Kepala BPBD Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir (ke empat dari kiri). FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir mengimbau masyarakat dan seluruh instansi terkait di daerah tersebut melakukan siaga banjir hingga Maret 2020.
“Dari data BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) puncak hujan akan terjadi selama Februari hingga Maret. Pada rentang waktu ini seluruh daerah harus waspada terhadap bencana banjir dan longsor,” kata Ampnir di Manokwari, Senin.
Derek berharap, seluruh kepala daerah menetapkan status siaga di wilayah masing-masing. Selanjutnya, tata kelola penanganan bencana segera dipersiapkan agar tidak menimbulkan persoalan baru pascabencana.
“Sudah jelas ada potensi bencana, warning pun telah dikeluarkan. Secara manusiawi sudah semestinya kita siap, jangan sepelekan masalah,” kata dia lagi.
Menurut dia setiap daerah harus segera menggelar rapat koordinasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk swasta. Penanganan bencana harus melibatkan seluruh sektor.
“BPBD kabupaten/kota sebagai leading sektor. Aktivasi Pos Komando segera, ini yang nanti akan menjadi pusat koordinasi dalam upaya antisipasi hingga penanganan bencana. Di Manokwari sudah berjalan, daerah lain saya harap segera menyusul,” ujarnya.
Derek mengutarakan sejumlah daerah di Papua Barat memiliki tingkat kerawanan cukup tinggi terhadap bencana banjir. Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Wondama, Pegunungan Arfak dan Kota Sorong berada pada posisi teratas.
Di Pegunungan Arfak, ujarnya, selain banjir potensi longsor juga tergolong tinggi. BPBD di daerah itu diharapkan berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait termasuk kepala daerah untuk menyiapkan tata kelola penanganan bencana.
“Teluk Wondama juga demikian, dalam kondisi cuaca ekstrem seperti ini kewaspadaan harus ditingkatkan. Banjir berulang kali terjadi. Kita berharap banjir bandang 2010 tidak kembali terulang,” pungkasnya.(ant)