Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI. Ali Hamdan Bogra, Didampingi Wakil Bupati Fakfak, Ir. Abraham Sopaheluwakan, M.Si, Damdim 1803, Letkol. Inf. Yatiman Dan Sekda Fakfak, Drs. Ali Baham Temongmere, MTP, Saat Bertatap Muka Dengan Masyarakat Distrik Bomberay dan Tomage di Halaman Kantor Distrik Bomberay. Rabu 3 Juni 2020. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI. Ali Hamdan Bogra, dalam melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Fakfak, menyempatkan diri untuk mengunjungi Distrik Bomberay Kabupaten Fakfak.
Kunjungan kerja ke Bomberay dengan didampingi Wakil Bupati Fakfak, Ir. Abraham Sopaheluwakan, M.Si dan Sekda Fakfak, Drs. Ali Baham Temongmere, MTP, dan Dandim 1803 Fakfak, Letkol. Inf. Yatiman, guna melihat ketersediaan lahan persawahan di Bomberay Fakfak Papua Barat guna dijadikan wilayah ketahanan pangan bagi Provinsi Papua Barat.
Potensi Distrik Bomberay Kabupaten Fakfak untuk dijadikan lahan persawahan seluas 1.200 hektar yang sudah cetak seluas 500 hektar dan yang sedang ditanami seluas 37 hektar lahan sawah.
Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI. Ali Hamdan Bogra, sebelum meninggalkan Fakfak dengan pesawat Hercules milik TNI, berharap agar kedepan Bomberay Fakfak Papua Barat dapat menjadi lumbung ketahanan pangan untuk Provinsi Papua Barat.
“Saya (Pangdam XVIII/Kasuari) berharap agar kedepan Distrik Bomberay di Kabupaten Fakfak dapat menjadi lumbung ketahanan pangan untuk Provinsi Papua Barat”, tukas mantan Dandim 1706 Fakfak (Kini 1803) di tahun 2005 yang kini menjadi Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI. Ali Hamdan Bogra.
Bupati Fakfak Dr. Drs. Mohammad Uswanas, M.Si Memberiakn Cenderamata Kepada Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI. Ali Hamdan Bogra Sebelum Meningalkan Fakfak. Kamis 3 Juni 2020. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.
Menurutnya, dari hasil pertemuan dengan masyarakat di Distrik Bomberay terkait dengan ketersediaan lahan persawahan, bahwa di Bomberay banyak sekali lahan untuk dijadikan areal persawahan hanya saja terkendala masalah air sehingga untuk menyiapkan lahan sawah di distrik tersebut perlu adanya pembangunan tanggul untuk menampung air untuk kepentingan persawahan.
“Dari hasil pertemuan dengan masyarakat di Bomberay, masukan yang diterima tersedia ribuah hektar lahan yang dapat djadikan lahan persawahan hanya saja terkendala pada masalah air”, tukas lelaki berpangkat bintang dua jebolan AKMIL 1987 jebolan S2 bidang pengkajian ketahanan nasional.
Sehingga Pangdam XVIII/Kasuari, Ali Hamdan Bogra, meminta perhatian Pemerintah untuk menyiapkan tanggul yang dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan air ke lahan – lahan persawahan di Bomberay.
“Kedepan saya (Pangdam XVIII/Kasuari) berharap agar dapat dibangun tanggul – tanggul agar dapat menyalurkan air ke lahan – lahan sawah sehingga Distrik Bomberay Fakfak Papua Barat dapat menjadi daerah lumbung ketahanan pangan untuk Papua Barat”, tuturnya.
Sebelum meninggalkan Fakfak menuju Sorong dengan pesawat Hercules milik TNI, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI. Ali Hamdan Bogra didampingi Bupati Fakfak, Dr. Drs. Mohammad Uswanas, M.Si, menyempatkan waktu untuk melihat perkembangan pembangunan Markas Korem yang terletak di Kampung Kiat Distrik Fakfak Barat.(RL 07)