Nasional

Nasbiting Art Ohoi Elaar Let Tanam Mangrov, Selamatkan Bumi untuk Anak Cucu

247
×

Nasbiting Art Ohoi Elaar Let Tanam Mangrov, Selamatkan Bumi untuk Anak Cucu

Sebarkan artikel ini
Print

Kita Sadar Kita peduli, dengan tunas mangrov mereka ingin kembalikan keaslian mangrov Ohoi Elaar Let, Selasa (10/11/2020). PAPUADALAMBERITA. FOTO: NADRA

PAPUADALAMBERITA.COM. LANGGUR – Komunitas pemuda dan pemudi Ohoi (kampung, red) Elaar Let, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Tual Maluku Tenggara yang tergabung dalam Nasbiting Art bersinergi bersama Lingkar Hijau Evav, HMI Komisariat POLIKAN, EVPALA, beserta partisipasi khusus dari Komunitas Pecinta Alam lainnya dan FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) melakukan gerak peduli dan menyelamatkan lingkungan dengan melakukan pembersihan pantai, sungai serta penanaman 2.000 pohon Mangrove di pesisir pantai Ohoi Elaar Let, Selasa (10/11/2020) dalam rangka memperingati hari Pahlawan.

‘’Gerakan sadar lingkungan ini didukung penuh Kepala Ohoi Elaar Let  Rusli Madubun serta masyarakat Ohoi ELaar Let.  Aksi peduli lingkungan yang bertemakan Pahlawan Lingkungan ini bertujuan menumbuhkan kembali kesadaran masyarakat lebih khusus kaum muda Ohoi Elaar Let dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sebagai wadah utama kehidupan bagi manusia,’’  ujar Koordinator Umum gerakan peduli lingkungan Nadra Nurani Rengiwur kepada papuadalamberita.com di Ohoi Elaar Let.

Semangat pemuda dan pemudi Ohoi Elaar Let membersihkan dan melestarikan lingkungannya. PAPUADALAMBERITA. FOTO: NADRA

Nadra sapaan wanita pencita lingkungan ini bahwa gerakan ini sekaligus aksi konservasi laut dan  bakau (Mangrove). Agenda lanjutan di malam harinya, kami mengisi dengan kegiatan forum diskusi pemuda dan pemudi beserta para pemateri yang adalah putri-putri amnak negeri Ohoi Elaar Let, tentang pelestarian lingkungan dan motivasi hidup dengan Rahman Renoat dan Suraya Madubun.

Nadra mengatakan pantai dan sungai di Ohoi Elaar Let hari ini mengalami perubahan yang mengkhawatirkan. Sehingga pemuda Ohoi Elaar Let tidak harus mendiamkan kerusakan ekosistem laut serta sungai dan ketidak pedulian masyarakat yang mulai terbiasa membuang sampah sembarangan di pantai dan sungai.

‘’Masalah kerusakan pada ekosistem pantai dan sungai akan menyebabkan terputusnya salah satu mata rantai kehidupan. Ekosistem pada keduanya akan mengalami perubahan, sehingga habitat laut yang hidup di sana juga akan perlahan punah,’’ jelas Nadra.

Orang -orang yang cinta dan peduli lingkungan demi masa depan anak cucu, persiapan pembersihan pesisir pantai dan penanaman mangrov. PAPUADALAMBERITA. FOTO: NADRA

Dulu, kata Nadra lagi, bahwa nelayan ketika hendak menangkap ikan berukuran sedang tidak harus jauh-jauh melaut, sebab di laut depan Ohoi, ikan-ikan berukuran sedang bahkan besar masih berhabitat di sana. Kini ceritanya berbeda, para nelayan kini sudah harus melaut lebih jauh bahkan ke laut perbatasan laut lepas (metroa) utnuk mendapatkan hasil pancingan yang bagus.

‘’Sewaktu kami kecil, kami masih bisa melihat hijau bakau yang rimbun di pantai dan sungai kami. Pasir putih juga masih sangat banyak, halus dan bersih. Ikan-ikan kecil dan sedang masih bisa dilihat dari atas laut yang jernih. Kini semua itu hanya tinggal cerita, sebab sungai dan pantai kami kini mulai mengalami kerusakan yang cukup parah. Masyarakat juga seringa mengambil pasir dan batu dari pantai yang menyebabkan abrasi,’’ kisah perempuan asal Ohoi Elaar Let.

Puncak bukan segalanya conservasi lebih penting mereka telah mengawalinya. PAPUADALAMBERITA. FOTO: NADRA

Pasir putih yang dulu halus dan bersih sudah tidak lagi ada. Kini hanya tersisa pasir yang tak begitu putih bercampur bebatuan kecil, yang juga hanya tinggal beberapa meter dari bibir laut yang semakin diperburuk dengan sampah plastik dan sampah rumah tangga yang berserakan di mana-mana. Bahkan sampah-sampah itu ikut terbawa air laut masuk dan tenggelam di dasar laut dekat pantai. Sungai yang dulu masih dialiri air kini tersumbat sampah dan menimbulkan aroma tidak sedap yang menyengat.

‘’Kondisi lingkungan kami yang miris inilah yang menggugah hati kami untuk melakukan sesuatu bagi tanah, Ohoi, kampung kami tercinta, yakni membersihkan dan menanam 2.000 mangrove (bakau). Sebab, bakau merupakan salah satu mata rantai perairan yang sangat berkontribusi pada banyak hal, selain menjaga mata rantai kehidupan ekosistem laut itu sendiri,’’ tegas Nadra.

Berawal dari mereka, ayo lestarikan lingkungan kita. PAPUADALAMBERITA. FOTO: NADRA

Menurutnya, bakau merupakan penyedia oksigen bagi manusia, penetralasi kadar garam air laut agar tidak bercampur dengan air tawar di darat dan masih banyak lagi manfaatnya.

Kami akan tetap merawat bakau-bakau ini dan akan memastikan tetap tumbuh meskipun hanya beberapa pohon. Setelah tahap ini, kami berencana untuk melakukan penanaman lagi di area pantai tengah dan bawah (Oan Su).  Alam ini adalah warisan dan sekaligus amanah bagi kami untuk menjaga dan melestarikannya agar kelak ketika kami menyerahkannya kepada anak cucu kami, kami melakukannya dengan bangga,’’ cerita Nadra yang ingin Ohoi Elaar Let dengan alam ramah lingkungan yang dulu itu kembali lagi.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *