Papua Barat

George Dedaida, Tolak Otsus Jilid II ? Kumpul Data Dulu

372
×

George Dedaida, Tolak Otsus Jilid II ? Kumpul Data Dulu

Sebarkan artikel ini
Print

Sekretaris LMA Papua Barat, George Dedaida ditemui wartawan, Senin (3/8/2020) di SwissBelHotel Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO; rustam madubun.

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Sekretaris Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat, George Dedaida mengatakan mengumpulkan data pemanfaatan dana Otonomi  khusus) (Otsus) yang dikucurkan pemerintah pusat selama 20 tahun, baru bicara Otsus Jilid II ditolak atau dilanjutkan.

Otsus jilid I kini memasuki masa-masa injuri time, pengumpulan data itu sebelum Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat berakhir 2021.

‘’Sejak 2018 2019 saya pernah minta untuk kita melakukan studi indeks kepuasan supaya sekarang kita bisa pegang data yang baik ketika diterima atau ditolak, sekarang kan kita persoalan data,’’ ujar Sekretaris LMA yang ditemui wartawan, di Manokwari.

George Dedaida mengatakan, data pemanfaat dana Otsus sejak 2001 hingga 2021 merupaka hal sangat penting dalam penentuan menolak atau melanjutkan.

‘’Saya berharap, mari kita duduk bersama, kita kumpulkan data semua sepanjang dari 2001 sampai 2021 Otsus berakhir,  apa saja yang kurang,  apa saja yang lebih, ada gubernur ada DPR ada MRP,  dan semua elemen masyarakat duduk dan mengevaluasi data-data yang valid baru di situ kita bisa mengambil keputusan terima Otsus jilid II atau kita tolak,’’ jelas George Dedaida.

Ia melanjutkan, bahwa berbicara Otsus berbicara data, bicara data dan basis data supaya semua jelas, sehingga apa yang akan disampaikan sampaikan ke pusat, pusat terima itu jelas.

‘’Pusat juga bisa mengerti dengan data yang jelas,  kalau kita tolak,  kita tidak punya data sama saja tidak membantu,’’ tambah George beri solusi.

Tetapi jika ditolak dengan data yang jelas mereka (pemerintah pusat, red) akan terima, Ia menegaskan semua kembali ke data.

Kata George terkait Otsus Jilid II, Papua Barat masuk waktu injury time dimana menanti perpwaktu perpanjang atau tidak.

‘’Tinggal bagaimana sekarang untuk bersama semua pihak, saya pikir di pemerintah yang duduk itu anak-anak adat, semua yang memimpin mereka sebagai eksekutor, masyarakatnya sebagai subjek dan objek yang harus dilihat di otonomi khusus itu mereka rasakan apa itu juga harus dilihat, semua ini dipertemukan dibicarakan,’’ tambah George.

Harapan George “anak” yang dilahirkan dari Otsus ini ada dua kelembagaan dasar,  Majelis Rakyat Papua (MRP) ada DPR Otsus,

‘’Saya berharap MRP sekarang sudah ada dengan melaksanakan fungsinya, DPR Otsus yang belum dilantik saya berharap itu secepatnya untuk dilantik supaya dua kelembagaan ini duduk menyelesaikan persoalan ini bagi rakyatnya,’’ akhiri George dalam wawancaranya bersama wartawan.(tam)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *