Scroll untuk baca artikel
Papua Barat

Terpantau COVID-19 di 10 Daerah di Papua Barat, Positif Masih Dua, Satu Meninggal

161
×

Terpantau COVID-19 di 10 Daerah di Papua Barat, Positif Masih Dua, Satu Meninggal

Sebarkan artikel ini
Print

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat Derek Ampnir, S.Sos, MM bersama Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat dr Arnold Tiniap saat berdoa bersama dalam satu kesempatan beberapa pekan lalu di Manokwari. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat melalui Gugus Tigas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat mencatat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) terpantau di Sembilan kabupaten dan satu kota di Provinsi Papua Barat.

Baca juga: Gugus Tugas Papua Barat: Warga Pakai Masker, Bantu Putus Mata Rantai Penularan COVID-19

Sembilan kabupaten yang masuk zona kuning adalah Kabupaten Fakfak, Kaimana, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Manokwari, Sorong Selatan, Sorong, Raja Ampat dan Manokwari Selatan, Kota Sorong masuk sebagai zona merah, sedangkan tiga kabupaten yang masuk sebagai zona hijau adalah Maybrat, Tambraw dan Kabupaten Pegunungan Arfak.

Ketua Pelakasana Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat, Derek Ampnier, S.Sos, MM dan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat dr Arnold Tiniap kepada wartawan merilis tentang perkembangan penanganan COVID-19 Papua Barat dan gambaran situasi epidemic hingga Jumat (10/4/2020) total Orang Tanpa Gejala (OTG) 95 orang,  sementara dalam pemantauan 60 orang, selesai dipantau 35 orang.

‘’Untuk Papua Papua Barat total Orang Dalam Pengawasan (ODP) 568 orang,  sementara dipantau 328 orang,  selesai dipantau 240 orang,  total Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 25 orang,  masih dalam pengawasan 15 orang selesai pengawasan 10 orang,’’ jelas keduanya dalam pres rilis kepada wartawan secara tertulis, Jumat.

Sedangkan total sampel yang dikirim 22 sampel, proses diperiksa 10 sampel, dan telah ada hasil 12 sampel,  total hasil pemeriksaan sampel 10 negatif,  dan dua positif,  total meninggal tiga orang berstatus terkonfirmasi satu orang dan pasien dalam pengawasan dua orang.

‘’Pemeriksaan sampel untuk diagnosis dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR) mengalami kendala dalam hal pengiriman sampel dari Papua Barat ke Jakarta Makassar dan Jayapura disebabkan karena akses transportasi dan waktu tunggu hasil PCR cukup lama karena antrian pemeriksaan yang cukup banyak,’’ terang Apnir dan Arnold Tiniap.

Mereka menjelaskan pemerintah Papua Barat bersama Kementerian Kesehatan sedang mengupayakan fasilitas PCR untuk pemeriksaan COVID-19.

‘’Untuk Logistik berupa Alat Pelindung Diri (APD) yang berasal dari bantuan gugus tugas nasional, Panglima TNI,  Kementerian Kesehatan dan relawan telah dialokasikan ke kabupaten dan kota, karena keterbatasan akses transportasi maka belum dapat didistribusikan ke seluruh kabupaten kota. Ada beberapa kabupaten yang telah mengambil dengan inisiatif sendiri, seperti Manokwari Selatan Teluk Bintuni Kabupaten Sorong,  khusus Kabupaten Kaimana telah didistribusikan pada (9/4/2020) dengan memanfaatkan penerbangan yang mengantar jenazah,’’ ujar Ketua Pelaksana Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat.

Informasi grafis pemantauan COVID-19 di Papua Barat per Jumat (10/4/2020). DISAIN GRAFIS: Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat./papuadalamberita.com

Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat mengimbau kepada masyarakat Papua Barat untuk bersama mentaati anjuran pemerintah selalu menggunakan masker apabila keluar dari rumah, tetap menjaga jarak fisik pada saat berinteraksi dengan orang lain, dan selalu membiasakan mencuci tangan pakai sabun.

‘’Banyak informasi hoakas yang beredar, masyarakat diharapkan dapat menyaring informasi yang diterima dengan menanyakan kembali pada sumber yang dipercaya, seperti petugas kesehatan gugus tugas kabupaten kota,  media cetak dan online yang dipercaya sebelum mempercayai dan menyebarluaskan informasi tersebut,’’ pesannya.

‘’Masyarakat tidak perlu panik menghadapi situasi ini, namun harus tetap waspada dengan mengikuti anjuran pemerintah tentang upaya-upaya pencegahan yang telah diinformasikan. Mari bersatu dalam kasih, berjuang dengan sepenuh hati, bersama memutus mata rantai penularan COVID-19 di Papua Barat. Ingat #SaJagaKo, #KoJagaSa, #TongBakuJaga.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *