Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Iwan Syahril berbicara dalam Pembukaan Program PembaTIK dan Kihajar (Kita Harus Belajar) STEM Tahun 2022 yang diikuti secara virtual di Jakarta, Rabu (22/6/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: ANTARA/MARTHA HERLINAWATI SIMANJUNTAK.
PAPUADALAMBERITA.COM. JAKARTA- Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Iwan Syahril mengatakan program Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) memperkuat kemampuan guru untuk mendidik siswa secara profesional terutama dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran.
“Program bimbingan teknis Pembelajaran berbasis TIK ini merupakan upaya pemerintah dalam memenuhi hak guru agar memiliki kemampuan dalam mendidik secara profesional,” kata Iwan Syahril dalam Pembukaan Program PembaTIK dan Kihajar (Kita Harus Belajar) STEM Tahun 2022 yang diikuti secara virtual di Jakarta, Rabu.
Iwan menuturkan guru dan tenaga kependidikan adalah agen perubahan sekaligus garda terdepan di dalam upaya mencerdaskan generasi bangsa.
“Oleh karena itu, guru dan pendidik harus mampu menguasai TIK untuk dapat memanfaatkannya sebagai media pembelajaran atau sarana untuk berbagi praktik baik dalam pendidikan dan pembelajaran,” katanya.
Menurut dia, program PembaTIK akan mendukung pengembangan kompetensi TIK guru, dan bertujuan untuk membimbing guru agar mencapai literasi digital yang mencakup literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi, dan literasi media.
“Melalui bimbingan teknis PembaTIK guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia diharapkan dapat bersama-sama berkolaborasi dan bertransformasi menumbuhkan ekosistem digital menuju merdeka belajar,” ujarnya.
Iwan mengajak para guru dan tenaga kependidikan untuk berpartisipasi mengikuti program PembaTIK 2022.
“Mari terus belajar mengembangkan keterampilan dan saling berbagi praktik baik untuk transformasi pendidikan di Indonesia,” tuturnya.
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemdikbudristek Muhamad Hasan Chabibie mengatakan PembaTIK merupakan program yang berorientasi pada peningkatan kompetensi TIK pendidik di seluruh jenjang pendidikan di seluruh Indonesia.
Ia menuturkan pendaftar PembaTIK pada 2021 sebanyak 85 ribu guru yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
“Besarnya pendaftar ini menunjukkan antusiasme para pendidik kita untuk terus menerus meningkatkan kompetensi dirinya terutama di bidang TIK untuk pembelajaran,” tuturnya.
Menurut dia, kemampuan dalam penguasaan TIK untuk pembelajaran bagi para pendidik merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Untuk itu, diharapkan semakin banyak tenaga kependidikan yang mengikuti program PembaTIK pada 2022.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rusma Yul Anwar mengatakan program PembaTIK diharapkan mampu membantu guru untuk memiliki kompetensi dalam menggunakan TIK dalam pembelajaran.
Selain itu, kata dia, program Kihajar STEM Kemdikbudristek dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa untuk melatih keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif serta komunikatif di antara siswa.
Kihajar STEM merupakan wadah eksplorasi untuk peserta didik pada satuan pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK untuk berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi dan berkomunikasi dalam mengembangkan proyek berbasis Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
“Untuk itu Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mendukung penuh kegiatan PembaTIK dan Kihajar STEM 2022 serta mengajak seluruh guru dan siswa untuk dapat berpartisipasi secara aktif pada dua kegiatan tersebut,” ujarnya.(antara)
Pewarta : Martha Herlinawati S
Editor : Bambang Sutopo Hadi