Abner Korowa. PAPUADALAMBERITA. FOTO: lasarus wambrau
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Menyikapi persipan yang dihadapi KONI Papua Barat atas tertundanya pembayaran gaji atlit PON Papua Barat yang berdampak pada pemalangan kantor KONI Papua Barat beberpa waktu lalu oleh atlit.
‘’Kondisi tersebut terjadi disaat atlit persiapan jelan PON ini mempengaruhi mental dan kesiapan atlit menghadapi PON,’’ demikian ditegaskan mantan Wakil Ketua KOMISI Umum KONI Papua Barat periode 2009-2014 Abner Korwa kepada papuadalamberita.com Jumat (3/7/2020).
Dikatakan, kondisi seperti itu tidak boleh terjadi, apalagi ini terkait gaji atlit yang sudah pasti mempengaruhi mental atlit dalam mempersiakan diri menhadapi PON.
‘’Masalah gaji atlit itu sangat krusial, karena itulah yang akan mempengaruhi mental atlit, sebagai contoh atlit dijanjikan mendapt emas di PON akan ada bonus maka sudah pasti bonus ini akan membakar semangat atlit mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk.memperoleh emas, namun apabila gaji atlit terjadi seperti saat ini maka atlit tidak akan berlatih serius itu fakta di lapangan,’’ kata Korwa.
‘’Berdasarkan pengalaman kami waktu masa kepengurusan KONI Papua Barat periode 2009-2014, masa gaji, hak-hak atlit dan cabang pengurus olahraga sangat kami perhatikan, karena kami tidakmau atlit kecewa, kalau atlit kecewa mempengaruhi kesiapan atlit, saat bertanding atlit asal-asalan, karena sudah dibuat kecewa,’’ tegas Korwa.
“Abner Korwa” yang juga Mananwir beba byak di Manokwari berharap pengurus KONI Papua Barat menyelesaikan hak-hak atlit secepat, sehingga tidak mengecewakan atlit, karena target di PON pasti ingin memperoleh emas, untuk mencapai target tersebut jangan membuat atlit kecewa,karena mereka ini yang akan bertandin, berjuang mati-matian untuk mengharumkan nama Papua Barat di PON, bukan para pengurus.(kew)