Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo menerima cinderamata dari Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan Selasa (7/7/2020 di Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: rustam madubun
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (COVID-19) Nasional dalam kunjungannya ke Manokwari, Papua Barat, tidak hanya membawa bantuan pencegahan COVID-19 di Papua Barat berupa monitor pasien satu (1) unit, ventilator tiga (3) set, humidifier dua (2) unit, masker non inflasi dua (2) unit, mesin PCR satu (1) unit, reagen PCR 1.536 tes, RNA 1.500 tes, VTM dan Swab 1.500 tes, rapid test 1.000, masker KN-95 1.000 lembar, masker bedah 21.000 lembar, masker kain 45.000 lembar.
Baca juga:Pangkogabwilhan III: Papua Barat Perlu Armada, Gubernur Koordinasi dengan Pangdam, Kita Bantu
Tetapi dalam kunjungan Gugus Tugas yang terdiri dari Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Ganip W, Komisi VIII dan IX DPR juga membawa pesan kearifan lokal kepada warga Papua Barat untuk memutus mata rantai COVID-19.
Hadirnya rombongan ini di Manokwari Papua Barat, pada Selasa (7/7/2020) sebagai rangkaian kunjungan kerja Gugus Tugas Nasional ke sejumlah daerah di Indonesia, setelah dari Ambon Maluku, dan akan ke Provinsi Papua.
Doni Monardo berpesan pada Gubernur Papua Barat, bupuati dan walikota se Papua Barat, bahwa upaya percepatan penanganan COVID-19 harus dilakukan sosialisasi terus menerus kepada masyarakat melalui pendekatan kerarifan lokal dan mengkonsumsi hasil pertanian lokal seperti sagu, iklan laut yang melimpa di Papua Barat.
Ia melanjutkan, kearifan lokal seperti memanfaatkan peran tokoh-tokoh adat dan agama sebagai solusi menyampaikan pesan COVID-19, sehingga masyarakat memperoleh informasi yang benar.
Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo, Selasa (7/7/2020 di Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: rustam madubun
Sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan, bahwa COVID-19 ibarat malaikat pencabut nyawa, bagi orang kelompok rentan dengan memiliki penyakit penyerta.
“COVID-19 adalah malaikat pencabut nyawa, bagi mereka yang rentan dari segi usia,” ujar Doni.
Beber Doni, sesuai data rata-rata penularan COVID-19 terjadi di masyarakat dari yang positif tetapi tanpa gejala, sehingga Ia meminta masyarakat tidak menganggap remeh COVID-19.
Di sisi lain, Doni mengajak masyarakat dapat bersungguh-sungguh melakukan pencegahan selalu menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir dan memakai masker.
Dalam menjaga imunitas tubuh Doni mengingatkan dengan mengkonsumsi makanan sehat, bergizi tinggi, seperti umbi-umbian, sagu dan iklan laut
Hadir dalam pertemuan bersama Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan, Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Tornagogo Sihombing, Kepala BIN Daerah Papua Barat, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Ketua Harian Gugus Tugas Provinsi Papua Barat, Juru Bicara Gugus Tugas Papua Barat, Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat serta Sekda Kabupaten Manokwari.(tam)