Ketua DPW PKS Papua Barat dihadapan peserta Rakewil DPW PKS Papua Barat, Sabtu (27/3/2021) di SwissBell Hotel Manokwari. PAPUADALAMBERITA.FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Papua Barat, H Syaiful Maliki Arif SHut MSi menyatakan partainya menargetkan meraih kemenagn pad aPemlihan Umum(Pemilu) 2024 15 persen suara yang diperebutkan partai politik peserta Pemilu di Papua Barat.
Baca juga: Saadiyah Uluputty: PKS Papua Barat Harus Berkiprah dari Level Kampung Sampai Kampus
‘’Untuk capaian pertumbuhan dan elektabilitas kursi di rapat Kerja Nasional (Rakernas) telah ditetapkan bahwa PKS menetapkan minimal 15%, jadi minimal cepen kita 15% dari jumlah kursi masing-masing di anggota dewan. Kalau anggota DPR ada 20 berarti 50% dari itu. Di provinsi (Papua Barat, red) Alhamdulillah ada dua kursi dan total kursi ada 45, berarti 15 persen, dari 15 persen berarti tuju kursi, inilah yang akan menjadi target kita di 2024,’’ sebut Ketua DPW PKS Papua Barat dihadapan peserta Rakewil DPW PKS Papua Barat, Sabtu (27/3/2021) di SwissBell Hotel Manokwari.
Menurut Syaiful Maliki Arif, partai politik kini dihadapkan dengan undang-undang Pemilu yang tidak direvisi, PKS berkenan Pilkada itu dilaksanakan 2022, tetapi ternyata undang-undang Pemilu tidak direvisi jadi Pemilu dan Pilkada dilaksanakan serentak tahun 2024.
‘’Ini menyebabkan kita (PKS, red) harus punya nafas yang panjang, kerja berat akan menunggu di 2024. Memang target-target kita harus tetap kan sekarang, kita harus punya tujuan berpartai, harus punya visi yang besar. Makanya target ditetapkan juga besar, memang kalau kita pikir sekarang tuju kursi dari dua kursi belum ada gambaran, tetapi ketika kita sudah menetapkan, kemudian menjadi ada, tiap hari tiap hari kita akan berpikir tuju kursi,’’ kata Maliki.
Maliki menambhkan, kader partai yang telah duduk dewan jangan terus di zona nyaman. DPW juga akan tentukan minimal 15 persen di tiap-tiap daerah, jadi seluruhnya harus berjuang untuk mencapai target itu, dan tidak ada yang mustahil.
‘’Ketika kita sudah menetapkan, kemudian kita agenda jadi semua program kita diarahkan pada pertumbuhan kader, yang kedua adalah elektabilitas, selain dari itu jangan ada gerakan tambahan, jangan membuat program yang tidak berorientasi pada pertumbuhan kader dan bertambahnya jumlah,’’ kata Maliki menegaskan.
Ketua DPW PKS Papua Barat, Sabtu (27/3/2021) di SwissBell Hotel Manokwari. PAPUADALAMBERITA.FOTO: RUSTAM MADUBUN
Maliki mengakui jika di Papua Barat pertumbuhan kader PKS tidak merata, kader hanya berpusat di kota Sorong kemudian Manokwari, unit-unit pembinaan anggota belum ada daerah, daerah yang sudah ada kursi tetapi tidak melakukan pembinaan, misalnya Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Teluk Wondama juga belum maksimal, kemudian di Maybrat semua harus dilakukan pembinaan.
‘’Jadi tujuan 2004 kadar harus bertambah, kursi juga bertambah, saya mengajak semua untuk bersemangat samakan visi untuk pengurus wilayah sama-sama meninggalkan zona yang nyaman. Sudah memikirkan untuk beralih jangan mau di zona nyaman di kabupaten terus, beralih ke provinsi, jadi kursi provinsi tidak dipikirkan orang-orang provinsi saja, daerah jangan nyaman sampai tiga periode, memang anggota dewan tidak ada aturan,’’ ujarnya.
‘’Kita berusaha, aturan demokrasi dipatuhi, saya ingin kita memiliki semangat yang sama, cita-cita yang besar. kemudian kita wujudkan dalam kerja nyata, nanti dalam Rakerwil ada presentasi dari setiap ketua-ketua bidang, ketua bidang ini sudah mengikuti kegiatan Rakernas seharian dengan DPP,’’ sambungnya.
Ia mengatakan, pertumbuhan kadar dilihat dari dua hal banyaknya anggota partai, bertambahnya orang yang mendaftar sebagai anggota partai, kemudian juga bahwa kualitas dari kader itu harus meningkat.
‘’Nantinya PKS ada unit pembinaan anggota, jadi seluruh kader PKS harus mengikuti pembinaan di dalam unit-unit pembinaan anggota partai,’’ tuturnya.(tam)