PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Kepala Sekolah SMA Taruna Kasuari Nusantara, Brigjen TNI Yusuf Ragainaga, mengatakan bahwa sekolah mengadopsi sistem seleksi dari SMA Taruna Magelang, namun disesuaikan dengan konteks lokal.
Baca juga: Dinas Pendidikan Tegaskan Seleksi Ketat Demi Jaga Kualitas SMA Kasuari Nusantara
“Seleksi dilakukan berjenjang, mulai dari tes daerah, kemudian tes pusat yang meliputi psikologi dan jasmani. Semua wajib melalui tahapan itu,” katanya.
Soal kapasitas asrama yang menjadi sorotan, Yusuf mengakui keterbatasan fasilitas.
“Satu ruangan idealnya diisi empat orang, kini terpaksa delapan. Kalau dipaksakan lebih, tidak manusiawi,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa tes psikologi mencakup indikator seperti minat masuk sekolah, kebiasaan merokok, dan tingkat disiplin.
“Sekolah unggulan seperti ini wajib mempertahankan kualitas lewat seleksi. Kalau longgar, bukan unggulan namanya,” tegasnya.
Wakil Ketua DPRPB, Petrus Makbon, mendukung seleksi ketat, namun mengingatkan agar semua proses dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
“Saya percaya kepala sekolah dan kepala dinas laksanakan tugas dengan baik. Tapi, kualitas sekolah ini harus dijaga, karena tujuannya membina generasi OAP,” ujarnya.(rustam madubun)