Papua Barat

Belum Ada Paslon Positif Narkoba, Tiniap: Pemeriksaan Narkoba Punya Catatan Sendiri

599
×

Belum Ada Paslon Positif Narkoba, Tiniap: Pemeriksaan Narkoba Punya Catatan Sendiri

Sebarkan artikel ini
Direktur RSUD Provinsi Papua Barat dr Arnold Tiniap yang ditemui wartawan di RSUD Provinsi Reremi Puncak, Amban Manokwari, Sabtu (1/8/2024). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA
Print

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Pasanga calon kepala daearah dari lima kabupaten dan satu pasangan calon gubernur Papua Barat dua hari telah menjalani 12 item pemeriksaan kesehatan, salah satu item adalah tes narkotika dan obat-obatan (Narkoba).

Baca juga: Mengapa Paslon Kepala Daerah Puasa Sex Sebelum Medical Check Up! Ini Penjelasan Dokter Arnold

Pemeriksaan kesehatan yang digelar di RSUD Provinsi Papua Barat, Reremi Puncak, Amban Manokwari  kerja bareng KPU Provinsi, KPU Kabupaten dengan RSUD Provinsi telah berlangsung sejak Jumat (30/8) hingga Ahad  (1/9)

Namun, satu item dari 12 item yang menjadi penting dalam pemeriksaan kesehatan adalah tes narkoba, bahkan memiliki catatan khusus.

Menurut Direktur RSUD Provinsi Papua Barat dr Arnold Tiniap, hasil pemeriksaan semanatara belum ada pasangan calon kepala daerah yang terindikasi positif menggunakan narkoba.

Tes narkoba bagi calon kepala daerah masuk dalam rujukan KPU sebagai langkah penting menilai kualitas dan kesanggupan calon pemimpin dalam menjalankan tugasnya kelak.

Tes narkoba dianggap sebagai salah satu penilaian kesehatan yang berdampak langsung pada kinerja seorang pemimpin.

Menurut Tiniap, tes narkoba memiliki catatan tersendri, namun sampai tes kesehatan hari kedua Sabtu (31/8) belum ada pasangan calon yang positif narkoba.

‘’Sampai saat ini belum ada,’’ ujar Tiniap yang ditemui wartawan di sela-sela pengawasannya terhadap pemeriksaan kesehatan di RSUD Provinsi, Sabtu (31/8/2024).

Tiniap mengatakan, untuk tes narkoba dilakukan tim dokter dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Papua Barat, dan dilakukan pemeriksaan di RSUD Provinsi juga.

‘’Pemeriksaan narkoba itu tim dari BNN sampai saat ini hasil pemeriksaan per item masih di masing-masing dokter, misalnya hasil tes laboratorium, hasilnya masih ada di patologi klinik, hasil tes saraf di dokter saraf,’’ ujar Tiniap.

Lanjut Tiniap, jika semua selesai, tim dokter duduk bersama, masing-masing dokter menyampaikan hasil latar belakang pemeriksaannya.

‘’Misalnya, dokter saraf menyampaikan paparkan pasangan calon fungsi sarafnya, normal dan sesuai standar, kemudian dokter spesialisasi yang lain lagi,’’ sebut Tiniap.

‘’Setelah itu tim dokter simpulkan, kesimpulan itulah sebagai resume yang kita sampaikan kepada KPU provinsi dan masing-masing KPU kabupaten,’’ sambung Tiniap.

Kata Tiniap, kecuali hasil pemeriksaan narkoba mempunyai catatan sendiri, yaitu; jika dari hasil pemeriksaan ada calon terindikasi positif narkoba, itu juga belum final.

‘’Karena hasil tes urin pasangan calon akan dibawa lagi ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih detail dan akurat, jadi prosesnya panjang,’’ ujar Tiniap.

‘’Tetapi jika hasil pemeriksaan urin pasangan calon tersebut negative, berarti final, selesai.

Pentingnya hasil urin yang positif di kirim ke Jakarta untuk dites ulang apakah positif yang sebenarnya atau ada zat sat lain yang mebuatnya positif,’’ tuturnya.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *