr. Ir. Bima Haria Wibisana, MSIS, mengingatkan para CPNS ini bahwa tidak otomatis CPNS akan menjadi PNS.

Pasalnya kata dia, dalam perjalanan setahun untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) ada evaluasi yang akan dilakukan, CPNS juga harus lulus Diklat Pelatihan Dasar (Diklatsar), menunjukan kinerja, disiplin sebagai CPNS.

Dan kalau ada CPNS yang mendapatkan hukuman ditingkat sedang maka konsekwensinya CPNS yang bersangkutan akan diberhentikan dari CPNS dan itu anda tidak akan menjadi PNS.

“Jadi untuk CPNS harus berhati – hati, kalau hukuman tingkat sedang bila CPNS tidak disiplin, sering tidak masuk kerja, sering tidak bekerja, atau masuk tetapi kinerjanya rendah”, tegasnya.

Dan apa bila ada CPNS yang terlibat Narkoba maupun terlibat radikalisme maka hukumannya otomatis akan diberhentikan dari CPNS, ungkap Kepala BKN RI, menginagtkan para CPNS Formasi 2018 di Kabupaten Fakfak, Jumat 19 Februari 2021, di gedung KONI Fakfak.

“Bila ada salah satu dari situ yang dilakukan CPNS maka anda tidak akan menjadi PNS dan ketentuan ini berlaku di seluruh Indonesia untuk setiap Calon Pegawai Negeri Sipil, jadi hati – hati dalam bertindak dan berperilaku”, tegasnya Jumat (19/2/2021) di gedung KONI Fakfak.

Dalam bersosial media baik CPNS maupun PNS harus berhati – hati karena anda bukan lagi masyarakat biasa, anda (CPNS maupun PNS red) sudah tidak bisa bebas lagi memaki – maki Pemerintah di media sosial karena anda bagian dari Pemerintah, tuturnya.

“Jadi hati – hati menulis disosial media, kalau ada pepatah dulu “mulut mu hari mau mu” maka sekarang “jari mu harimau mu”, jadi kendalikan jari – jari itu sehingga tidak merugikan diri anda sendiri”, harapnya.

“Saya tidak ingin untuk mencabut NIP (Nomor induk pegawai) anda, mudah – mudahan tidak, tetapi itu terserah anda, apakah anda akan melaksanakan tugas sebagai CPNS dengan sebaik – baiknya”, harapnya.

Orang nomor satu di BKN RI ini juga kembali memberikan teguran kepada PNS diseluruh Indonesia pada Pilkada 2020 dimana banyak sekali PNS yang memberikan like kepada salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati.

Menurutnya, memberika like untuk salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati di sosial media, itu juga membuktikan ketidak netralan PNS di Pilkada diseluruh Indonesia, “PNS itu harus netral sehingga dia bisa memberikan pelayanan terbaik kepada semua orang, tidak hanya golongannya saja, tidak hanya marganya saja, tidak hanya sukunya saja, tetapi harus memberikan pelayanan kepada semuanya”.(RL 07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *