Papua Barat

Kayu Akway Hanya Tumbuh di Pegunungan Arfak, Khasiatnya Tingkatkan Stamina

426
×

Kayu Akway Hanya Tumbuh di Pegunungan Arfak, Khasiatnya Tingkatkan Stamina

Sebarkan artikel ini
Print

Secangkir teh akway hangat hasil produksi Manokwari. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Kabupaten Pegunungan Arfak menampilkan satu menu warisan turun temurun yang unik, berkasiat tinggi, menjaga stamina dan kesehatan dalam lomba cipta menu kreasi pangan lokal berbasis beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA)  tingkat Provinsi Papua Barat di Manokwari City Mall, (5/7/2023).

Kabupaten Pegunungan Arfak, satu dari tujuh kabupaten di Provinsi Papua Barat, letaknya 2.950 meter di atas permukaan laut (DPL). Ibukotanya di Distrik Anggi persis di tepian danau Anggi dan Giji.

Pegunungan Arfak memiliki tipe ekosistem beragam seperti hutan hujan dataran rendah, hutan hujan kaki gunung, dan hutan hujan lereng pegunungan, perbedaan zona ekosismen membuat kawasan Pegunungan Arfak kaya akan keanekaragaman hayati bernilai tinggi.

Arfak selain terkenal dengan sayur, buah, seperti woertel, kol, daun bawang, buncis, nenas, daun ganemo, markisa ada  satu jenis kayu secara turun temurun menjadi warisan dalam budaya suku Arfak, yaitu  kayu yang memberikan kehangatan tubuh dan penambah stamina.

Nama kayu itu akway, kandungan pada bagian kulit kayu dari tanaman kayu akway mengandung flavonoid, saponin dan tanin.

Dalam laman wikipedia disebutkan beberapa penelitian tentang senyawa fitokimia penyusun akway telah dilaporkan. Ekstrak etanol kulit kayu akway mengandung senyawa alkaloid, saponin, triterpenoid, flavonoid dan tanin.

Secangkir teh akway (tengah) produksi Manokwari yang ditampilkan TP PKK Kabupaten Pegunungan Arfak pada lomba cipta menu kreasi pangan lokal berbasis beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA)  tingkat Provinsi Papua Barat di Manokwari City Mall, (5/7/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

Berdasarkan hasil analisis kimia menggunakan GC-MS pada ekstrak etanol kulit batang Kayu Akway ditemukan 12 senyawa dengan persentase limpahan 0,57-16,72 %.

Senyawa dengan persentase limpahan tertinggi yang ditemukan adalah 7,11- Epoksi isogomakron 16,72%; ,10-Dimetil fenantren (polygodial) 8,12% dan 2,5-Dimetil-3-etilfuran 7,36%.

Tumbuhan kayu akway dimanfaatkan masyarakat Pegunungan Arfak sebagai penambah daya tahan tubuh dan stamina, bagian kulit kayunya dikikis, diseduh dengan air panas kemudian diminum atau digigit selama perjalanan jauh untuk meningkatkan daya tahan dan stamina.

Bagian kulit kayu akway mampu meningkatkan daya tahan tubuh serta menyembuhkan sakit di persendian seseorang meski harus berjalan jauh dengan medan yang cukup menantang.

‘’Kayu akway juga bermanfat untuk meningkatkan kejantanan pria, meningkatkan kesuburan pria, mengurangi nyeri haid, mengatur kehamilan, menjaga stamina tubuh, mengurangi sakit pada sendi, mengatasi penyakit kulit,’’ ditulis peneliti dalam laman wikipedia.

Tumbuhan kayu akway (drymis sp) merupakan tanaman perdu berada di hutan tropis primer dan sekunder, tinggi kayu akwwy sekitar 1-4 meter, daun lonjong, bagian tepi daun licin.

Di Indonesia kayu akway hanya ada di Provinsi Papua Barat , di sebagian pebukitan Manokwari, lebih banyak tumbuh subur di Kabupaten Pegunungan Arfak, secara empiris kayu akway berfungsi sebagai peningkat stamina.

Namun saat ini kayu akway telah ‘’menjelma’’ menjadi teh saset yang dikemas lebih moderen oleh Polbatang Manokwari, sedangan tradisi dikikis dan seduh dengan air panas juga masih dijalankan masyarakat di Pegunungan Arfak.

Sekretaris TP PKK Kabupaten Pegunungan Arfak Rachmawati Umaruddin yang ditemui wartawan di sela-sela stand TP PKK Kabupaten Arfak di Manokwari City Mall, Rabu (5/7/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

‘’Saya kenalkan Teh Akuai (Akway) ini porsi medium, dia ada highnya, porsi medium kita di Pegaf itu warga yang berkebun perlu tenaga ekstra, kadang-kadang ibu-ibu juga, minum teh akway dapat menambah tenaga,’’ ujar  Sekretaris TP PKK Kabupaten Pegunungan Arfak Rachmawati Umaruddin yang ditemui wartawan di sela-sela stand TP PKK Kabupaten Arfak di Manokwari City Mall, Rabu (5/7/2023).

Menurut Rachmawati teh akway ini, sebelum diproduksi dalam kemasan, masyarakat Pegunungan Arfak cukup menumbuk atau mengikis kayu akway kemudian disiram air panas dan diseduh, setelah minum teh akway memulihkan tenaga yang seharian bekerja, bercocok tanam kembali pulih dan segar.

‘’Namun saat ini di porsi madiun sudah kita bikin dalam pabrik, sudah dalam kemasan ini asli dari kayu Akway itu ditumbuk sampai halus seperti, lada ketumbar kemudian disaring saripatinya, itu jadi teh akway,’’ jelasnya.

Menurut dia, dalam mengkonsumsi teh akway ini tergantung selera masing-masing, kalau Ia orang senang manis  kemudian mau menambahkan gula juga boleh, senang biasa saja tanpa gula juga juga enak.

‘’Teh Akway yang sudah dikemas moderen ini juga di kasih cengkeh secukupnya sebagai aroma terapi dan penyedap,’’ kata Rachmawati.

Biasa orang-orang pekerja kita di Kabupaten Pegunungan Arfak Ini sudah terkenal dengan teh Akway ini kalau dari lain sudah sering pesan, ketika dalam satu acara pameran di Medan Umatera Utara Kabupaten Pegunungan Arfak memperkenalakan Teh Akway produski dari Papua Barat dan sangat laris manis.

‘’Orang yang suka bekerja lembur dari malam sampai pagi stamina supaya stamina tetap fit, tidak kelihatan lemas minum teh akway, untuk bapak-bapak (orang dewasa)  ini paling bagus,’’ tuturnya.(rustam madubun)

Jenis kulit kayu Akway yang hanya tumbuh di hutan trpis Kabupaten Pegunungan Arfak Papua Barat. FOTO: WIKIPEDIA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *