Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kerasipan dan Perpustakaan, Sekda Papua Barat serta pejabat dan staf Dinas Pendidikan Papua Barat, Selasa (11/4/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN/PAPUADALAMBERITA.
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Dinas Pendidikan Papua Barat serta Dinas Kearsipan dan Perpustakaan menggelar serah terima jabatan (Sertijab) disaksikan penjabat Sekda Papua Barat Dance Sangkek, di ruang pertemuan Dinas Pendidikan Papua Barat, Arfai Manokwari, Selasa (11/4/2013).
Serah terima jabatan dari Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat yang lama, Barnabas Dowansiba, SPD, MPD kepada Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat yang baru H Abdul Fatah, SPD, MM.
Kemudian Serah terima jabatan kedua yaitu, dari dan ke orang yang sama yaitu serah terima jabatan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Papua Barat dari pejabat lama H Abdul Fatah kepada pejabat baru Barnabas Dowansiba.
Sambutan Sekda Papua Barat, Selasa (11/4/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN/PAPUADALAMBERITA.
Sekda Papua Barat Dance Sangkek dalam arahannya mengatakan, serah terima kedua pejabat kepala ini hanya tukar tempat, yang dari dinas pendidikan ke dinas kearsipan dan perpustakaan.
‘’Mereka berdua hanya tukar tempat,’’ ucap Sekda Papua Barat Dance Sangkek.
Dance sangkek mengatakan pergeseran jabatan, mutasi adalah hal yang normatif dan biasa jangan dinarasikan dengan persepsi sendiri-sendiri nanti pusing sendiri.
‘’Saya mengucapkan selamat kepada kedua pejabat, serah terima hari ini penting. Pendidikan itu dinas yang mengurus manusia manusia, dan menjadi pemimpin harus paripurna kita terus harus belajar,’’ pesan Sekda kepada kedua pejabat.
Sekda memaknai sebuah perpisahan atau serah terima itu untuk menghargai seseorang itu ada.
‘’Perpisahan hari ini hanya tukar tempat, pak Barnabas ke perpustakaan, Pak Abdul Fatah pergi ke pendidikan, perpisahan mengajarkan kita sebagai eksistensi seseorang itu pergi, perpisahan merupakan perjumpaan, dan kita pernah ada, kita berpisah juga memperpanjang tali, hubungan,’’ ujarnya.
Tanda tangan memori dan berita acara serah terima jabatan Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kerasipan dan Perpustakaan disaksikan Sekda Papua Barat, Selasa (11/4/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN/PAPUADALAMBERITA.
Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat H Abdul Fatah dalam sambutannya mengatakan, jabatan kepala dinas merupakan tanggung jawab yang diberikan pemerintah Provinsi Papua Barat kepada dirinya dalam mengembang tugas yang baru sebagai Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat.
‘’Saya mau sampaikan bahwa kepemimpinan bapak Barnabas Dowansiba (mentan kepala dinas pendidikan, red) adalah prestasi luar biasa, kita tidak perlu lagi bertanya kepada siapan, tetapi kita sendiri menyaksikan beberapa banyak prestasi yang beliau peroleh baik secara internasional maupun secara nasional,’’ puji Abdul Fatah kepada Dowansiba.
‘’Ini tentunya berkat dukungan dari bapak gubernur, bapak sekda dan seluruh pimpinan staf sehingga prestasi kita rai,’’ ujarnya.
Sebagai pejabat baru, Abdul fatah mengatakan, bahwa ada sebagai pejabat baru punya tanggung jawab untuk menindaklanjuti, mengkoordinasi kepada pimpinan terkait apa yang menjadi catatan kepada dirinya.
‘’Kami tidak akan membiarkan apa yang bapak Barnabas Dowansiba sudah perbuat di dinas ini, kami tidak dengan begitu saja melupakan, kami akan lanjutkan,’’ jasebut Abdul Fatah.
Sedangkan penjabat lama Barnasab Dowansiba berpesan kepada pejabat baru untuk memperhatikan sejumlah masalah yang telah ia uraikan dalam buku memori yang telah diserahkan tadi.
Penyerahan memori kerja dari mantan Kepala Dinas Pendidikan, kepala dinas yang baru, Selasa (11/4/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN/PAPUADALAMBERITA.
Menurut Dowansiba ringkasan terutama terkait dengan kegiatan-kegiatan yang sudah jalan tetapi belum bisa dibiayai, seperti persoalan makan dan minum SMA Taruna Nusantara Kasuari.
‘’Dari bulan Januari sampai saat ini tidak ada uang negara yang keluar, itu Dinas Pendidikan Papua Barat yang mengeluarkan uang untuk makan minum di sana,’’ pesan Dowanasiba kepada pejabat Dinas Pendidikan yang baru.
Kemudian menurutnya, ada pekerjaan yang harus dimembayar yaitu SMA di Sisir 2, itu sudah diverifikasi oleh Inspektur dan tinggal bayar, itu dibangun sejak tahun 2019 sifatnya swakelola, jadi itu harus di audit dulu baru bisa dianggarkan.
‘’Hal yang ketiga adalah kami juga menyampaikan, bahwa terkait dengan beberapa kegiatan yang ada di SMA Taruna dan kebutuhan yang mendasar kita sudah mendahului, kepala dinas yang baru tinggal koordinasi dengan teman-teman di perencanaan untuk ditindak lanjuti,’’ ujarnya.
Masih terkait dengan pembangunan SMA Taruna di Warmare mohon perhatian karena di sana ada sedikit bermasalah antara pemilik hak ulayat dengan yang melakukan jual beli, kemudian pembangunan SMA keguruan di Manokwari juga menjadi perhatian.(tam)