![](http://papuadalamberita.com/wp-content/uploads/2019/05/hmi.jpg)
PAPUADALAMBERITA.COM. MEDAN – Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Sumatera Utara
mengajak seluruh pemuda dan pemudi untuk berpikir tentang
“positive power” ketimbang “people power” yang
belakangan gencar disuarakan oleh pendukung pasangan calon Presiden – Wakil
Presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi.
“Kegiatan ‘people power’ itu berpotensi menimbulkan perpecahan dan kontak
fisik antara sesama anak bangsa. “People power itu sangat kental atas
kepentingan politik semata,” kata Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) HMI
Sumut, Alwi Hasbi Silalahi, di Medan, Kamis.
Oleh karena itu, Alwi mengajak pemuda di Sumut untuk berfikir positif ke depan
tentang kekuatan orang bagaimana membangun Indonesia ke depan khususnya dalam
industri 4.0.
“Lebih baik bicara soal ekonomi, apalagi zaman digital, atau era 4.0. jadi
kami mengajak masyarakat Sumut untuk lebih berfikir positif kesana, kenapa,
karena gerakan ‘people power’ yang lain, ada sarat kepentingan, ada seperti
koalisi non partai oleh kelompok itu,” katanya.
Ia mengatakan ada dua partai dari kubu paslon 02 yang mulai merapat ke Presiden
Jokowi yakni PAN dan Demokrat, hal itu dinilai sebagai sinyal bahwa partai
tersebut bisa menerima apapun hasil dari KPU nantinya.
“Gerakan ‘people power’ itu adalah berfikir positif, bukan berfikir
membuat negara ini rusuh, terombang ambing, itu membuat masyarakat
bingung,” katanya.
Sementara Rektor Universitas Dharmawangsa, Dr Kusbianto menekankan bagaimana
pentingnya membangun negara “super power”.
Indonesia, diyakininya bisa bersaing dengan Cina dan Amerika yang terkenal
sebagai negara super power khususnya dalam bidang ekonomi.
“Syaratnya kita harus bersatu, jangan terpecah belah.Elit-elit politik
seharusnya perlu memberi contoh kepada masyarakat bagaimana atau cara membangun
negara menjadi super power,” katanya.(antara/pdb)