Dokter yang tregabung dalam tim medis percepatan penanganan COVID-19 Papua Barat memberikan setangkai mawar berwarna pink sebagai lambang kebebasan, kesembuhan dan kesehatan serta sukses dalam menangani pasien kepada Adam, pasien COVID-19 asal Manokwari yang telah sembuh dari virus corona setelah menjalani perawatan sebulan lebih di RS Provinsi Papua Barat, Senin (11/5/2020). FOTO: istimewa/papuadalamberita.com.
Adam pasien positif corona Manokwari yang telah sembuh menggunting benang melepaskan balon ke udara lambang kebebasan dari sakit setelah menjalani perawawatn di rumah sakit provinsi, kini telah dipulangkan ke keluarganya, Senin (11/5/2020). FOTO: istimewa/papuadalamberita.com
Pjb Bupati Manokwari, Sekda Manokwari, Kapolres Manokwari, tim medis karantina pasien COVID-19 Papua Barat, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVId-19 Papua Barat melepas kepulangan Adam kepada keluarga, Senin (11/5/2020). FOTO:istimewa/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Ketika mereka dinyatakan positif CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19), mereka didemo, mulai dari Bandar Udara Rendani, hingga ke Pelabuhan Kapal, berlanjut ke RSUD Manokwari.
Sampai di Karantina Sowi Manokwari mereka diusir, dihina, pergerakan warga Manokwari yang berlebihan karena ketakutan tertular tanpa dasar pengetahuan tentang apa itu COVID-19.
Aksi warga, membuat almarhum Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan berang dan turun tangan, datanggi lokasi demo spanduk ditarik keluar dari depan gerbang, warga pun adu mulut bersama almarhum yang saat itu berjuang demi kemanusian.
Akhirnya pasien dalam keadaan sakit dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Provinsi Papua Barat di Kawasan Irman Jaya Manokwari, tidak sampai disitu, lagi-lagi warga melakukan demonstrasi penolakan.
Walaupun pada akhirnya rumah sakit provinsi menjadi rumah tempat mereka dirawat, mereka tidak hanya melawan sakit yang mereka juga tidak inginkan, dalam penderitaan dengan botol oksigen mereka harus melawan warganya sendiri yang menolak keberadaannya, tragis.
Komplkes Rumah Sakit Umum Provinsi Senin (11/5/2020) pagi tidak sepertia biasanya, hening, sepih, namun pagi itu halaman rumah sakit terasa lembab, udara terasa sejuk setelah mendung yang mengantung di atas atap rumah sakit menguyurkan hujan, suasana cerah, sejuk seakan mengambarkan ada pasien positif corona yang sembuh dan mau dipulangkan keluarganya.
Jangankan pasien positif Corona, pasien penyakit biasa yang sembuh dari sakitnya pasti bersukur dan hatinya sangat senang, hal itu seperti yang alami Adam, pria berusia 29 tahun sebulan lalu divonis sebagai pasien positif corona dari claster Gowa, kini ia sembuh dan sehat, setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat dua kali mengambil swabnya dua kali untuk diperiksan di laborotorium Makassar, hasilnya dua Swab Adam dinyatakan negative, bersamaan seorang pasien berusia 71 tahun asal Kota Sorong.
Sembuhnya Adam, tidak hanya berita gembira bagi Adam dan keluarganya, namun juga bagi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat dan Kabupaten Manokwari, karena Adam pasien pertama dari enam pasien positif yang dirawat ditengah pandemic COVID-19 yang sembuh di Papua Barat.
Kesembuhan Adam tidak hanya menghipnotis warga Papua Barat, namun ungkapan sukur dan terima kasih juga dilayangkan tim medis Rumah Sakit Provinsi Papua Barat, RSUD Manokwari, Puskesaman dan dinas kesahatan Provinsi Papua Barat dan Manokwari yang selama ini merawat dan menangani pasien corona.
Ungkapan itu terungkap dari setangkai kembang mawar merah pink yang diberikan seorang dokter berjas khas medis putih dipadu setelah berwarna kuning gading kepada Adam. ‘’Selamat, jaga kesehatan ya,’’ pesan pemberi setangkai mawar dari balik maskernya. ‘Terima kasih bu,’’ balas Adam sambil menerima setangkai mawar.
Seusai menerima setangkai mawar sebagai ungkapan kebahagian dan keberhasilan serta kebebasan, para medis atas kerja mereka yang merawat hingga menyembuhkan Adam, Adam juga dipersilahkan melepas balon berwarna-warni ke udara dengan menggunting benang yang di pegang dokter, dibalik rasa bahagia Adam terselip nuansa romantisme (ada kehangatan antara pasien petugas).
Pelepasan Adam tergambar istimewa, karena dalam perjalanan kesembuhan seorang pasien di rumah sakit, baru Adam, pasien corona yang dilepas dan dihadiri pejabat teras Kabupaten Manokwari, seperti  Dandim, Kapolres, Pjb Bupati Manokwarui, Sekda Manokwari, tim medis, Gugus Tugas provinsi, kabupaten dan diliput wartawan berbagi media online, TV, radio dan cetak di Manokwari.
Keistimewaan pasien corona yang sembuh ini tidak habis sampai disitu, Adam dilepas melalui satu protokoler Pemda Kabupaten Manokwari yang dikemas dalam acara serimonial dan pemberian berita acara surat keterangan kesembuhan dari tim medis kepada Adam, dalam kesempatan itu Adam juga memperoleh bantuan kemanusiaan dari Pengurus KKSS Manokwari yang diserahkan juga disitu.
Disaat mau meninggalkan rumah sakit tim medis karantina berseragam putih-putih dengan formasi jajar hormat memberikan lambaiaan tangan mengucapan selamat bertemu keluarga atas kesembuhan kepada Adam yang melintas di tengah dua barisan memegang balon warna-warni bak orang lagi merayakan pesta ualng tahun, sebagai spirit kepada Adam untuk tetap semangat dalam menjalani hari-harinya bersama keluarganya.
Dr victor dari dokter karantina Rumah Sakit Umum Provinsi berpesan agar Adam sekembalinya ke rumah dan bertemu keluarga tetap menjaga kesehatan, menjaga imbauan pemerintah, seperti menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker dan tidak keluar rumah jika tidak ada yang penting.
‘’Kami harap juga bapak menjadi Duta COVID-19) untuk turut menyebarkan spirit dan semangat kesembuhan bagi pasien COVID-19 lainnya di tengah pandemic COVID-19,’’ pesan dokter.
Pejabat Bupati Manokwari, Edi Budoyo saat melepas Adam kembali ke rumah mengatakan, karena dengan ketekunannya, mengikuti anjuran pemerintah, Â serta mendengarkan saran-saran tim medis, tim dokter dan petugas kesehatan karantina sehingga Adam sembuh untuk kembali berkumpul bersama keluarganya di Manokwari.
‘’Hari ini sungguh menggembirakan bagi kita semua, ini merupakan sejarah bagi Kabupaten Manokwari, baru kali ini kita dengar ada penderita COVID-19 yang sembuh, oleh karena itu saya selaku pejabat Pemda Kabupaten Manokwari dan juga semua petugas kesehatan provinsi dan petugas kesehatan Kabupaten Manokwari serta tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 provinsi maupun kabupaten berharap kalaupun tidak berlebihan,  semua pasien yang masih dirawat bisa sembuh dalam waktu yang cepat ,’’ harap Edi Budoyo.
Adam sembelum meninggalkan rumah sakit, mengucapkan syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada tim medis karantina yang telah merawatnya.
‘’Hari ini saya dengan kekuasaan Allah Subhana wata’ala telah mengangkat penyakit yang ada dalam diri saya. Kemudian kepada dokter, perawat yang telah merawat kami di sini saya mengucapkan terima kasih, karena kesan-kesan kami selama di sini (selama perawatan) Alhamdulillah kami dirawat dengan baik, memperoleh pelayanan dengan baik, selama ini keluhan-keluhan kami dipenuhi semua, kami banyak terima kasih kepada bapak-bapak yang telah men-support kami dan menyambut saya untuk kembali ke kekeluarga saya, terima kasih,’’ ujar Adam.(tam)