Papua Barat

Kolonel Arm Airlangga: Pola Pikir Warga Harus Diubah Supaya Sadar Ancaman Covid-19 Itu Nyata

213
×

Kolonel Arm Airlangga: Pola Pikir Warga Harus Diubah Supaya Sadar Ancaman Covid-19 Itu Nyata

Sebarkan artikel ini
Print

Dandim Manokwari Kolonel Arm, Airlangga pada acara peresmian Kampung Yaba Nonti Aiymas, Manokwari 27 Juli 2020. PAPUADALAMBERITA. FOTO: rustam madubun

 PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Pandemi covid-19 di Provinsi Papua Barat, dari 13 kabupaten/kota, hanya Kabupaten Pegunungan Arfak yang terkategori zona hijau belum ditemukan kasus positif covid. Terkait pandemic covid-19,

Dandim 1801/Manokwari, Kolonel Arm  Airlangga menilai yang paling penting saat ini bagaimana merubah mindset (pola pikir) masyarakat supaya sadar bahwa covid-19 merupakan ancaman nyata.

“Pada prinsipnya kalau saya melihat dan mengevaluasi kondisi disini, sekarang ini bukan lagi soal bagi-bagi masker atau operasi penegakan protokol kesehatan, tetapi yang lebih penting menurut saya adalah bagaimana merubah mindset masyarakat. Jadi yang kita dobrak adalah mindset supaya masyarakat sadar ini covid-19 merupakan ancaman nyata,” kata Kolonel Arm Airlangga.

Saat ini lanjut Dandim, dibutuhkan strategi anti mainstream untuk merubah pola pikir masyarakat. Pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan yang memiliki tanggungjawab terhadap masyarakat, harus memfokuskan operasi untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan kesadaran masyarakat, agar masyarakat mendapatkan pengetahuan untuk tidak menganggap remeh pandemic Covid ini.

“Mohon maaf ya, kalau hanya sekedar bagi-bagi masker tapi mindset masyarakat tidak berubah, habis kita bagikan maskernya tapi mereka tidak punya kebiasaan memakai masker, ya maskernya dilepas lagi. Misalnya jam 10 pagi saya bagikan masker, belum tentu jam 11 atau 12 siang masker itu dipakai lagi. Kesimpulannya kan bagaimana mindset masyarakat terhadap Covid ini harus berubah, masyarakat harus sadar bahwa mereka harus menjaga diri masing-masing, menjaga keluarga masing-masing agar terhindar dari covid,” ujarnya.

Dikatakannya, realita saat ini masih saja ada warga kumpul-kumpul yang tidak menerapkan protokol kesehatan dalam artian tidak menjaga jarak, tidak memakai masker, tentu hal ini masih jauh sekali dari apa yang diharapkan sesuai protokol kesehatan.

“Sebetulnya simple, mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker yang selama ini mungkin jarang dilakukan namun karena pandemic covid akhirnya harus totalitas. Makanya kebiasaan harus berubah, dan kebiasaan itu kan tercipta dari mindset, kalau otak kita memerintahkan ya harusnya bisa,” tandasnya.

Ditanyai langkah-langkah yang dilakukan Kodim 1801/Manokwari untuk mencegah dan menggulangi covid-19, Kolonel Airlangga mengatakan bahwa di setiap Koramil yang berada di wilayah kerja Kodim 1801/Manokwari Manokwari ada Tim Penegak Protokol Kesehatan.

“Saya juga sudah merubah cara mereka di tim kita ini melakukan operasi, jadi bukan lagi operasi masker, tapi nyatanya kebiasannya sulit berubah. Makanya tim kita, misalnya sambil mendatangi masyarakat untuk memberikan public knowledge. Pengetahuannya dulu, pemahamannya, percaya bahwa covid ini ancaman yang nyata, akhirnya kooperatif, hingga kemudian mensupport dan turut memberikan pemahaman kepada masyarakat lainnya yang mungkin masih apatis,” jelasnya.

“Membagi-bagikan masker penting, tapi jauh lebih penting merubah mindset masyarakat terhadap covid ini. Bila masyarakat sadar akan bahayanya covid ini, maka dengan sadar juga akan berupaya agar terhindar, ya dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid, begitu,” ujarnya.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *