Direktur Lalu Lintas Polda Papua Barat, Kombes Pol Raydian Kokrosono, SIK MH yang ditemui wartawan Selasa (25/5/2021) di KTL-PRO Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) – Protokol Kesehatan (PRO) perempatan Haji Bauw Wosi, Manokwari adalah suatu ruas jalan koridor atau wilayah tertentu yang disepakati instansi terkait di bidang lalu lintas dan ditetapkan sebagai percontohan ketertiban lalu lintas, di Papua Barat ada 10 KTL PRO.
Hadirnya KTL – PRO akan memata-matai dan menditeksi kendaraan yang melanggar lalu lintas melalui CCTV yang terpasangan di kawasan yang menjadi percontohan tertibnya lalu lintas, warga diharapkan taati lalu lintas.
Kawasan ini bagi pengguna jalan memanfaatkan sesuai peruntukannya sehingga lalu lintas angkutan jalan dapat terselenggara secara selamat, aman, lancar, nyaman dan sehat.
‘’Kami sudah sampaikan terkait masalah penindakan dengan penerapan KTL – PRO dan e-tilang manual di tempat yang tidak e-tilang. Jadi masing-masing telah memaparkan dan sudah kita cek lapangan terkait rencana sesuai fungsi masing-masing,’’ ujar Dir Lantas Polda Papua Barat, Kombes Pol Raydian Kokrosono, SIK, MH yang ditemui wartawan, Selasa (25/5/5/2021) di kawasan KTL H Bauw perempatan Wosi Manokwari.
Menurut Dir Lantas, untuk penerapannya ada tiga tahapan, bulan pertama pada saat launching tahap kedua nasional, sekaligus launching KTL – PRO.
‘’Saat itu sebulan kedepan kita melaksanakan sosialisasi yang masif melalui media sosial dan media konvensional, bulan kedua kita sosialisasi, sosialisasi tetap kita laksanakan dan sudah mulai penindakan. Karena KTL ini dibangun, dibentuk, dibina dan diawasi,’’ ujar Dir Lantas.
‘’Jadi nanti ada petugas yang stand by di KTL PRO, ada lalu lintas, ada Sabhara, ada Propam, ada POM Dam, ada Satpol PP, ada Dishub itu minimal, lagi dari gugus tugas tugas COVID-19 terhadap protokol kesehatan,’’ tambah Dir Lantas.
Lanjut Dir Lantas, kemudian bulan ketiga ada sosialisasi, harus sosial sosialisasi terus kemudian ada penindakan setelah itu evaluasi.
‘’Dalam evaluasi ini apakah ini diteruskan atau kita serahkan ke Polres, kemudian kita berpindah kepada beberapa KTL yang kita rencanakan,’’ sebut Kombes Pol Raydian.
‘’Untuk persiapan KTL di sepuluh daerah setiap waktu tertentu dievaluasi terutama, kami selaku pembina fungsi kami mengawasi dari Kasat Lantas, kami sudah beri petunjuk arahkan kepada Kasat Lantas untuk bisa koordinasi seperti yang kami di provinsi,’’ tegas Kombes Raydian.
Dir Lantas berharap pada saat launching nanti minimal 50% keatas mereka (Kasat Lantas, red) sudah siap, masih ada waktu sebulan melaksanakan sosialisasi, mengecek, mensurvei lapangan, sebelum pada penindakan nanti diharapkan sudah berjalan dan sudah siap.
Dir Lantas juga mengajak warga Papua Barat untuk tertib berlalu lintas dan memperhatikan protokol kesehatan. ‘’Kita berharap masing-masing di 10 kabupaten kota dan Manokwari punya ikon, punya kebanggaan dari dari masyarakat kabupaten kota yang lebih tertib berlalu lintas, yang lebih tertib di wilayah masing-masing, itu yang menjadi tujuan kita,’’ harap Dir Lantas.
‘’Dari paparan dan tinjauan tadi sudah siap, tapi masih ada waktu untuk beraudiensi dengan gubernur, kami harap bisa bertemu gubernur untuk meyakinkan pemerintah, bahwa kami sudah siap,’’ tambah Raydian.(tam)