Papua Barat

Penyerangan Posko PMK2 Diduga Terencana

332
×

Penyerangan Posko PMK2 Diduga Terencana

Sebarkan artikel ini
Print

Aparat kemanan berupaya menenangkan masa di insiden penyerangan Posko PMK2. PAPUADALAMBERITA. FOTO: istimewa

PAPUADALAMBERITA.COM. BINTUNI – Penyerangan dan pemukulan pendukung paslon PMK2 jilid II yang terjadi di Posko Induk di Kampung Kalitami II, Distrik Kamundan pendukung paslon AYO pada Selasa (10/11/2020) lalu, diduga sudah dalam perencanaan

Konsultan hukum paslon petahana PMK2 jilid II Yohanes Akwan menjelaskan, berdasarkan hasil pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) dari korban bersama para saksi kejadian di Kampung Kalitami II, ada tujuh orang pendukung AYO yang teridentifikasi bergerak masif dan aktif saat terjadi penyerangan posko di PMK2.

“Ketujuh orang ini yang kami duga sudah dipersiapkan untuk membuat kekacauan. Malam sebelum kejadian, mereka ada dikasih minuman sampai mabok. Jadi kami menduga ada aktor intelektual yang menjadi sutradara dibalik insiden ini,” kata Anes, sapaan Yohanes Akwan, usai turun ke lokasi kejadian pada Rabu (11/11/2020).

Ketujuh orang pendukung AYO yang teridentifikasi aktif dalam insiden itu adalah FB, HK, GI, AI, IB, SN dan NT. Sedangkan tokoh partai yang memukul Amatus Frabun, salah satu pendukung PMK2 adalah Joko Linggara, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Anes Akwan menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh Joko Linggara itu. Sebagai tokoh politik yang juga ketua partai, seharusnya dia memberi contoh yang baik dalam berdemokrasi. Atas tindakan itu, tim hukum Piet-Matret atau PMK2 jilid 2, memastikan akan membawa ke ranah hukum.

“Hari ini kami akan membuat laporan secara resmi ke Polres Teluk Bintuni untuk perkara pidananya. Saya sudah komunikasikan dengan Kapolsek Aranday, menyampaikan bahwa perkara ini kami laporkan ke Polres, bukan ke Polsek. Untuk pelanggaran pemilunya, kami akan laporkan ke Bawaslu,” ujar Anes, Kamis (12/11/2020).

Seperti diberitakan, kandidat AYO dan timnya melakukan kampanye di Distrik Kamundan pada Selasa (10/11/2020) lalu. Dalam perjalanan menuju tempat orasi, rombongan AYO ini melintas di Posko Induk PMK2 Jilid2 di Kampung Kalitami II. Di posko itu, sejumlah pendukung Piet-Matret sedang berjoget sambil memutar musik.

Amatus Frabun, salah seorang pendukung PMK2 mengingatkan agar tetap berjoget di area posko, tidak melebar ke jalan dan mengganggu barisan massa AYO. Tidak jelas apa penyebabnya, Joko Linggara mendatangi Amatus Frabun dan memukul wajahnya. Tindakan itu spontan langsung diikuti para pendukung AYO dengan ikut merangsek ke posko PMK 2.

Kapolsek Aranday, Iptu Nasrun mengaku sempat mencegah massa AYO agar tidak masuk ke area posko PMK2. “Saya halau mereka agar keluar area posko. Saya tidak mau terjadi keributan,” kata Kapolsek kepada media ini.

Distrik Kamundan masuk dalam wilayah hukum Polsek Aranday, bersama dengan Distrik Tomu, Weriagar, Aranday dan Distrik Taroi. Kapolsek mempersilakan jika tim hukum akan membawa perkara itu ke Polres Bintuni.

“Tidak masalah, saya persilakan. Tergantung dari tim PMK2 saja, mau memprosesnya dimana,” kata Kapolsek.(aba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *