Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Drs Tornagogo Sihombing, SIK, MSI, Senin (30/12/2019). FOTO: RUSTAM MADUBUN/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Polda Papua Barat akan mengumpulan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) se Polda Papua Barat sebagai ujung tombak polisi di masyarakat, sehingga hubungan Bhabinkamtibmas lebih erat lagi dengan masyarakat di papua Barat.
Baca juga: Kapolda Papua Barat Minta Masyarakat Ikut Awasi Kinerja Polisi
‘’Tahun 2020 nanti saya dan Direktur Binmas akan kumpulkan Bhabinkamtibmas untuk setiap anggota Bhabinkamtibmas betul-betul menjadi pelindung masyarakat didaerah mereka bertugas,’’ jelas Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Drs Tornagogo Sihombing, SIK, MSI menjawab pertanyaan papuadalamberita.com terkait hasil survei Litbang Kompas pada Juli 2019 yang menyebutkan Bhabinkamtibmas di Papua Barat kurang dikenali masyarakat, Senin (30/12/2019 di Polda Papua Barat.
Kapolda mengatakan polisi terus bekerja dan berusaha memahami masya serta meyakinkan masyarakat bahwa kehadiran polisi adalah untuk keamanan, ketertiban atas kehendak masyarakat.
Baca juga: 104 Korban Kecelakaan Lalulintas Meninggal Selama 2019 di Papua Barat
‘’Kita (polisi) harus dekat dengan masyarakat, kita harus tingkatkan patrol, kita kita berusaha betul-betul merangkul masyarakat. Jangan membiarkan persoalan yang kecil menjadi besar
Kalau ada persoalan dalam masyarakat harus segera diselesaikan,’’ ujar Kapolda asal Sumatera Utara ini tegas.
Direktur Binmas Polda Papua Barat Kombes Pol Harri Muharram Firmansyah SIK, Senin (30/12/2019). FOTO: RUSTAM MADUBUN/papuadalamberita.com.
Mempertegas sikap Kapolda Papua Barat, Direktur Binmas Polda Papua Barat Kombes Pol Harri Muharram Firmansyah SIK menjelaskan bahwa, program ppejabat Kapolda lama berkaitan dengan Binmas Polda Papua Barat Peduli Masyarakat (Papeda) itu merujuk pada perkara-perkara yang melibatkan anak-anak usia dini remaja.
‘’Salah satu contoh di Kawasan Sanggeng Kota Manokwari saat ini kurang lebih ada 80 anak-anak pelaku pengguna yang menghirup lem, kemudian hasil dari Ditkrimum di situ banyak pelaku oleh anak-anak, dari pemerhati anak juga banyak anak-anak jadi tersangka sekaligus korban, maka kita membuat program untuk menumbuhkembangkan cinta kasih terhadap keluarga dan cinta diri sendiri anak itu,’’ jelas Dirbinmas.
Baca juga: Tahun 2019, Polda Papua Barat Ungkap Kasus Korupsi Senilai Rp12.781.296.366
Yang kedua Dir Binmas mengatakan, jika Bhabinkamtibmas tidak cukup dikenal sesuai data survei Litbang Kompas, itu bukan berarti tidak mengenal polisi. Tapi namanya saja yang tidak dikenal, polisi banyak di desa masyarakat tidak mengetahui bahwa itu namanya Bhabinkamtibmas.
Dirbinmas juga mengatakan luas wilayah Papua Barat dengan jumlah desa yang berada di pedalaman dan pulau-pulau terluar merupakan penyebab Bhabinkamtibmas kurang dikenal, karena jangkauaan ke pulau-pulau tersebut sangat sulit.
‘’Di Papua Barat harusnya ada 1.800 anggota Bhabinkamtibmas kita Polda Papua Barat baru memiliki 677, yang idealnya satu Bhabinkamtibmas satu desa. Penyebabnya adalah luas wilayah Papua Barat, permasalahan berikutnya adalah Babinkamtibmas yang definitif baru 70 Bhabinkamtibmas yang lainnya adalah bekerja secara rangkap,’’ tambah Dirbinmas.
Dengan bekerja secara rangkap menurut Dirbinmas itu tidak efektif, selain punya pekerjaan pokok Ia punya tugas sebagai Bhabinkamtibmas. Kegiatan Mendekatkan Bhabinkamtibmas belum didukung adanya anggaran yang memadai, mungkin tahun 2020 akan dilaksanakan.(tam)