Kapolda Papua Barat, Gubernur Papua Barat, Bupati Fakfak dan Pangdam XVIII/Kasuari. FOTO: PAPUADALAMBERITA.COM/rico lets
PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Kapolda Papua Barat, Brigadir Jenderal Herry Rudolf Nahak, mengatakan, guna mengungkapkan pelaku yang telah membuat Papua dan Papua Barat bergejolak atas penyebutan kata – kata yang tidak sepantasnya (rasisme) dan dugaan presekusi terhadap mahasiswa asal Papua di Surabaya Jawa Timur, kini pihak Polda Jawa Timur dan Mabes Polri sedang melakukan penyelidikan.
“Mudah – mudahan upaya penyeledikan untuk mengungkap siapa pelakunya dan apa motofnya dapat segera terungkap dalam waktu dekat,” harap jenderal bintang satu itu saat bersama Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayor Jenderal. Joppye Onesimus Wayangkau, saat bertatap muka dengan para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan dan tokoh pemuda di Winder Tuare Fakfak, Sabtu (24/8)
Dalam pertemuan Gubernur Papua Barat bersama Forkompida Papua Barat dengan Bupati dan Forkompinda Fakfak dan berbagai elemen tokoh masyarakat di Kabupaten Fakfak, Brigjen Herry Nahak, mengatakan, atas persoalan yang terjadi di Surabaya Jawa Timur, tentunya telah melukai dan menyakiti hari orang Papua.
Dan yang terjadi di Papua dan Papua Barat adalah informasi yang berlebihan oleh media sosial yang sifatnya memprovokasi sehingga membuat masyarakat Papua marah.
Karena itu untuk mengatasi berita – berita HOAX yang mengandung ujaran kebencian yang terjadi di Manokwari dan Sorong, Polda Papua Barat melalui Bareskrim Mabes Polri meminta Kemenkoinfo untuk menurunkan bahkan mematikan jaringan internet.
**Baca juga: Gubernur, Pangdam dan Kapolda Tiba di Fakfak
Dan yang memperparah sistuasi ada saja oknum – oknum masyarakat yang memutar balikkan persoalan, persoalan orang Papua yang marah atas perkataan di Surabaya di geser ke persoalan – persoalan lain, membawa ke masalah – masalah lain dan itu yang membuat persoalan ini semakin parah, tutur jenderal bintang satu di jajaran Polda Papua Barat.
Atas persoalan yang telah memanaskan Papua dan Papua Barat, Kapolda Papua Barat, mengatakan, kini persoalan yang memanas di Manokwari dan Sorong sudah reda dan situasi Kantibmas di Manokwari dan Sorong sudah kondusif.
Karena itu, Ia berharap agar pasca bentrokan antara dua kelompok yang terjadi di Fakfak saat aksi demo pada Rabu 21 Agustus 2019 dapat kembali reda sehingga situasi keamanan di Fakfak kembali normal seperti Manokwari dan Sorong.(RL 07)