Pengurus MUI Pusat, KH Misbahul Munir Kholil, Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, SH, MSI, Pimpinan Ponodok Pasantren Syalafiah Aimas Prafi Manokwari, Bukhori Abdul Kholiq, Sabtu (17/4/2021). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Hari kedua Safari Ramadhan 1442 Hijriah yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat di Aimas Prafi Kabupaten Manokwari Papua Barat, Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, SH, MSI meminta kepada para ulama, MUI Pusat untuk mempertimbangkan waktu pelaksanaan sidang isbat agar disesuaikan dengan perbedaan waktu antara Indonesia Timur dan Indonesia Barat yang selisi dua jam dengan Papua dan Papua Barat. Sidang Isbat, penentuan hingga metode penanggalan islam oleh tim rukyatul hilal Departemen Agama RI.
Wakil Gubernur Papua Barat yang tampil menyampaikan pesan mewakili Pemda Provinis Papua Barat, juga berharap umat muslim hendaknya mendukung program suntiik vakasinasi corona yang telah dicanangkan pemerinta pusat hingga ke daerah dan pelosok Indonesia termasuk di Papua Barat.
Dijadwalkan selama safari ramadhan MUI Papua Barat Insallah Mohamad Lakotani selaku wakil pemerintah daerah akan berkeliling daerah – daerah di Papua Barat menyapa, bersilaturahim dan mengingatkan pentingnya membangun Papua Barat denga meningkatkan iman dan taqwa umat.
‘’Insyaallah dengan safari ramadhan yang digelar MUI Papua Barat semakin mendekatkan ukhuwah kita, semakin dipererat, dengan ukhuwah yang kita bangun akan memperpanjang umur kita, membuka pintu-pintu rizki apalagi kita lakukan silaturahmi ini di bulan yang penuh berkah ramadhan tahun 1442 Hijriah,’’ ujar Mohamad Lakotani dihadapan umat, santri dan warga , Sabtu (17/4/2021) Aimas Prafi Manokwari.
Wakil Gubernur Papua Barat, mengatakan, meskipun di tengah suasana atau kondisi pandemi COVID-19 yang massif, angkanya fluktuatif kadang menurun, kadang naik, namun Alhamdulillah semua sehat walafiat dapat melaksanakan ibadah puasa serta rangkaian ibadah yang menyertai bulan ramadhan.
Terkeait perselisihan waktu dua jam antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur (Papua dan Papua Barat, red) sangat penting bagi umat muslim di Papua Barat, karena selesih dua jam membuat, umat muslim setiap tibanya awal ramadhan harus menunggu waktu pelaksanaan sholat taraweh di malam pertama, saat ditunggu keputusan sidang isbat di Papua Barat sudah larut malam, umat mennati antar solat taraweh atau tidak.
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, SH, MSI, saat safari ramadhan 1442 Hijriah di Ponodok Pasantren Syalafiah Aimas Prafi Manokwari, Bukhori Abdul Kholiq, Sabtu (17/4/2021). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
‘’Nah ini Pak Kiayai, kalau sidang isbat di Jakarta itu hitung-hitunglah kami yang ada di Papua. Karena kalau menunggu sidang isbat, tapi begitu datang ke masjid menunggu sampai jam sembilan lewat ternyata tidak ada teraweh, karena setelah sidang isbat di sana keputusannya di sini sudah kemalaman,’’ ujar Maohamadan Lakotani kepada KH yang juga pengurus MUI Pusat.
Menurut Wagub, kebetulan ada Pak Kiyai pengurus MUI Pusat, sehingga Ia menyampaikan aspirasi umat dari Papua.
‘’Oleh karena itu insyaAllah aspirasi ini tentu akan diteruskan kepada Menteri Agama supaya tahun depan saatnya sidang isbat dilakukan lebih awal, atau ada pertimbangan-pertimbangan kita di Papua ini jangan sampai menunggu tengah malam, sidangnya apakah dikembalikan di Jayapura yang di Jakarta tinggal ikut,’’ ujar Mohamad Lakotani yang juga menjabat Ketua Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI Papua Barat menyarankan.
Safari ramadhan 1442 Hijriah/2021 Masehi ini, bersama MUI Papua Barat menghadirkan ulama-ulama besar pakaian agar bersilaturahmi umat muslim Papua Barat, sehingga silaturahmi ini dimanfaatkan umat untuk pemulihan pemulihan, ada siraman rohani, ada takziah siraman rohani rohani yang disampaikan pada umat.
‘’Kita harapkan Insya Allah menambah keilmuan kita, karena janji Allah bahwa seluruh aktivitas kita, yang kita lakukan dengan niat semata-mata untuk beribadah di bulan suci Ramadan, maka amalnya dilipat ganda oleh Allah subhanahu wa ta’ala, amin.’’sebut Mohamad Lakotani.
‘’Kita mendengarkan tausiyah ilmunya kita dapatkan, amalannya kita manfaatkan, dan kita implementasikan dalam keseharian kita, yang menyampaikan mendapat pahala dan kita yang mendengar juga akan mendatangkan kebaikan atau pahala,’’ terang Mohamada Lakotani.
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, SH, MSI, saat safari ramadhan 1442 Hijriah di Ponodok Pasantren Syalafiah Aimas Prafi Manokwari, Bukhori Abdul Kholiq, Sabtu (17/4/2021). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Wagub berharap umat di momentum ramadhan umat selalu syukuri, karena jika tengok ke belakang setahun lalu ketika awal merebaknya pandemi COVID-19 ada pengetatan, pembatasan oleh pemerintah karena corona melanda duni, tetapi langkah-langkah pemerintah untuk terus mengendalikan wabah juga dilakukan dengan massif, kemudian angka penularan sehingga bisa dikendalikan, apalagi dengan adanya vaksinasi yang sudah dicanangkan pemerintah awal tahun ini.
‘’Tentu diharapkan umat kita sudah teragendakan untuk divaksin, saya imbau supaya jangan ragu-ragu menerima vaksin untuk di vaksinissi, ini upaya pemerintah untuk benar-benar menuntaskan mata rantai virus. Oleh karena itu kita bersyukur bahwa ini bisa dikendalikandan Alhamdulilah kegiatan-kegiatan di bulan raramadhan tahun ini jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu,’’ kata Wagub.
‘’Oleh karena itu, supaya bisa kita kendalikan dan tuntaskan ma kita terus patuhi protokol kesehatan, gunakan masker, sering cuci tangan, yang penting juga menjaga imunitas tubuh dengan mengkonsumsi gizi, apalagi di tengah melaksanakan ibadah puasa yang penting bagi tubuh kita jangan dilupakan,’’ tambah Wagub.
Pada Safari Ramadhan kedua Sabtu, dihadiri Ketua MUI Papua Barat, Ketua Umum Mhamadiyah Papua Barat, Ketua NU Papua Barat, tokoh agama, pimpinan Ponpes, santri dan umat.
Usia berpuka bersama, dilanjutkan dengan sholat magrib berjamaa, sholat Isya, taraww dan witir serta kultum.(tam)