Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1441 H, Rabu 29 April 2020 untuk Kota Manokwari dan Sekitarnya
Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni memimpin rapat koordinasi bersama Forkopimda dan Satgas COVID-19 di Teluk Bintuni. FOTO: istimewa/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. BINTUNI- Untuk membahas dampak dari corona virus disease 2019 (COVID-19), Bupati, DPRD Forum Kominikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan satgas COVID-19) Teluk Bintuni menggelar rapat koordinasi di Aula Sasana Karya Kantor Bupati, Selasa(28/4/2020).
Bupati Teluk Bintuni, Ir.Petrus Kasihiw, MT dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa, sampai saat ini situasi dan kondisi di Teluk Bintuni masih berjalan normal, artinya reaksi masyarakat masih dalam tahap normal
Ada beberapa kebijakan yang sudah dilakukan pemda terkait instruksi Presiden, Mendagri, Kesehatan, Keuangan dan Kementerian terkait dan apa yang dihadapi di Bintuni bukan skalah nasional, tetapi kondisi dunia, diamana virus ini sudah mematikan ribuan manusia.
Akibat dari pandemi global ini kata Bupati, seluruh pendapatan daerah tidak berjalan normal. Untuk kabupaten Teluk Bintuni saja mengalami penguranggan anggaran sampai 300 miliar lebih, anggaran tersebut dipangkas untuk menjaga stabilitas keuangan secara nasional.
Kita di Bintuni harus bersyukur dari daerah lain, karena masih ada pos anggaran yang tersimpan untuk penanganan covid-19 ini. Anggaran yang ada disiapkan untuk 3 bulan kedepan, namun setelah itu covid sudah redah sehingga anggaran untuk penanganan vorus ini bisa menurun.
“Karena stetmen ketua Gugus Covid-19 bahwa bulan Juli menjadi satu indikasi secara nasional covid akan mengalami penurunan drastis.” Kata Bupati melalui press releasenya yang diterima media ini, Selasa (28/4)
Dikatakan Bupati, dari kebijakan yang sudah diambil bersama Pimpinan OPD, Sekda maupun TPAD bahwa, dilakukan pemangkasan anggaran sehingga mendapatkan nilai 88 miliar lebih untuk penanganan covid di bulan April,Mei dan Juni. Sehingga kita berharap di bulan Juli nanti kalau covid sudah turun drastic maka tidak terjadi lagi pemangkasan anggaran yang ada.
Dijelaskan bahwa, nilai Rp 88 miliar lebih tersebut untuk beberapa prioritas penanganan seperti, kesehatan, ekonomi,,APD, pengamanan social, kerjasama dengan instansi vertical dalam pengendalian covid.
“Nah, terkait Masina sebagai tempat karantina, saya jelaskan bahwa, Kampung Masina sebagai tempat karantina ODP dan OTG. Sedangkan Pasien Positif yakni di Rumah Sakit Daerah Teluk Bintuni” pungkasnya.
Dia mengajak semua masyarakat untuk selalu mari dukung tenaga medis yang merupakan garda terdepan dalam menangani covid-19.Dan mereka bekerja sangat luar biasa dalam menangani pandemi global ini,”ujar Bupati
Sementara, Anggota DPRD Teluk Bintuni, Erwin Bedu Nawawi mengatakan, DPRD sudah mendapatkan surat dari Bupati Manokwari, surat tersebut untuk mempertegas keluar dan masuknya orang di Manokwari.
Namun menurut Erwin Nawawi, Bintuni belum mempertegaskan surat edaranya tentang keluar masuk orang, artinya, beberapa langkah yang sudah dilakukan satgas untuk membatasi orang masuk dan keluar Bintuni sudah sangat baik tetapi belum terlalu efektif.
“Kalau dikatakan penutupan hari ini sudah terlambat, namun menurut kami belum. Yakin dan percaya bahwa Satgas dan TNI/Polri sudah memikirkan segala sesuatu akibat dampak dari penutupan orang sedangkan akses barang tetap dijalankan,”ujar Erwin.
Ditambahkan Erwin, kalau pemerintah jadikan Masina sebagai tempat karantina OTG dan ODP, maka harus tegas. Kalau OTG dan ODP tidak disiplin atau tidak mendengar arahan, maka harus tegas,”.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua, Wakil Katua II DPRD. Wakil Bupati, Sekda, Aisten II, Kapolres, Dandim,Kejari dan Pimpinan OPD.(aba)