Sabhara Polres Manokwari dilengkapi tameng mengamankan jalannya demonstrasi damai mahasiswa di Jalan Gunung Salju Amban Manokwari, Selasa (8/3/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Demonstrasi damai mahasiswa di Jalan Gunung Salju Amban Manokwari, Selasa (8/3/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Berawal pada pukul 8.30 WIT, berakhir pukul 13.17 WIT, lima jam mereka berdiri dibawah teriknya matahari, mereka menggenggam megaphonae putih dan mic wirilees hitam, anak-anak muda berpendidikan tinggi yang tegar, peluhnya membasih baju dan jaket kuning almamater mereka pun tidak hiraukan.
Dihadapan mereka, berbaris tegap tanpa berjalan, tatapan mata menatap kedepan, tubuh terbungkus kain coklat tua dan muda terdiam, jari-jemari mereka menggengam tameng trnsparan bertulisakan polisi.
Mereka menahan rasa panas yang sama di gerbang utama Kampus Universitas Papua (Unipa) Manokwari, siang itu menjadi saksi aksi demontrasi damai kelompok mahasiswa menolak pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB), di Jalan Gunung Salju Amban Manokwari, Selasa (8/3/2022).
Pada sisi kiri-kanan mahasiswa dan aparat, berteduh sejumlah pemburu berita berbagai media online, kantor berita, media cetak, TV, ada juga anggota intelijen dari berbagai satuan mengikuti jalannya orasi yang dibawakan anak-anak muda dari kampus silih berganti.
Ada isu kemanusian, ketidak adilan, kepincangan pembangunan antara Jakarta dan Papua berbanding terbalik, mereka berbicara lantang.
Yang ada pada siang itu diam membisu mencernah, merekam, memotret dan meliput, seakan-akan sedang mengikuti kuliah perdana satu Satuan Kredit Semester (SKS) sacara langsung di tempat terbuka.
Orasi Koordinator Lapangan (Korlap) Koordinator Komunikasi Mepa, Lusing silih berganti bersama temannya, sebetulnya bukan disitu tempat mereka orasi. Mereka ingin meramu rasa rindu keadilan demokrasinya untuk disampaikan kepada wakil rakyat yang terhormat di legeslatif melalui Ketua DPR Papua Barat, namun.
Sabhara Polres Manokwari mengamankan jalannya demonstrasi menolak DOB di Jalan Gunung Salju Amban, Selasa (8/3/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Apa daya tangan tak sampai, mereka berjanji tidak melakukan anarkis, tetapi ijinkan kami untuk berjalan kaki dari sini hingga ke Kantor DPR Papua Barat.
Hasrat itu tak sampai, aparat kepolisian yang telah menyediakan kendaraan roda empat sebagai jembatan cepat menuju gedung perlemen Papua Barat ditolak calon – calon intelktual muda ini, mereka berkomitmen ingin berjalan bersama.
Beberapa kali pembeciraan tim negosiator bersama Kabag Ops Polres Manokwari Kompol Junedy Weken, polisi tetap pada pendiriannya, dengan pertimbangan untuk tidak menganggu kenyamanan pengguna jalan lainya, tidak longmars (gerak jalan, red), tetapi angkutan kami sediakan.
Hari makin panas, matahari semakin tegak lurus dengan ubun-ubun kepala kita, atau sama dengan jarum jam menujukan angka 12,05 menit. Mereka duduk bersilah beralaskan aspal pada satu sisi jalan, karena sisi jalan sebelah terbuka untuk kendaraan warga berlalu-lalang tanpa mengalami gangguan akibat aksi damai mereka.
Tak lama, datang Kapolres Manokwari AKBP Parasian Gultom, SIK, MSI ikut memantau orasi orator-orator muda asal Kampus Unipa, tak ada yang melarang, tak ada yang membatasi, mereka bebas berorasi.
Mereka menutup orasi dengan pernyataan kepada wartawan, mereka juga menyebut tak ada tuntutan atau aspirasi secara tertulis yang disampaikan.
