Papua Barat

Bintuni Tetap di Zona Hijau, Ini Tiga Pendekatannya

195
×

Bintuni Tetap di Zona Hijau, Ini Tiga Pendekatannya

Sebarkan artikel ini
Print

Data penambahan kasus COVID-19 Papua Barat per Rabu (5/8/2020). PAPUADALAMBERITA. DATA: satuan tugas covid-19 papua barat.

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Sudah sebulan, tiga pekan, terhitung dari Senin 15 Juni 2020 hingga Kamis 6 Agustus 2020 Kabupaten Teluk Bintuni berada di zona hijau, dengan angka positif Corona 50 orang dan ke 50 pasien kasus Corona telah sembuh dari serangan virus yang belum ditemukan vaksinnya ini.

Kerja keras tim medis, dokter, perawat, Puskemas-Puskesma, Rumah Sakit Umum Daerah, Tim Satuan Tugas Percepatan Penaganan COVID-19, Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni serta dukung dan kesadaran masyarakat Kabupaten Bintuni membuat Bintuni keluar dari zona merah.

Kerja keras ini tidak hanya memperoleh apresiasi Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan selaku Ketua Umum Satuan Tugas COVID-19 Papua Barat, namun Bintuni juga memperoleh apresiasi Ketua Satuan Tugas COVID-19 Nasional dan Menteri Kesehatan RI ketika tatap muka bersama Forkopimda Papua Barat di Aston Niu Hotel Manokwari beberapa pekan lalu.

Selain mempertahankan posisi pada zona hijau, hingga kini Kabupaten Teluk Bintuni yang berhasil menyembuhkan 50 pasien Corona tanpa kematian, seperti di rilis Satuan Tugas COVID-19 Papua Barat jumlah pasien positif Corona di Papua Barat yang meninggal dunia enam (6) orang itu berasal dari Kota Sorong empat (4) orang dan Kabupaten Manokwari dua (2) orang.

Ada tiga pendekatan yang mendasari Satuan Tugas COVID-19 Kabupaten Teluk Bintuni yang dipakai dalam mempertahankan wilayahnya tetap berada dalam zona hijau hingga kini.

‘’Pendekatan apa saja yang dilakukan tim medis, RSUD Bintuni dan Satgas COVID-19 Kabupaten mempertahankan Bintuni sampai kini berada di zona hijau,’’ tanya papuadalamberita.com kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Teluk Bintuni dr Eka Suradji yang juga Tim Satuan Tugas COVID-19 Kabupaten Bintuni, melalui sambungan whtasappnya, Kamis (6/8/2020) pagi.

Pendekatan itu berupa penjagaan akses masuk, screening, dan protocol kesehatan kepada warga Kabupaten Teluk Bintuni.

‘’Pertama kami masih tetap menerpkan penjagaan akses keluar-masuk dari dan ke Kabupaten Teluk Bintuni dengan menggunakan posko baik yang melalui jalur darat, jalur  laut dan jalur undara,’’ ujar dokter Eka.

Walaupun Bintuni tidak terdapat kasus positif Corona, namun Satuan Tugas COVID-19 Kabupaten Teluk Bintuni terus melakjukan upaya tes screening kepada penduduk Bintuni seperti yang dianjurkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

‘’Yang kedua kami melakukan screening, pelaksanaan screening ini dengan target satu pemeriksaan (orang, red) per 1000 penduduk per satu pekan,  sehjngga setiap pekan walau sudah tidak terdapat kasus kami masih memeriksa antara 50-100 sampel,’’ jelas dokter Eka.

Hal ketiga yang dilakukan Pemda kabupaten Teluk Bintuni melalui Satuan Tugas COVID-19nya adalah penerapan protocol kesehatan yang ketat terhadap warganya, seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak menjadi hal mutlak di Kabupaten Bintuni.

Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Teluk Bintuni, dr Eka Suradji. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO: istimewa.

‘’Ketiga yaitu penertiban protokol kesehatan secara rutin di semua tempat umum dan pusat keramaian, contohnya seperti di pasar,’’ tambah dokter Eka.

Menurutnya, aturan warga yang masuk ke Kabpuaten Teluk Bintuni juga harus mengantongi serat kesehatan dan non reaktif dari hasil rapid tes dari daerah asal yang dikeluarkan intitusi yang berkompeten.

‘’Rapid tes masih kami berlakukan bagi orang yang mau masuk ke Bintuni terutama untuk penduduk yg masuk dari sorong,’’ terang Eka.

Untuk mempertahankan kondisi daerah tetap berada di zona hijau atau aman dari ancaman virus yang disitilakan COVID-19 ini tidak terlepas dari budaya gotong royong semua pihak seperti tokoh masyarakat, adat agama, pemuda perempuan warga setempat yang mau menerima hasil pemeriksaan apapun kondisinya dan terus mensosialisasi penggunaan protokol kesehatan secara disiplin.

Selain Kabupaten Teluk Bintuni memiliki 100 persen positif Corona yang sembuh ada tiga kabupaten di Papua Barat yang juga 100 persen pasiennya sembuh, yaitu, Kabupaten Manokwari Selatan dengan satu (1) pasien positif dan sembuh, Kabupaten Kaimana satu (1) pasien positif dan sembuh, serta Kabupaten Raja Ampat dengan 19 pasien positif dan 19 pasien juga telah sembuh hingga kini.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *