Papua Barat

15 Thn Seni dan Budaya, 16 Thn Reaktivisasi Papua Barat, Ini Harapan Gubernur

185
×

15 Thn Seni dan Budaya, 16 Thn Reaktivisasi Papua Barat, Ini Harapan Gubernur

Sebarkan artikel ini
Print
WARGA MALUKU, Mozes Rudy F Timisela serta Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan pada Pawai Seni Budaya Papua dan Nusantara, Rabu (6/2/2019).FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.COM, Manokwari – Tampilnya seniman-seniman Papua Barat, budaya serta kesenian dari Sumatera, Jawa, Nusatenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua dalam pawai seni budaya Papua dan nusantara 2019 bukti, bahwa Indonesia bangsa besar dengan keragaman seni dan budaya.

Secara pribadi serta atas nama pemerintah Provinsi Papua Barat, Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan menyampaikan selamat hari seni budaya 2019 kepada warga Papua Barat serta kepada peserta pawai seni budaya.

KETUA FLOBAMORA Papua Barat, P Talo bersama Gubernur PB.FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com

‘’Harapan saya untk peringatan ini, kita satukan tekat merajut beberagaman budaya dalam bingka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan menumbuhkan rasa kebersamaan toleransi untuk menjaga meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa,’’ kata gubernur di akhri pawai budaya dan seni di Lapangan Borasi Rabu, (6/2/2019).

‘’Bangsa yang berbudaya adalah bangsa yang besar, bangsa yang besar adalah bangsa yang

beridentitas, berpengetahuan dan sejahtra,’’ sambung Dominggus Mandacan.

Mengutip ungkapannya, Ia mengatakan untuk itu kita membangun dengan hati, mempersatukan dengan kasih menuiu Papua Barat yang aman, seiahtera, dan bermartabat,”  “god bless the land of papua”,’’ urainya.

GUBERNUR Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan dalam sambutannya pada Pawai Seni dan Budaya Papua dan Nusantara di Lapangan Borasi, Manokwari, Rabu (6/2/2019).FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com

Selaku kepala daerah di provinsi dengan 13 kabutan dan kota, serta keberagaman suku, budaya dan agama ia menyampaikan apresiasi kepada peserta pawai budaya dari berbagai nusantara yang warganya bermukim di Papua Barat.

‘’Pawai seni budaya, baik dark ikatan, kerukunan suku Papua dan seluruh suku-suku nusantara di Papua Barat saya akui baihwa hanya orang-orang yang berbudaya dan cinta terhadap negeri ini yang bisa hadir di tempat ini,’’ ungkapnya.

Gubernur mengatakan, bangsa ini kaya akan keanekaragaman seni dan budaya, keaneka ragaman suku, agama dan budaya merupakan potensi kekayaan daya tarik wisata, jika hal ini dikemas dengan baik Maka akan menghasilkan multi player efek

terhadap pendapatan dan tingkat kesejahtraan masyarakat,’’ ujarnya.

PESERTA Pawai Seni Budaya Papua dan nusantara, Rabu (6/2/2019).FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com

Menurutnya, selain daya tarik wisata alam pegunungan dan bahari, Papua Barat kaya akan potensi wsata budaya. ‘’Sehingga wisata budaya bisa dinikmati wisatawan di daerah asal tempat budaya masyarakat itu Ada, ini sangat berbeda dengan daya tarik wisata alam pengunungan dan bahari yang bisa ditemukan di berbagai daerah dan negara Ini perlu disikapi kepariwisataan melalui pengembangan ekonomi kreatif,’’ pesannnya.

Seni budaya baik melalui sub sektor kerjaninan rakyat), Dominggus Mandacan mengatakan bahwa, selain dapat meningkatkan perekonomian masyarakat tetapi secara langsung mengembangkan dan melestarikan seni budaya daerah.

‘’Hasil karya seni budaya dapat dituangkan kedalam bentuk kerajinan guna menyediakan kebutuhan wisatawan akan cendramata sebagai kenangan kenangan khas Papua Barat maupun suku-suku nusantara lainnya,’’ ujarnya.

Dalam pesannya gubernur juga mengatakan, dengan mempertimiangan kondisi kebutuhan

Wisatwan mancanegara maka pengembangan ekonomi keratif berbasis seni dan budaya menjadi pioritas produk dalam pertumbuhan sentra- sentra produksi, peningkatan pendapatan masyarakat dalam meningkatkan kwantitas dan kwalitas mendorong sektor produktif lainya.

REPLIKA rumah kaki seribu sebagai salah satu icon Propinsi Papua Barat.FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com

Katanya, mebangun ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya diyakini dapat mengurangi dan menekan tingkat pengangguran, serta mendorong sektor produktif lainnya.

 ‘’Kita merayakan hari seni budaya Papua Barat ke 15 dan reaktivisasi Provins Papua Barat yang ke 16 atau memperingat berdidirinya Provinsi Papua Barat yang saat Itu ditanadai dengan pembukaan selubung nama Propinsi Papua Barat,’’ urainya mengenang.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *