Papua Barat

Dukung Masuknya Investasi PKT dan Smelter PT Freeport di Fakfak, Terimah Kasih Presiden

157
×

Dukung Masuknya Investasi PKT dan Smelter PT Freeport di Fakfak, Terimah Kasih Presiden

Sebarkan artikel ini
Print

Drs. Ali Baham Temongmere, MTP, Bersama Tokoh Masyarakat Mbaham – Matta Fakfak – Papua Barat. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO : ISTIMEWA.

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Kebijakan Pemerintah Pusat dalam rangka percepatan pembangunan Papua yang kaitannya dengan masuknya investasi Pupuk Kaltim (PKT) dan Smelter PT. Freeport Indonesia di Fakfak, disambut baik masyarakat Fakfak.

Hal itu disampaikan tokoh masyarakat Mbaham Drs. Ali Baham Temongmere, MTP, yang saat ini menjabat sebagai Sekda Kabupaten Fakfak, kepada papuadalamberita.com. beberapa hari lalu.

“Dalam kunjungan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin ke Fakfak dengan didampingi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, telah disampaikan kebijakan Pemerintah Nasional dalam rangka percepatan pembangunan Papua yang kaitannya dengan investasi Pupuk Kaltim dan pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di Fakfak dan tentunya kebijakan nasional ini sangat di dukung masyarakat Fakfak,” ungkap Drs. Ali Baham Temongmere, MTP, mantan Kepala Bappela dan Litbang Kabupaten Fakfak.

Menurutnya, masuknya investasi Pupuk Kaltim dan Smelter PT Freeport Indonesia di Fakfak tentunya akan mempercepatn pembangunan di Kabupaten Fakfak termasuk di Kawasan Teluk Berau.

“Sebagai putra Fakfak asal suku Mbaham, saya melihat kebijakan Pemerintah Pusat terkait masuknya  investasi  Pupuk Kaltim dan Smelter PT Freeport Indonesia di Fakfak sangat positif dan ini merupakan salah satu berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa kepada Pemerintah dan masyarakat Fakfak lebih khusus lagi bagi masyarakat adat di Fakfak,” tutur Ali Baham, mantan Kepala Bappeda dan Litbang Fakfak.

Dikatakan, pengembangan Kabupaten Fakfak kaitannya dengan peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan dan lainnya, sangat membutuhkan dana yang cukup besar, tidak bisa hanya mengandalkan APBD Fakfak hanya hanya berkisar diangka Rp1,2 Triliun lebih dengan PAD dikisaran Rp60 Miliar dan ini membuktikan ketergantungan Fakfak masih kepada Pemerintah Pusat sangat besar.

“5 sampai 10 tahun terakhir APBD Kabupaten Fakfak tidak meningkat secara signifikan, APBD masih berkisar di angka Rp1,2 Triliun leih dengan PAD dikisaran Rp60 Miliar, ini membuktikan ketergantungan kita (Fakfak) dari dana transfer pusat masih sangat besar, karena itu tidak ada kata lain, kita masyarakat Fakfak harus membuka diri, bersatu dan punya komitmen yang kuat untuk mendukung kebijakan Pemerintah Pusat terhadap masuknya investasi (Pupuk Kaltim dan Smelter Freeport) di Fakfak,” tegas putera Baham ini yang akrab disapa ABT (Ali Baham Temongmere).

Karena itu kaitannya dengan investasi Pupuk Kaltim dan rencana pembangunan Smelter Freeport yang telah ditetapkan Presiden, berlokasi di Fakfak – Papua Barat, lanjut Ali Baham yang juga tokoh masyarakat Mbaham, mengucapkan terimah kasih yang setinggi – tingginya kepada Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, jajaran kementrian Ekonomi dan lebih khusus kepada putra Fakfak yang saat ini menjabat Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

“Kebijakan Pemerintah Pusat dengan masuknya investasi Pupuk Kaltim dan Smelter Freeport, kami masyarakat Fakfak sampaikan terimah kasih yang setinggi – tingginya tingginya kepada Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, jajaran kementrian Ekonomi dan lebih khusus kepada putra Fakfak yang saat ini menjabat Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, karena kebijakan ini tentunya akan membawa kemajuan bagi Kabupaten Fakfak,” tukas ABT yang lama mengabdi sebagai ASN di Bappeda dan Litbang Fakfak.

Dan terkait hal tersebut guna memperlancar pembangunan pabrik isndustri Pupuk di Fakfak, tentunya masyarakat Fakfak terkhusus masyarakat adat Mbaham agar memberikan dukungan seperti yang telah dilakukan petuanan Arguni dan beberapa marga pemegang hak ulayat yang ada di wilayah petuanan Arguni termasuk pernyataan dukungan tiga marga yang telah mewakili suku Mbaham.

“Pernyataan dukungan terhadap masuknya investasi Pupuk Kaltim yang telah disampaikan ini merupakan hal baik dalam pengembangan investasi di Fakfak, karena itu atas dukungan tersebut diharapkan agar Pemerintah bersama Pupuk Kaltim segera lakukan survei lokasi yang akan digunakan Pupuk Kaltim seluas kurang lebih 500 hektar,” ucap Ali Baham.

Ali Baham Temongmere berharap, agar selain 3 marga pemegang hak Ulayat Suku Mbaham yg telah memberikan dukungan secara tertulis maka setelah survey lokasi agar melibatkan beberapa marga lain yg juga sebagai pemegang hak Ulayat utk dibicarakan bersama secara adat dan kekeluargaan sehingga kedepan pembangunan pabrik industri pupuk ini dapat berjalan dengan baik.

Sedangkan untuk rencana pembangunan  Smelter PT. Freeport Indonesia di Fakfak, tokoh masyarakat Mbaham ini juga berharap terkait dengan pengembangan wilayah di Fakfak sehingga untuk pengembangan Smelter dapat ditempatkan di Wilayah Distrik Karas sehingga dapat memacu percepatan pengembangan konekvitas Fakfak dan Kaimana.

”Kalau Pupuk Kaltim sudah ditetapkan di Wilayah Arguni yang dapat memacu percepatan pembangunan di kawasan teluk Berau dan Teluk Bintuni  maka diharapkan untuk  Smelter yang bahan bakunya dari PT Freeport Indonesia yang ada di Timika maka kiranya untuk lokasi pembangunan smelter dapat ditetapkan lokasinya di wilayah Karas yang dapat memicu pembanguan di Karas Fakfak dan Kaimana bahkan dapat memacu konektivitas kedua Kabupaten tersebut (Fakfak dan Kaimana),” pinta Ali Baham Temongmere.(RL 07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *