Papua Barat

Kapolda Papua Barat akan Bangun Hubungan Bersama Tokoh Agama dan Tokoh Adat

173
×

Kapolda Papua Barat akan Bangun Hubungan Bersama Tokoh Agama dan Tokoh Adat

Sebarkan artikel ini
Print

Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Drs Tornagogo Sihombing, SIK, MSi didampinggi Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Mathias Y Krey saat diwawancarai wartawan, Senin (23/12/2019). FOTO: RUSTAM MADUBUN/papuadalamberita.com.

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Barat Brigjen Pol Drs Tornagogo Sihombing, SIK, MSi mengatakan, Polda Papua Barat akan terus menjalin hubungan baik dengan elemen masyarakat di Papua Barat yakni, tokoh agama, tokoh adat, toko pemuda dan tokoh perempuan.

Baca juga: Pesan Kapolda Papua Barat Kepada Pejabat Utama yang Baru

Baca juga: Resmi Jabat Kapolda Papua Barat, Hari Ini Brigjen Tornagogo Jadi Irup Perdana

‘’Itulah hal yang sentral, pendekatan yang kita lakukan adalah pendekatan kekeluargaan terhadap mereka (semua elemen masyarakat, red). Terus pendekatan hukum pun harus terkait dengan hal-hal yang mereka pandang norma harus diterapkan,’’ Jelas Kapolda Brigjen Pol Tornagogo Sihombing, SIK, MSI kepada wartawan Senin (23/19/2019) di Polda Papua Barat.

‘’Kami juga meminta kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya tokoh masyarakat, tokoh adat tokoh agama untuk bersama-sama dengan TNI/Polri menjaga keamanan di Papua Barat,’’ terang Kapolda saat menjawab pertanyaan papuadalamberita.com terkait bagaimana Polda membangun hubungan bersama elemen masyarakat.

Sebagai pejabat yang baru beberapa hari berdinas di Papua Barat, Kapolda mengatakan Ia akan terus mencari formula yang pas untuk menyikapi setiap persoalan di Papua Barat.

‘’Tentunya saya perlu mendalami setiap persoalan,  kita harus melihat dari akar masalah,  jangan kita langsung memutuskan karena belum tentu efektif dan efisien. Berikan waktu kami,’’ tandas Kapolda.

Kapolda mengatakan, yang penting adalah semua warga Papua Barat menginginkan situasi dan kondisi aman. ‘’Kita harus menanggalkan karakter-karakter kekerasan, ingat kita harus meninggalkan karakter-karakter kekerasan dalam mewujudkan konteks pembangunan, baik itu di dalam konteks menangani persoalan-persoalan di Papua Barat,’’ tegas Kapola.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *