Papua Barat

Balutan Merah Putih Tunas Muda Bangsa Sepanjang Jalan Kenangan

3397
×

Balutan Merah Putih Tunas Muda Bangsa Sepanjang Jalan Kenangan

Sebarkan artikel ini
Bentangan benderah merah putih sepanjang 13.270 meter di Manokwari Papua Barat, Rabu (14/8/2024). FOTO: RUSTAM MADUBUN PAPUADALAMBWRITA.
Print

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWRI – Hari ini Rabu 14 Agustus 2024 siang ratusan tunas muda bangsa tidak kenal lelah.

Dibawa sengatan panas matahari  Kota Manokwari sejak pukul 13.00 WIT mereka berdiri berjejer dari Jalan Trikora Kali Dingin sambung menyambung hingga ke Arowi, Manokwari Timur.

Derita, lelah mereka, walau tak setara perjuangan para Pahlawan ketika memperjuangan kemerdekaan Indonesia.

Mereka berupaya untuk mengenang jasa jasad yang terbungkus tanah, sebagai penghormatan perjuangan patriot bangsa 79 tahun lalu yang tak menyerah meraih kemerdekaan 17 Agustus.

Penjabat gubernur, Pangdam dan Wakpolda, Rabu 14 Agustus 2024. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA

Ratusan tunas-tunas muda Manokwari, Papua Barat diinisiasi organisasi yang berulang tahun hari ini, 14 Agustus 2024, Praja muda karana (Pramuka), bersama prajurit TNI, Polri, ASN, pelajar, Ormas, warga Manokwari mengsung sang saka merah putih.

Perjuangan kemerdekaan memang lelah, bercucur keringat, berkorban darah, jiwa dan raga.

Walau siang tadi tak dengan darah, hanya badan bercucur keringat, dengan tegap, semangat, setia mencucur, setelah dibuka Penjabat Gubernur Papua Barat Drs H Ali Baham Temongmere MTP mereka berjajar dalam balutan merah putih di awali dari Jalan Baru Pertigaan Sinar Suri Jalan Trikora KAli Dingin Manokwari dan kain merah putih finis di Kantor Kwarda Bumi Perkemahan Pramuka, Kampung Arowi Distrik Manokwari Timur.

14 Agustus 2024, bentangan sepanjang jalan Kota Manokwari menjadi kenangan, dua warna itu menjadi tontonan warga Manokwari yang memadati bahu jalan, trotoar ikut membangkitkan semangat untuk lupa atas lelah yang dirasakan setiap jiwa tunas-tunas muda yang berdiri sepanjang jalan.

Perjuangan 79 tahun lalu bukan hal mudah untuk digapai, berjuta-juta liter darah mengalir membasahi bumi pertiwi.

Beribu-ribu jasad terbungkus tanah berdiri batu nisan, menandai bahwa di situ ada suhada-suhada bangsa tertidur dengan lelah, demi kebebasan tunas-tunas muda dari penjajah hari ini dan selamanya.

Hanya karena kemerdekaan jutaan nyawa dan jiwa meninggalkan beribu-ribu tunas muda ketika ada yang menjadi piatu, dan menjada.

Awal bentangan kain merah dari Pertigaan Sinar Suri, Jalan Trikora Kali Dingi, Manokwari, Rabu (14/8/2024). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

Hari ini, demi hari kememerdekaan juga untuk senyum tunas bangsa, mereka membentang merah putih yang dibawa dengan semangat pahlawan, mengenang kemerdekaan bangsa Indonesia, kemerdekaan ibu pertiwi selamanya.

Balutan merah putih yang dibawa tunas muda sepanjang Kota Manokwari hari ini memberikan tinta emas dalam kertas, sebagai kenangan, bahwa ada memori masa kelam yang terlintas, perjuangan para pahlawan.

Walau hanya dalam balutan merah dan putih, bukan darah, tetapi dapat menggenang.

Bahwa bangsa ini pernah terbuai, luluh dalam kisa pilu puluhan tahun beradu dengan desingan peluru.

Cucuran keringat, lelah mereka hari ini selain menanti iringan lagu Indonesia raya bergema tanpa air mata seperti 79 tahun lalu.

Dan penantian menyongsong pengibaran bendera merah putih pada Sabtu 17 Agustus 2024 nanti. Dirgahayu Republik Indonesia, Merdeka!

Perjalanan hari menjadi kenangan diakhir dengan peringatan upacara Hari Ulang Tahun Pramuka, 14 Agustus 2024 di Bumi Perkemahan Pramuka, Arowi, sekaligus mencatatkan di Rekor MURI sebagai pembentang bendera terpanjang, 13.27o meter dengan lebar tiga meter.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *