Perwira jaga Pos Operasi Ketupat IPTU Ade Setiawan yang ditemui wartawan di Posko, Sabtu (2/5/2020), FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
Setelah diberi pengarahan di Pos Operasi Ramadhan halaman Kantor Bupati Lama, Sabtu (2/5/2020). FOTO:rustam madubun/papuadalamberita.com.
Mereka terjaring razia, Sabtu (2/5/2020). FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Ditengah-tengah pemerintah membatasi kegiatan di luar rumah di tengah pandemic VirusCorona Disease 2019 (COVID-19), puluhan pelajar SMK dan SMU justru konvoi sambil coret-coret baju dan celana seregam abu-abu mereka.
Pelajar dari berbagai SMK dan SMU di Manokwari Papua Barat, nekat menggelar konvoi selain tidak memakai helem, pelajar-pelajar itu menganggu ketentraman warga, bahkan ada oknum pelajar yang melempar mobil yang ditumpanggi istri dari Kapolda Papua Barat Brigjen Pol DR Tornagogo Sihombing yang saat itu melintas di kota.
Para pelajar yang menggunakan seragam sekolah penuh coretan itu berkonvoi keliling kota Manokwari karena Sabtu (2/5/2020) mendegar kelulusan sekolah yang disiarkan melalui radio pada siang hari.
Aksi dengan mengendarai sepeda motor itu meresahkan pengguna jalan lainnya, seperti ada oknum yang mengambil dompet tukang ojek, aksi itu membuat mereka berurusan dengan pihak kepolisian.
Setelah didata ada empat pelajar dari sejumlah SMK dan SMU yang tengah mendaftar sebagai calon polisi.
Sekitar puluhan pelajar dari berbagi SMA ini pun di gelandang ke Pos Pengamanan Ramdhan di Kantor Polda lama. Kemudian mereka di absen identitas, serta asal sekolah dan diangkut ke Polres Manokwari untuk didata lagi.
‘’Masyarakat merasa resah atas kegiatan ada-ade pelajar SMA yang mengetahui kelulusan yang sebenarnya belum diumumkan hasil nilai nya cuman baru kelulusannya, juga datang lah informasi dari masyarakat yang resah karena ugal-ugalan dan membuat jalanan macet dan juga ada yang mengkonsumsi minuman alcohol,’’ Iptu Ade Setiawan Kasi 1 Turjawali Polda Papua Barat dan perwira senior di Posko Operasi Ketupat, Sabtu (2/5/2020).
Konvoi segelintir pelajar dengan suara kendaraan yang menggelegar selain meresahkan masyarakat, mereka juga mengolok-olok polisi yang tengah berpatroli dengan mengancungkan jari tengah sebagai isarat cacian.
‘’Konvoi jugamenyebabkan gangguan Kamtibmas dari situ kita mengambil tindakan kita lakukan razia, kita amankan di sini, kita berikan arahan supaya adek-adek ini tidak melakukan hal-hal seperti ini lagi, apa lagi ini kan mau malam minggu takutnya mereka berlanjut sampai malam itu yang kita takutkan, jangan sampai hal ini menimbulkan gangguan Kamtibmas yang lain di Manokwari,’’ ujar Iptu Ade.
Penertiban para pelajar ini juga dimaksud untuk mencegah tauwarn antar pelajar, di Manokwari saat ini sudah banyak masalah gangguan Kamtibmas, jangan sampae ada gangguan lain lagi.
‘’Sudah banyak gangguan Kamtibmas jangan sampai dengan kegiatan ini bisa munculkan tawuran antar SMA makanya sore ini kita gabungan TNI-Polri operasi ketupat melaksanakan kegiatan yang ini, convoi pelajar ini juga melenggara aturan lalu lintas karena berboncengan tiga tidak memakai helm menerobos lampu lalu lintas melawan arus jalan itu yang ditemui di lapangan,” kata Iptu Ade.
Ada beberapa pengendara itu yang mau lewat akhirnya minggir karena mereka sudah konvoi yang sudah mengganggu arus lalu lintas
‘’Kemudian dalam patroli tadi dari pimpinan juga melaporkan mobil dari Mansinam Satu (Kapolda) dilempar sama anak-anak yang konvoi, kerusakan kita belum tahu karena kita dapat informasi tadi kita langsung melakukan sweeping, kita juga bertanya kepada rekan-rekan mereka yang sudah di bawah ini tidak ada yang mengaku siapa yang melakukan pelemparan,’’ tambah IPTU Ade.
Atas kejadian itu beberapa guru dari sekolah dimana pelajar itu bersekolah juga sudah datang ke Posko, mereka datang catat nama siswanya karena dari guru sendiri sudah menyampaikan di grup sekolah bahwa tidak melakukan konvoi di Sabtu (2/5/2020).(tam)