Direktur Lalu Lintas Polda Papua Barat, Kombes Pol Raydian Kokrosono yang ditemui wartawan Senin (12/4/2021) di Arfak Convention Hall Polda Papua Barat. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Program penerapan tilang elektronik atau Elektronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di Kabupaten Manokwari dan Kota Sorong segera diberlakukan Polda Papua Barat melalui Direktorat Lalu Lintas.
’’Kami mohon doa restu, mohon dukungan dari gubernur, dan bapak gubernur sudah menjanjikan kepada kami untuk bisa menghadirkan ETLE di Papua Barat. Nanti launching tanggal 26 April 2021 secara nasional dari pusat,’’ ujar Direktur Lalu Lintas Polda Papua Barat, Kombes Pol Raydian Kokrosono SIK yang ditemui wartawan seusai bedah buka “Menyulam NKRI, Merawat Rasa Aman” Senin (12/4/2021) di Arfak Convention Hall Polda Papua Barat.
Dir Lantas Polda Papua Barat mengatakan, memang tidak banyak trafigh light yang pantau, namun minimal membudayakan tertib berlalu lintas tanpa diawasi polisi, yang mengawasi CCTV. Penindakan dari polisi juga tidak langsung berhubungan dengan masyarakat menilang melalui kamera CCTV.
‘’Pemasangan CCTV ada dua Kabupaten Manokwari dan Kota Sorong. Sementara satu traffic light di Manokwari, karena alat itu tidak murah, sehingga kami mohon dukungan dari Pemda Pemprov dan gubernur sudah bersedia dan beliau mendukung,’’ jelas Dir Lantas.
Lanjut Dirlantas, setelah ETLE diresmikan penilangan kepada pelaku pelanggaran secara elektronik ada kamera yang taruh dipersimpangan, dan pelanggaran-pelanggaran dipersimpangan terecord (terekam), setelah kita nilai verifikasi benar itu pelanggarannya, dan teridentifikasi alamat dari identitas kendaraan, kita kirim surat tilang, selama tuju hari tidak dibayar tilangnya, akan diblokir pada saat mengurus pajak.
‘’Kepada masyarakat jangan takut kepada polisi, jangan terhadap takut terhadap kamera, takutlah terhadap akibat kalau melanggar lalu lintas, karena tertib lalu lintas itu cermin budaya yang ada di Manokwari , semakin tertib masyarakat, melihat budaya Manokwari tertib, tapi kalau masih tidak tertib, masyarakat melihat budaya Manokwari ini sering melanggar karena tidak tertib,’’ kata Kombes Pol Raydian.(tam)