Mahasiswa duduk bersilah saat demonstrasi menolak DOB di Jalan Gunung Salju Amban, Selasa (8/3/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Mereka merindukan pertemuan bersama legislator provinsi Papua Barat, sampaikan, publikasikan apa yang siang ini terjadi, kami akan kembali dengan materi yang sama bertemu anggota dewan yang terhormat di parlemen, sampai kapunpun kami diterima mereka, kami menanti.
‘’Disini pada prinsipnya kami tidak bacakan aspirasi dikarenakan DPR Papua Barat tidak menemui kami siang hari ini dan kasi kami hari dari Solidaritas Mahasiswa Dan Rakyat Papua tolak DOB bagi propinsi Papua dan Papua Barat,’’ ujar Korlap aksi, Lusing.
Ia mengatakan tema itu mereka bawa dengan tujuan sasaran aksi kami ke Kantor DPR Papua Barat, namun kami mluai dari pukul (jam, red) delapan (8) sampai jam satu, kami akan pulang dengan tertib dan aman.
‘’Aspirasi pertama sudah kami sampaikan, tetapi ada anggota DPR RI mengatakan aspirasi DOB dilanjutkan, sehingga hari ini kedua kali kami turun menyampaikan pendapat, namun DPR hari tidak bertemu kami, sehingga waktu yang tidak ditententukan sehingga nanti kita akan turun sesuai situasi dan kondisi,’’ tambahnya.
Dengan iriangan musik berirama rege beberapa kali mereka berdendang membentuk lingkaran meninggalkan tempat orasi, sambil memungut bekas botol dan gelas minum.
Aparat kepolisian yang berdiri tegap satu persatu diperintahkan Kapolres untuk memungut sampah bekas makan dan minum petugas saat berjaga.
Keduanya saling berpisah, yang satu melangkah masuk kompleks kampus yang satu berangsur-angsur meninggalkan lokasi dengan kendaraan dinas yang telah siaga sejak pagi.
Kapolres Manokwari AKBP Parasian Gultom, SIK, MSI ditemui wartawan seusai demonstrasi damai di Jalan Gunung Salju Amban, Selasa (8/3/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Kapolres Manokwari memberikan apresiasi, terima kasih pada mahasiswa yang berorasi damai.
‘’Saya terima kasih pada teman-teman mahasiswa Unipa yang sudah melaksanakan aksi dengan damai, damai sekali, kami sangat berterima kasih,’’ ujar Kapolres yang ditemui wartawan di Amban Manokwari, seusai gelaran aksi damai mahasiswa.
Kapolres mengatakan, kehadiran aparat Sabara Polres Manokwari yang dibeckup Satuan Brimob Polda Papua Barat adalah untuk mengamankan jalannya akasi demo mahasiswa.
Terkait materi orasi Kapolres mengatakan aparat keamanan mengutamakan pengamanan jalannya aksi mahasiswa.
‘’Kalau statement adalah aspirasi masyarakat, kita tidak mengarah ke sana kita mengamankan kegiatan ini jangan sampai menimbulkan gangguan-gangguan umum,’’ kata Kapolres.
Kapolres menyebutkan mahasiswa telah memberikan surat pada Polres untuk melakukan aksi damai ini, tidak dijinkannya longmars (gerak jalan, red) ke kantor DPR Papua Barat karena pertimbangan keamana dan kenyamanan masyarakat umum.
‘’Orasi di sini pertimbangannya sebenarnya gampang, karena ketika longmars berarti kami harus menutup jalan sehingga ada kepentingan masyarakat umum di sana ikut terganggu,’’ tegas Kapolres.
Ikut hadir dalam pengamanan kemarin selain Kapolres Manokwa, juga Wakapolres, Kompol Agustin Sineri, Kabag Ops Manokwari Kompol Junedy Weken, Kasat reskrim IPTU Arifal Utama S IK, Kasat Lantas IPTU Subhan S Ohoimas SH, Kasat Intel, Kasat Sabhara, KBO.(rustam madubun)