Paslon Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni nomor urut 2, Ir Petrus Kasihiw,M.T – Matret Kokop, S.H hadiri peresmian posko pemenangan di Distrik Tuhiba, Selasa (6/10/2020). PAPUADALAMBERITA. FOTO: istimewa
PAPUADALAMBERITA.COM. BINTUNI – Calom Bupati Teluk Bintuni nomor urut 2, Ir Petrus Kasihiw,M.T dalam setiap kesempatan kampanye selalu menyampaikan pesan-pesan penting terkait kesadaran pentingnya moral dan agama.
Politisi NasDem ini menegaskan, betapa pentingnya membangun masyarakat Teluk Bintuni yang seutuhnya dengan pendekatan melalui kesadaran nilai-nilai keagamaan ini bisa memberikan hal positif kepada masyarakat.
“Kenapa ada dana keagamaan kita dorong karena manusia itu hidup beraktivitas yang lain tapi nanti kan mati. Mati masuk apa? Ya antara dua, surga atau neraka to? yang kelakuan baik rajin sembahyang rajin sholat, ya bikin kelakuan baik, masuk surga,” ujar Petrus Kasihiw saat menyampaika orasi kampanye di Posko Jin Madag Hom, Distrik Tuhiba, Teluk Bintuni, Selasa 6/10/2020)
Kepala daerah yang mendapat penghargaan sebagai pemimpin visioner ini menekankan pentingnya pemimpin memperhatikan masalah keagamaan ini untuk membangun moral masyarakat yang baik. Tak hanya itu saja harus menunjukkan juga dalam hidup kesehariannya agar bisa dijadikan panutan oleh masyarakat.
“Jadi jangan yang diomongkan lain, tapi yang dilakukan lain, artinya bicara di depan masyarakat, tapi nanti pulang ke rumah lakukan lain. Ini jangan,” tegas Kasihiw.
Hal yang baik selalu ditunjukkan pasangan calon kepala daerah Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw – Matret Kokop atau slogan PMK2 pada setiap kesempatan selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat-tempat ibadah yang sedang dibangun.
Sedangkan sebagai seorang tokoh muslim papua, Matret Kokop selalu menunjukan sikap bersyukur kepada pemberi hidup dengan pada setiap kesempatan menyempatkan diri untuk melakukan sholat lima waktu.
Piet Kasihiw (sapaan akrab Petrus Kasiihiw) mengingatkan masyarakat bahwa membangun Teluk Bintuni itu harus secara keseluruhan, pembangunan infrastruktur memang penting, sama pentingnya dengan membangun fasilitas-fasilitas keagamaan yang ada di Teluk Bintuni, agar Negeri Sisar Matiti sebagai Miniatur NKRI bisa terpenuhi.
“Jadi kitong ini mo bangun manusia, manusia Indonesia seutuhnya, manusia Teluk Bintuni seutuhnya, yaitu manusia yang sejahtera di dunia, selamat di akhirat. Karena itu kita tidak bangun dunia saja. Bangun gereja. Bangun Masjid, bangun Musholla, bangun yang lain supaya lengkap,” tuntasnya.(aba)