Dari kir: Sekda Manokwari, Aljabar Makatita, Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan saat jumpa pers kepada wartawan terkait Satgas COVID-19 Papua Barat, Senin (16/3/2020) di Swiss Belhotel Manokwari. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan searah dengan Presiden RI Joko Widodo untuk tidak melakukan lockdown di Provinsi Papua Barat dan membatasi perjalanan dinas keluar daerah, terkait penanggulangan dan pencegahan COVID-19 di Provinsi Papua Barat.
Baca juga:COVID-19, Mahasiswa Papua Barat di Luar Negeri Belum Ada yang Kembali
Baca juga:Papua Barat Status Siaga Darurat COVID-19, Gubernur Imbau Warga Jangan Panik
Selain tidak melakukan lockdown, Papua Barat masih terbuka untuk masuk dan keluar bagi siapa saja. Walaupun saat ini Gubernur Papua Barat telah menetapakan status Siaga Darurat Bencana non alam COVID-19 untuk Provinsi Papua Barat.
‘’Saya buat pernyataan status siaga darurat penanggulan buat Provinsi Papua Barat, tetapi kita tidak Lockdown. Semua aktifitas pemerintahan, pendidikan, ekonomi dan masyarakat tetap berjalan seperti biasa,’’ ujar Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan kepada wartawan, Senin (16/3/2020) di Swiss Belhotel Manokwari.
Gubernur Papua Barat dalam jumpa persnya kepada wartawan didampinggi Ketua Satgas COVID-19 Papua Barat, Derek Apnir, Sekda Manokwari, Aljabar Makatitta, Dandim Manokwari Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menegaskan sebagai bukti di Papua Barat aktifitas berjalan seperti biasa yaitu Ia baru saja mengunjunggi tiga SMKA di Manokwari yang sementara melakukan ujian sekolah.
‘’Didaerah lain mungkin meliburkan sekolah tetapi kita di Papua Barat beberapa SMK melakukan ujian. Tadi saya baru tinjau ujian di tiga sekolah dan sampai saat ini ujian sementara berlangsung termasuk di pasar-pasar pusat keramaian tetap berjalan seperti biasa, tetapi kita terus pantau situasi dan perkembangan masyarakat’’ tegas Gubernur Papua Barat.
Dominggus Mandacan mengakatan, terkait pelayanan pemerintah kepada public tetap berjalan. Namun kegiatan pemerintahan yang di laksanakan di luar Papua Barat jika kegiatan itu penting untuk masyakat pemerintah bisa ikut, tetapi jika kegiatannya biasa-biasa saja tidak perlu ikut.
‘’Kegiatan pemerintahan seperti pelaksanaan pembinaan masyarakat di Provinsi Papua Barat memang banyak kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di luar Papua Barat, misalnya kegiatan oleh kementerian dan lembaga terkait yang dilaksanakan di Jakarta, kita lihat kalau memang kegiatannya penting untuk kepentingan rakyat mau tidak mau kita hadir,’’ tambah Dominggus Mandacan.
‘’Tapi kalau tidak terlalu penting mungkin kita tidak hadir atau tidak berangkat kita batasi untuk antisipasi, karena kita berada di kota-kota besar dengan tingkat keramaian tinggi, kita lihat situasi kondisi,’’ sambung Mandacan.
Dominggus Mandacan kembali menegaskan semua kegiatan pemerintah di luar Papua Barat kalau memang penting untuk masyarakat kita ikut. Karena untuk kepentingan rakyat, kalau kita tidak ikut kita akan ketinggalan informasi, namun kita lihat mana yang harus kita hadir mana yang harus kita tidak,’’ ujar Dominggus menegaskan.
Ketua Satgas COVID-19 Papua Barat, Derek Apnir. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
Ketua Satgas Covid-19 Papua Barat, Derek Apnir pada kesempatan yang sama kepada wartawan menjelaskan, bahwa berdasarkan tahapan kejadian bencana maka Papua Barat masih dalam satatus potensi.
‘’Dalam undang-undang menyatakan, bahwa kalau dalam situasi terdapat potensi kejadian bencana maka kita awali siaga, sehingga kebijakan gubernur hari ini adalah beliau mengatakan bahwa seluruh jajaran pemerintah Provinsi Papua Barat dalam keadaan siaga, apabila kita mendapati ada kejadian faktual yang dibutuhkan penanganan segera, maka status ini akan kita cabut dan kita menyatakan siaga berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah,’’ tambah Derek Aprnir.(tam)