PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Bank Indonesia Provinsi Papua Barat dalam ikut meramaikan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2019 dengan produk UMKM binaan unggulannya berupa batik Papua Barat dan produk kuliner keripik sukun, abon ikan laut, sari buah pala, serta kopi Anggi di Jakarta Hall Convention Center (JHCC) Jakarta pekan lalu.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Provinsi Papua Barat, . Donny H Heatubun, Deputi Direktur dalam siaran persnya yang diterima papuadalamaberita.com Senin (22/7/2019) malam mengatakan,
Kopi Anggi merupakan komoditas asli Kabupaten Pegunungan Arfak yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi komoditas ekspor unggulan.
‘’Melalui sentuhan di bidang budidaya dan pengolahan, kopi Anggi berpeluang untuk mendunia seiring dengan kontur geografis dan kondisi tanah di sekitar Danau Anggi, Pegunungan Arfak yang cukup subur,’’ ujarnya.
Untuk mendorong perkembangan kopi Anggi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah Papua Barat serta Bentara Papua (kelompok pemerhati kopi yang membina masyarakat Pegunungan Arfak untuk membudidayakan dan mengolah kopi) menginisiasi pendaftaran Indikasi Geografis (IG) Kopi Anggi.
Sertifikat pendaftaran IG secara simbolis diserahkan oleh Kemenkumham RI kepada Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, pada Coffee Talk Session yang merupakan rangkaian kegiatan dari KKI 2019. Sertifikat tersebut selanjutnya akan diserahkan Bank Indonesia kepada Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak.
Indikasi Geografis sendiri adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan. Tanda yang digunakan sebagai IG dapat berupa etiket atau label yang dilekatkan pada barang yang dihasilkan.
Selain rangkaian pameran, dalam rangkaian KKI 2019 juga dilaksanakan business matching yang diikuti oleh 91 UMKM, dimana 28 UMKM telah mendapatkan pembiayaan bank, 33 UMKM diantaranya telah melakukan ekspor, dan 30 UMKM telah berjualan on-line melalui e-commerce.
Dengan berbagai kegiatan pada pameran KKI 2019 tersebut, diharapkan dapat semakin meningkatkan minat masyarakat terhadap produk UMKM kreatif Indonesia, meningkatkan potensi pasar industri kreatif dengan sasaran kaum muda dan wanita aktif dan dinamis, serta mendorong lahirnya pelaku usaha yang inovatif dan semakin go export dan go digital. Hal ini tentunya akan memberikan nilai tambah pada industri kreatif yang berpotensi untuk memiliki akses ke pasar global.(tam)