Mayjen TNI Gabriel Lema dan istri Alin Lusiawati . PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – ‘’Pada kesempatan ini ijinkan kami selaku warga baru di Tanah Papua Barat ini, terkhususnya di Kodam XVIII Kasuari dengan jabatan Pangdam, ijin memperkenalkan diri,’’ tutur Pangdam XVIII Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema S.Sos saat malam lepas sambut Pangdam XVIII Kasuari dari Mayjen TNI I Nyomas Cantiasa SE, MTR Han kepada Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos.
Baca juga: Pangdam, Mayjen Gabriel Lema Lanjutkan Motto Iimpossible, Mackpossible, Juga Minta Arahan Gubernur
‘’Sekilas tayangan video tadi saya kira sudah utuh dan lengkap, tetapi mungkin dengan kata-kata langsung dari saya lebih baik lagi dalam rangka untuk saya menghadirkan diri untuk menyatu di tanah Papua Barat ini,’’.
‘’Inilah postur seorang Gabriel Lema, kalau dibandingkan dengan Letjen I Nyoman Cantiasa, itu jelas, jelas, besar, gede kemudian yang datang menggantikan dalam kondisi ini, sehingga saya sengaja mengilustrasikan itu untuk menyapa khusus pak gubernur, letnan jenderal TNI I Nyoman Cantiasa, Itu dan ibu, ini sengaja saya sebut paling belakang, karena berkat Tanah Papua Barat ini tiga kali dia hattrick untuk meraih bintang, bintang pertama, kedua dan bintang ke tiga,’’.
‘’Saya perkenalkan Gabriel Lema Mayor Jenderal TNI, di samping saya ini, bapak gubernur sekaligus laporan, saya agak tergelitik tadi begitu di tayangkan video tadi langsung saja sebelum direspon, dua buah hati itu adalah perbaikan keturunan,’’ ujarnya disambut tepuk tangan meriah undangan.
‘’Istri asli Semarang, jangan ditanya kenapa orang timor bisa melekat di Jawa, itulah sejati seorang prajurit dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, termasuk si jantung hati pendamping hidupku,’’.
Letjen TNI I Nyoman Cantiasa dan Mayjen TNI Gabriel Lema. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
‘’Pak gubernur undangan sekalian, saya tugas pertama di Kodam IV Diponegoro, Jawa Tengah. Semuanya Jawa Tengah dan Jogja saya ubek-ubek, cari-cari, saya dapat orang Semarang terima kasih, kami dikaruniai dua orang anak,’’.
‘’Putra pertama sementara di Magelang, yang putri nempel terus masih kecil kami bawah ke sini, kelas 1 SD sekitar 12 tahun. Itu sudah merupakan berkat Tuhan kita tinggal buat, tinggal kita terima hasilnya,’’.
‘’Saya dari Ende, Flores, NTT dan tentunya Indonesia itu asli saya. Puji syukur kami diberikan kesempatan dan memang berkat Tuhan. Sebelumnya kami ke sini, kami melaksanakan tugas seperti rekan-rekan lain, itu di tiga wilayah penugasan, baik itu di unsur tempur, kemudian teritorial bahkan di pendidikan ini sudah kami laksanakan dengan berbagai macam jabatan,’’.
‘’Sebelum tugas ke sini kami melaksanakan tugas di Kodiklat Angkatan Darat sebagai Inspektur Kodiklat.,’’.
‘’Berbicara Tanah Papua merupakan berkat bagi kami, pecahnya bintang itu setelah tiga bulan, kami makan dan minum dan merasakan semua yang hikmah di tanah ini,’’ .
‘’Tepatnya dengan jabatan Irdam Kodam XVII Cenderawasih, (Papua, red) memang waktunya hanya tiga bulan, tapi hati itu kalau sudah menyatu dan kami menikmati, benar yang disampaikan Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa yaitu: Ketulusan, keikhlasan, totalitas ini yang harus diwujudkan di tanah Papua dan berkatalah yang akan kita peroleh,’’.
‘’Sebagai warga baru, kami mohon secara umum masyarakat Papua Barat representasi lewat pimpinan daerah yaitu bapak gubernur, terima kasih hadir secara langsung bersama keluarga, kami menyerahkan diri mohon diterima kami sekeluarga menjadi bagian dari masyarakat Papua Barat,’’.
‘’Di dalam adat juga kami mohon diterima, di dalam birokrasi pemerintah juga kami mohon diterima dan di dalam berbagai macam komponen organisasi kami mohon izin untuk dapatnya kami diterima,’’.
‘’Kami bertekad dalam segudang prestasi, dalam yang sudah diukir Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa beserta keluarga dan ibu, kami bertekad bapak gubernur untuk bersama-sama dengan warga Kodam Kasuari akan meneruskan dan melanjutkan,”.
”Terlihat tadi memberikan sesuatu setiap kemunculan dari prestasi yang diukir dan itu memang itu karya dari seorang Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa dengan ketulusan, saya tahu betul karena kami dua lebih dan terlebih saya buka kartu sedikit pak gubernur, saya dengan beliau ini adalah saudara asuh,’’.
‘’Sehingga kami yakin dan percaya torehan prestasi itu walaupun dalam nuansa dalam penuh dengan kami kami mampu dapat melaksanakan karena di belakang kami adalah keluarga besar Kodam XVIII Kasuari bapak gubernur bersama masyarakat Papua tercinta dan terlebih-lebih Pangkogabwilhan III tidak boleh lari dari Papua itu aja,’’.
Letjen TNI I Nyoman Cantiasa dan Mayjen TNI Gabriel Lema saling pamit. PAPUADALAMBERITA. FOTO: BAGOES PRASETYO
‘’Ini yang membuat kami tegar, kokoh, kuat, karena beliau langsung menjadi atasan kami membawahi empat provinsi, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, sekaligus saya mohon untuk diterima dan juga dibimbing,’’.
‘’Selanjutnya khusus kepada Letnan jenderal I Nyoman Cantiasa, ibu dan keluarga izin bapak gubernur mewakili seluruh keluarga besarku Kodam XVIII Kasuari kami menyampaikan terima kasih atas segala dedikasi pengabdian yang begitu penuh dengan pengorbanan, yang telah mengukir dari Kodam dibentuk, Pangdam pertama, Pangdam kedua itu mengalami terus progress sampai dengan beliau, dan kami mengucapkan terima kasih,’’.(rustam madubun)