Nasional

Anies Apresiasi Masyarakat Papua di Jakarta Mampu Jaga Kondusifitas

129
×

Anies Apresiasi Masyarakat Papua di Jakarta Mampu Jaga Kondusifitas

Sebarkan artikel ini
Print

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta yang terdiri dari Gubernur Anies Baswedan, Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, berfoto dengan tokoh dan mahasiswa asal Papua usai bertemu di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (23/8/2019). Pertemuan tersebut untuk menyikapi situasi keamanan di Papua dan Papua Barat yang memanas, dipicu oleh permasalahan dugaan rasisme di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. FOTO: ANTARA/RICKY PRAYOGA/papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.COM. JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan apresiasi secara khusus pada masyarakat Papua yang berada di Jakarta karena kontribusinya pada pembangunan dan kemajuan kota di Jakarta lewat penjagaan situasi dan kondusifitas.

“Selama bertahun-tahun di Jakarta, kita dengar dan kita ingat, bertahun-tahun ini semuanya berjalan lancar. Tidak ada kasus dan lain-lainnya di tempat ini (Jakarta),” kata Anies di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut, Anies berharap suasana Jakarta yang selama ini menjadi tempat yang setara dan kesempatan yang sama bagi semuanya, untuk selalu dijaga bersama.

“Karena kita menyadari kalau ada kesempatan yang setara bagi semuanya, maka perasaan keadilan akan hadir. Kalau ada perasaan keadilan maka persatuan akan muncul. Dan kita berharap di Jakarta kita jaga terus suasana itu,” ucap Anies.

Di sisi lain, Anies menjelaskan pihaknya juga memberikan apresiasi khusus pada masyarakat lokal Jakarta yakni Betawi yang sudah bisa menjadi tuan rumah bagi seluruh masyarakat dari penjuru Indonesia.

“Kalau lihat Jakarta, yang disebut sebagai masyarakat Jakarta saat ini adalah pendatang, datang ke sini untuk masa depan yang lebih baik, untuk ikut membuat Indonesia lebih baik. Dan kota ini, termasuk dan khususnya masyarakat Betawi menjadi fasilitator dan sudah menjadi tuan rumah bagi semuanya yang juga harus kita berikan apresiasi yang besar pada masyarakat setempat,” jelas Anies.

**Baca juga:(puisi) Wajah Kotaku, Manokwari di 19 Agustus

Anies mengharapkan semua pihak secara bersama-sama memastikan, ketertiban dan ketentraman bagi Jakarta sebagaimana perasaan teduh dan aman kendati melewati masa-masa yang banyak dikhawatirkan (Pemilu 2019).

“Jakarta tergolong tertib dan aman, kalau ditanya di level masyarakat, baik-baik saja, akur-akur terus, bertetangga, bersaudara. Saya berharap suasana ini kita pertahankan dan kita tularkan ke seluruh wilayah yang ada di Indonesia ini. Sehingga ketika kita bicara persatuan, yaitu bukan dalam imajinasi, tetapi persatuan dalam realitas,” ucap Anies.

Lebih lanjut, ia mengharapkan Jakarta menjadi contoh meski ada masyarakat yang datangnya dari Sulawesi, Sumatera, Nusa Tenggara, Papua, Maluku dan wilayah lainnya, rasa persatuan tetap terjaga.

“Saya berharap kita jaga itu hingga hari-hari ke depan, di saat di banyak tempat ada kekhawatirkan, tengok di Jakarta, tunjukan di Jakarta aman, tertib dan kita jaga itu semua. Dan kita berharap, bila ada yang dirasa potensi masalah, maka segera saling komunikasi, dan saling menyampaikan harapan. Dengan begitu kita bisa saling menjaga,” jelasnya.

‘Saya ingin garis bawahi kalimat ini, merajut persatuan dan kesatuan dalam semangat kebhinekaan. Itu harus kita usahakan. Kenapa? Karena bhinekanya itu fakta, dan latar belakang itulah yang kita bawa. Tapi persatuannya itu hasil rajutan kita. Dan di Jakarta rajutan itu sudah terjadi. Mari kita jaga sama-sama rajutan yang sudah kita buat selama ini,” ucap Anies.

Diketahui, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta yang terdiri dari Gubernur Anies Baswedan, Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, bertemu dengan tokoh dan mahasiswa asal Papua membicarakan kebhinekaan dan mempererat persatuan di ibu kota.

Pertemuan yang diselenggarakan di Mapolda Metro Jaya tersebut untuk menyikapi situasi keamanan di Papua dan Papua Barat yang memanas dipicu oleh permasalahan dugaan rasisme di Surabaya dan Malang.(ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *