Papua Barat

Pasca-Pemilukada, Ali Baham Pesan Harus Aman dan Menanti Hasil Mahkamah Konstitusi

263
×

Pasca-Pemilukada, Ali Baham Pesan Harus Aman dan Menanti Hasil Mahkamah Konstitusi

Sebarkan artikel ini
  • Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. H Ali Baham Temongmere MTP, didampingi Ketua KPU Papua Barat Paskalis Semunya, S.Sos saat ditemui wartawan, di Kantor Gubernur Papua Barat Rabu (11/12/2024).FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADLAMBERITA

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Haji Ali Baham Temongmere MTP, menegaskan bahwa salah satu tugas penting pejabat gubernur adalah memastikan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) berjalan aman dan lancar.

Mengenai proses hukum yang mungkin terjadi pasca-pemilihan, seperti sengketa yang dapat dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK), Ali Baham Temongmere mengingatkan agar semua pihak dapat menerima apapun hasilnya dengan lapang dada.

“Siapapun yang akan berproses di Mahkamah Konstitusi (MK), apapun hasilnya, kita harus tetap menjaga kedamaian dan menghormati keputusan hukum,” kata Ali Baham.

Selain itu, beliau mengajak masyarakat Papua Barat untuk kembali pada filosofi kearifan lokal dalam menghadapi setiap dinamika politik.

“Ingat filosofi ‘Satu Tungku Tiga Batu’, satu saudara, satu hati di Fakfak, filosofi ini menggambarkan masyarakat Fakfak hidup dalam harmoni, saling menghormati, bekerja sama meskipun memiliki perbedaan keyakinan,’’ sebut Ali Baham Temongmere.

‘’Kita juga punya filosofi hidup rukun damai, satu untuk semua, semua untuk satu. Ini yang harus kita pegang bersama, agar kedamaian terus terjaga di tanah Papua Barat,” sambung Ali Baham.

Penjabat Gubernur juga menekankan pentingnya membangun negeri berdasarkan kearifan lokal yang ada, agar proses pembangunan dapat berjalan harmonis dan bermanfaat untuk seluruh masyarakat.

“Apapun hasil Pilkada, mari kita kembali kepada kearifan lokal sebagai fondasi untuk membangun negeri kita bersama,” ujarnya.

Ali Baham Temongmere mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga persatuan dan kedamaian, meski berbagai tantangan dan proses hukum yang mungkin terjadi setelah pemilihan.

Filosofi lokal yang menjunjung tinggi kebersamaan dan toleransi diharapkan dapat menjadi dasar dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Ia menambahkan tahapan pemilihan Pemilukada sudah selesai, jabatan sebagai penjabat gubernur akan diserahkan kepada pejabat definitif yang terpilih melalui proses pilihan rakyat.

“Pemilukada ini adalah proses demokrasi yang harus kita jalankan dengan baik, aman, dan lancar. Setelah itu, jabatan penjabat gubernur ini akan diserahkan kepada pejabat yang terpilih sebagai gubernur definitif. Itu adalah keputusan rakyat,” ujar Ali Baham Temongmere yang ditemui wartawan dalam sebuah kesempatan di Manokwari.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *