Papua Barat

Jubir Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat: Tanpa itu Korban di Masyarakat Makin Banyak

150
×

Jubir Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat: Tanpa itu Korban di Masyarakat Makin Banyak

Sebarkan artikel ini
Print

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat, dr Arnldus Tiniap, Ahad (19/4/2020) di Manokwari. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Rantai penularan CoronaVirus Disiease 2019 (COVID-19) bisa diputuskan bila seluruh komponen masyarakat terlibat aktif melaksanakan upaya-upaya pencegahan seperti pakai masker, rajin cuci tangan, jaga jarak saat interaksi dengan orang lain dan lebih banyak tinggal di rumah.

Baca juga: 24 Sampel Negatif, Dua Positif di Kota Sorong Tertular dari Siapa? Ini Penjelasan dr Arnold Tiniap

Pesan dari badan kesehatan dunia WHO untuk memutuskan mata rantai COVID-19 ini tidak henti-hentinya disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat dr Arboldus Tiniap dalam setiap jumpa pers  kepada wartawan.

‘’Tanpa itu semua maka epidemic akan berlangsung lebih lama dan korban di masyarakat semakin besar,’’ ujar Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat dr Arnoldus Tiniap kepada wartawan Ahad (19/4/2020) di Sekretariat bersama Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat di Swiss Belhotel Manokwari.

Penegasan juru bicara sebagai peringatan keras bagi warga Papua Barat dengan melihat jumlah data terakhir Ahad (19/4/2020) Orang Dalam Pemantaun (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan pasien yang positif grafisnya terus bergerak naik,  walupun jumlah sampel menggembirakan banyak negatif.

Data sampai Ahad (19/4/2020):

Orang Tanpa Gejala (OTG) tidak ada tambahan, total 182 orang, masih dalam pemantauan 110 orang, selesai pemantauan 72 orang.

Orang Dalam Pemantauan total 654, tambahan 11 orang, masih dalam pemantauan 163 orang, selesai pemantauan 491 orang.

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tambahan satu orang, total 31 orang, masih dalam pengawasan 12 orang, selesai pengawasan 19 orang.

Yang positif COVID-19 di Papua Barat sampai Ahad (19/4/2020) tuju orang ada penambahan dua orang dari Kota Sorong yaitu pria (77 tahun) dan seorang wanita (26 tahun).

Yang meninggal dunia masih tetap tiga orang dua adalah pasien PDP dan satu pasien positif, yang sembuh dari virus ini di Papua Barat belum ada.

Sedangkan pasien 02 Kota Sorong RR (55 tahun) yang sementara dirawat di rumah sakit, hasil pemeriksaan follow upa pertama negative.

“Berdasarkan hasil ini akan dilakukan pemeriksaan follow up kedua. Bila hasil keduanya juga negative maka pasien tersebut dinyatakan sembuh,’’ jelas Juru Bicara COVI – 19 Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap kepada wartawan Ahad (19/4/2020) di Swiss Belhotel Manokwari.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *